Kisah Populasi Anjing Ajaib Hidup di Area Radiasi Nuklir Ukraina, Begini Kata Ilmuwan
Ledakan nuklir pembangkit listrik di Chernobyl, Pripyat, Ukraina 40 tahun lalu masih meninggalkan kisah kelam hingga saat ini.
Ledakan nuklir pembangkit listrik di Chernobyl, Pripyat, Ukraina 40 tahun lalu masih meninggalkan kisah kelam hingga saat ini. Meski sudah puluhan tahun berlalu, Kota Pripyat masih tak dapat dihuni manusia karena masuk dalam daerah radiasi.
Meski begitu, banyak binatang liar dan tanaman yang hidup di lokasi ini dan kini menjadi salah satu cagar alam terbesar di Eropa.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Apa yang membuat Desa Karangjaya di Cianjur viral? Desa Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat baru-baru ini viral di media sosial. Perkampungan itu disorot lantaran memiliki pemandangan yang indah.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Di mana lokasi pungli yang viral? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Di mana Terasering Panyaweuyan yang viral karena kekeringan ini berada? Momen wisata bukit Terasering Panyaweuyan di Majalengka yang alami kering kerontang, dibagikan warganet di media sosial baru-baru ini.
Sebuah penelitian terbaru mencoba mencari tau bagaimana kontaminasi radiasi nuklir tersebut dapat mempengaruhi DNA para satwa liar ini dari generasi ke genarasi.
Seperti beberapa anjing yang hidup di kawasan tersebut. Banyak anjing yang diperkirakan sudah ada sejak peristiwa itu terjadi namun hingga kini masih berkembang biak.
Para peneliti menemukan sebuah kesimpulan sementara adanya perbedaan genetika antar anjing tersebut. Peneliti tersebut memperdebatkan bagaimana paparan lingkungan dapat diwariskan hingga generasi saat ini. Berikut ulasan lengkapnya.
Satwa Liar di Area Radiasi Nuklir Chernobyl
Mengutip laman sciencealert, Minggu (5/3) sebuah penelitian mengungkap fakta unik di balik kisah kelam tragedi ledakan nuklir di Chernobyl, Ukraina 40 tahun lalu.
Puluhan tahun berlalu sebuah kota bernama Pripyat di Ukraina tak lagi dihuni manusia karena menjadi zona panas radioaktif. Namun uniknya banyak satwa liar hidup di sana seperti serigala, kuda liar, burung, bison, rusa, katak, dan anjing.
Satwa tersebut hidup berkeliaran di bangkai bangunan beton dan hutan yang tumbuh di lokasi tersebut.
Para peneliti mengungkap bahwa ada penurunan populasi burung yang besar setelah radiasi meningkat. Namun beberapa satwa mengalami mutasi genetik karena hal tersebut meski masih banyak perdebatan dan minim bukti tentang efek radiasi tersebut.
Perubahan Genetika Alami Satwa Liar
Peneliti Internasional mencoba menganalisa kemungkinan hewan menyerap sejumlah kecil radiasi yang dianggap tak lagi berbahaya sehingga dapat mewarisi sifat genetik hingga dapat menimbulkan perbedaan bentuk antar generasi.
Dugaan lain adalah hewan telah mengalami fase keluar masuk zona yang terkontaminasi secara bertahun-tahun hingga mengalami eksperimen alami. Eksperimen ini dapat berguna bagi penelitian terkait efek radiasi terhadap makhluk biologis.
Mamalia seperti anjing dan kuda menjadi obyek penelitian karena pengaruh radiasi terhadap kesehatan mereka dapat mencerahkan kita tentang apa yang mungkin terjadi ketika manusia akhirnya kembali.
Radiasi terus memancar dari area yang sekarang dikenal sebagai Zona Pengecualian Chernobyl, yang membentang sekitar 2.600 kilometer persegi (sekitar 1.000 mil persegi) di sekitar pembangkit listrik yang hancur.
Populasi Anjing Radiasi di Chernobyl
Penelitian terhadap populasi anjing di Chernobyl terkait studi genetika dengan membandingkan perubahan spesies memberikan dasar menjawab dugaan para peneliti selama ini.
Beberapa anjing merupakan keturunan hewan peliharaan para korban yang mengungsi sehingga tak diketahui berapa jumlah populasi yang tersisa.
Ahli Biologi dari University of South Carolina Timothy Mousseau dan rekannya dalam makalah yang diterbitkan mengatakan bahwa populasi hewan tersebut harus diteliti dari berbagai banyak faktor.
"Sebelum efek radiasi pada seluruh genom populasi ini dapat diisolasi dari faktor-faktor lain yang mempengaruhi, demografi dan sejarah populasi itu sendiri perlu dipahami," tulisnya.
Saat ini ada lebih dari 800 anjing yang hidup di dalam dan sekitar Chernobyl. Anjing tersebut dirawat oleh para pekerja pembangkit listrik yang kembali untuk merawat fasilitas tersebut.
Perbedaan Genetika Antar Anjing
Dalam dua tahun terakhir, dokter hewan CDRI mengumpulkan darah dari 302 anjing di tiga populasi. Data tersebut diteliti oleh mahasiswa PhD dari University of South Carolina, Gabriella Spatola.
Spatola dan rekannya meneliti tiga sifat dari kelimpok keluarga utama di Chernobyl. Alhasil mereka menemukan data bahwa anjing tersebut memiliki kekerabatan genetik. Anjing itu berpindah antar lokasi, hidup berdekatan satu sama lain, dan berkembang biak dengan bebas.
Seorang peneliti bernama Mousseau mengatakan percampuran tiga populasi anjing di Chernobyl memperlihatkan bahwa anjing tersebut sudah ada di wilayah Chernobyl sudah sejak lama bahkan saat bencana terjadi atau sebelumnya.
Jenis anjing di Chernobyl juga berbeda dari jenis anjing umum di Eropa Timur, Asia, atau Timur Tengah. Namun ada beberapa jenis anjing modern seperti mastiff yang ditemukan di populasi Chernobyl.
Menariknya para anjing tersebut terpapar radiasi dengan beragam tingkatan. Para peneliti merancang studi kembali untuk menemukan varian genetik kritis karena peristiwa yang terjadi setelah puluhan tahun lingkungan terkontaminasi.