Kisah Seorang Pria Miliki Kelainan Langka, Cegukan Selama 68 Tahun
Sebuah fenomena cegukan terlama pernah dialami oleh seorang pria bernama Charles Osborne asal Amerika Serikat selama 68 tahun.
Sebuah fenomena cegukan terlama pernah dialami oleh seorang pria bernama Charles Osborne asal Amerika Serikat selama 68 tahun. Fenomena ini membuat banyak peneliti penasaran dan mencoba menguak fakta di balik hal tersebut.
Kisah Seorang Pria Miliki Kelainan Langka, Cegukan Selama 68 Tahun
Meski cegukan pasti dialami oleh semua orang, namun biasanya memiliki durasi waktu yang pendek. Kasus terparah yang lumrah terjadi hanya bertahan beberapa hari saja.
Lalu bagaimana penjelasan tentang fenomena Osborne tersebut? Dikutip dari laman sciencealert, Jumat (7/7) berikut informasi selengkapnya.
Pria di AS Alami Cegukan Selama 68 Tahun
Pada tanggal 13 Juni 1922 seorang pria asal Nebraska mengalami cegukan saat berada di peternakan babi. Cegukan Osborne berlangsung selama 68 tahun dan berhenti tepat pada Februari 1990, cegukan Osborne tiba-tiba berhenti karena alasan yang tidak diketahui.
Seorang dokter mencoba menghentikan cegukan itu dengan karbon monoksida dan oksigen, tetapi Osborne tidak dapat bernapas dengan aman.
Osborne meninggal pada Mei 1991, tepat setahun setelah cegukannya berhenti. Dia telah mengalami 430 juta cegukan dalam hidupnya.
Penyebab Cegukan yang Umum Terjadi
Cegukan terjadi dari sebuah jalur saraf yang disebut busur refleks. Kontraksi otot pernapasan yang tidak disengaja, dan pembukaan antara pita suara glotis tiba-tiba menutup, yang membuat suara 'hik' terjadi.
Penyebab kontraksi terjadi karena minum terlalu banyak alkohol, makan terlalu banyak atau menghirup udara saat mengunyah, minum obat, atau bahkan kegirangan dan tertawa. Cegukan dapat terjadi sekali atau beriringan tergantung ritme yang cukup teratur. Cegukan bisa terjadi empat hingga 60 cegukan per menit. Tidak banyak yang diketahui mengapa hal itu terjadi, termasuk saat kita mengalami cegukan di dalam rahim, menunjukkan bahwa ini mungkin mempersiapkan otot kita untuk bernapas.
Cara Menangani Cegukan Ringan
Beberapa pengobatan umum yang bisa dilakukan adalah dengan minum atau berkumur air dingin, bernapas ke dalam kantong kertas, menahan napas, dan bahkan hipnosis atau akupunktur.
Meski tak menjamin efektif, atau aman hal tersebut umumnya berhasil. Selain itu membuat seseorang menakut-nakuti atau menggelitik juga bisa menghentikan cegukan.
Satu-satunya obat yang menjanjikan adalah sedotan khusus bernama HiccAway yang dikembangkan oleh ahli saraf dalam beberapa tahun terakhir.
Waspada Cegukan Kronis
Cegukan kronis adalah cegukan yang terjadi secara terus-menerus (lebih dari 48 jam) atau keras (lebih dari sebulan). Cegukan selama itu tidak hanya membuat stres dan menyebabkan kelelahan dan penurunan berat badan, namun juga dapat menunjukkan penyebab mendasar yang serius. Hal tersebut bisa terjadi karena efek gangguan sistem saraf pusat, diabetes, pembedahan, refluks, stroke, atau kanker, untuk beberapa nama.
Bila mengalami cegukan kronis, perlu konsultasi untuk mencari tahu penyebabnya. Dalam sebuah penelitian kecil menemukan 80 persen pasien cegukan kronis memiliki kelainan esofagus atau lambung, dan dua pertiga dari kasus tersebut dapat diobati.
Cegukan Bisa Jadi Tanda Tumor Otak
Dalam sebuah kasus, cegukan pernah terjadi selama tiga hingga menyebabkan pasien masuk dalam kategori darurat.
Ternyata gejala itu merupakan awal mula terjadinya serangan jantung.
Seorang musisi di Inggris pernah mengalami cegukan selama kurang lebih tiga tahun sampai akhirnya dokter memutuskan bahwa itu disebabkan oleh tumor otak, dan operasi memperbaiki kasusnya.