Suku Maya Sudah Membuat Barang dari Karet 3.000 Tahun Sebelum Ban Ditemukan Charles Goodyear
Charles Goodyear, ahli kimia asal Amerika menemukan ban karet pada 1843.
Suku Maya Sudah Membuat Barang dari Karet 3.000 Tahun Sebelum Ban Ditemukan Charles Goodyear
Suku Maya Sudah Membuat Barang dari Karet 3.000 Tahun Sebelum Ban Ditemukan Charles Goodyear
Penelitian terbaru para ilmuwan di Institut Teknologi Massachusetts (MIT), Amerika Serikat, mengungkapkan fakta menarik bahwa sebenarnya, vulkanisasi karet pertama kali bukan ditemukan oleh Charles Goodyear pada tahun 1843, seperti yang banyak orang percayai. Yang mengejutkan, suku Maya di Mesoamerika telah memproduksi berbagai barang dari karet lebih dari 3.000 tahun sebelum Charles Goodyear.
Sumber: Ancient Pages
Goodyear adalah orang pertama yang membuat ban dari karet. Dia seorang ahli kimia Amerika. Namanya juga diabadikan sebagai merek band ternama.
Penemuan ini telah mengubah pandangan kita tentang sejarah penggunaan karet sebagai bahan yang tahan lama dan serbaguna.
-
Siapa yang menemukan kota Maya? Juan Carlos Fernandez-Diaz, asisten profesor dari Teknik Sipil Univeristas Houston, Amerika Serikat, menemukan kota itu pada Maret lalu ketika dia sedang melakukan survei arkeologi dengan pesawat di atas wilayah itu.
-
Bagaimana jalan bangsa Maya ditemukan? Teknologi LIDAR (Light Detection and Ranging) sekali lagi terbukti mampu mengungkap struktur kuno yang menakjubkan dan sulit terdeteksi dari permukaan tanah.
-
Kapan jalan bangsa Maya dibangun? Jalan ini menjadi penghubung antara kota Uxmal dan Kabah selama lebih dari 250 tahun, dari tahun 700 hingga 950 M.
-
Dimana jalan bangsa Maya ditemukan? Tim peneliti melakukan pemindaian sekitar 190 hektar wilayah Puuc dan menemukan struktur kuno yang tersembunyi di dalam hutan.
-
Siapa yang menemukan piring Maya? Arkeolog dari Institut National Antropologi dan Sejarah Meksiko (INAH) menemukan sebuah piring Maya bergambar roh pelindung Wahyis selama penggalian di Cansacbé, Negara Bagian Campeche, Meksiko.
-
Di mana artefak kalender Maya paling awal ditemukan? Misalnya sebuah piramida di San Bartolo di sebelah utara Guatemala, berisi apa yang dianggap kalender Maya paling awal yang pernah ditemukan, berusia lebih dari 2.200 tahun.
Sebelumnya, kita berpikir bahwa vulkanisasi adalah penemuan modern yang mengubah karet menjadi bahan yang lebih kuat. Namun, penelitian yang dilakukan oleh para ahli MIT telah membuktikan sebaliknya.
Para peneliti berhasil mengumpulkan bukti yang kuat yang menunjukkan bahwa orang Maya kuno adalah ilmuwan polimer pertama dalam sejarah yang mampu mengendalikan sifat mekanik karet untuk berbagai keperluan.
Bangsa Maya memahami cara mengumpulkan lateks dari pohon karet dan mencampurnya dengan jus dari tanaman akar-akaran pagi, yang mengandung zat kimia yang dapat membuat lateks yang sudah mengeras menjadi lebih tahan lama dan kurang rapuh.
Sumber: Ancient Pages
Penemuan ini diyakini terjadi secara tidak sengaja selama pelaksanaan ritual keagamaan oleh suku Maya. Setelah menyadari betapa kuat dan serbaguna nya bahan ini, suku Maya mulai menggunakannya dalam berbagai cara yang kreatif dan inovatif.
Sumber: Ancient Pages
Mereka menggunakan karet untuk membuat kain yang tahan air, lem, ikatan untuk buku, patung, dan bahkan bola karet besar yang digunakan dalam permainan ritual yang dikenal sebagai pokatok. Meskipun arkeolog belum menemukan jejak alas kaki karet kuno di situs-situs arkeologi, catatan tertulis oleh penjelajah Spanyol mengindikasikan bahwa suku asli Amerika tersebut mengenakan alas kaki yang terbuat dari karet.
Sumber: Ancient Pages
Selain bola karet, para ahli arkeologi juga telah menemukan berbagai artefak karet lainnya, seperti ikatan, patung, dan perekat dalam peninggalan budaya suku Maya. Temuan ini memberikan wawasan yang menarik tentang tingkat pengetahuan dan kemampuan teknologi yang dimiliki oleh peradaban kuno ini.
Seiring berjalannya waktu, penemuan ini telah merubah pandangan kita tentang sejarah penggunaan karet. Orang Maya adalah pionir dalam penggunaan dan pemahaman karet sebagai bahan serbaguna dalam berbagai aspek kehidupan mereka.Penelitian ini menyoroti kontribusi berharga mereka dalam dunia ilmu material dan teknologi, yang terlupakan selama beberapa abad. Hal ini juga merupakan pengingat bahwa pengetahuan manusia dapat berkembang dengan cara yang tak terduga dan melalui proses yang mungkin dimulai sebagai kebetulan dalam konteks ritual keagamaan.