Kisah Wanita Paruh Baya Tinggal di Tengah Hutan, Kurung Anak Puluhan Tahun di Rumah karena Sakit
Seorang ibu paruh baya yang tinggal di tengah hutan merawat anaknya yang sakit.
Seorang wanita paruh baya bernama Yaya harus tinggal di tengah hutan dengan rumah kayu yang seadanya. Tepatnya di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Ia tidak tinggal sendirian, tapi bersama dengan seorang anak laki-lakinya yang sakit selama puluhan tahun.
Anak itu bernama Dede Rosadi yang mengalami sakit sehingga dikurung di dalam rumah dan tidak diizinkan untuk keluar. Jika anak tersebut dibiarkan keluar maka akan pergi ke mana-mana.
- Sedih, Kisah Sosok Wanita Buka Warung di Tengah Hutan 24 Jam
- Bikin Resah Warga, Pembunuh Sadis Anak Kandung Kabur dari Tahanan
- Wanita Ini Beri Kejutan Orang Tua Pulang Tanpa Kabar Setelah Merantau 7 Tahun Lebih, Bikin Haru
- Kisah Keluarga Pemberani yang Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Cilacap, Hidup Berdampingan dengan Babi Hutan
Di tengah hutan, Yaya itu harus memperjuangkan hidupnya seadanya. Bagaimana kisah ibu dan anak yang tinggal di dalam hutan tersebut? Simak ulasannya sebagai berikut.
Wanita Paruh Baya Tinggal di Hutan
Sebuah video yang diunggah oleh channel Youtube EKO PEDIA memperlihatkan seorang wanita paruh baya bernama Yaya, tinggal di sebuah rumah kayu di tengah hutan Ciamis, Jawa Barat.
Di sana, ia tinggal dengan anaknya yang mengalami sakit selama puluhan tahun. Tidak diketahui apa sakit yang diderita anak tersebut. Namun, sang ibu mengurungnya di dalam rumah agar si anak tidak kabur ke mana-mana.
Yaya itu mengaku bahwa jika anak dibiarkan keluar, maka ia akan bertindak tidak sewajarnya dan dikhawatirkan akan membahayakan dirinya dan orang lain.
“Di sini ada seorang anak remaja yang dikurung dalam satu ruangan karena si Dede ini kalau keluar suka kemana-mana teman-teman. Tidur di ruangan kurang lebih ukurannya 1,5x1,5 meter,” ucap pria yang merekam video tersebut.
Ambil Air Jauh dari Rumah
Selain sehari-hari merawat anak yang sedang sakit, Yaya juga setiap hari harus mencukupi kebutuhan hidupnya dengan cara yang sederhana. Di dekat rumahnya tidak ada air yang bisa digunakan untuk aktivitas sehari-hari.
Maka dari itu, setiap hari Yaya harus berjalan kaki cukup jauh untuk mengambil air dengan membawa beberapa jerigen untuk dibawa naik ke rumahnya. Air itulah yang kemudian digunakan untuk memasak, mencuci, dan lain sebagainya.
“Pagi ngambil 10 jerigen, sore 10 jerigen. Ya Allah kuat sekali Ibu,” ucap pria yang merekam video tersebut usai dijelaskan oleh ibu Yaya.