Kondisi Tubuh WN Palestina Mogok Makan 180 Hari Lebih, Dibui Israel Tanpa Pengadilan
Kondisi kesehatan dan tubuh WN Palestina bernama Khalil Awawdeh saat ini.
Kasus tahanan Palestina Khalil Awawdeh menjadi sorotan publik selama pemboman Israel yang baru-baru ini dilakukan di Jalur Gaza yang di blokade. Pria berusia 40 tahun ini telah melakukan mogok makan selama lebih dari 160 hari secara terus menerus.
Aksinya itu sebagai bentuk protes atas penahanannya oleh Israel yang terus berlanjut tanpa pengadilan maupun dakwaan atau dikenal sebagai 'Penahanan Administratif'. Diketahui Awawdeh ditangkap sejak Desember 2021 lalu. Lantas bagaimana kondisi kesehatan dan tubuh WN Palestina bernama Khalil Awawdeh saat ini?
-
Apa yang dilakukan tentara Israel terhadap tahanan Palestina? Dengan posisi tangan terikat dan tanpa busana, para tahanan tersebut diperdaya sebagai perisai hidup untuk masuk ke rumah dan terowongan hancur di Jalur Gaza.
-
Apa yang dirindukan Palestina dalam puisi ini? Negeri ini merindukan kedamaian yang tak tergoyahkan.
-
Bagaimana Israel merespon pengakuan negara Palestina? Sebagai tanggapan, Israel menarik duta besarnya untuk Irlandia, Norwegia, dan Spanyol. Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben-Gvir, melakukan tindakan provokatif dengan mengunjungi Kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur, menyatakan bahwa situs suci tersebut "hanya milik negara Israel."
-
Di mana kejadian tentara Israel melempar jasad warga Palestina terjadi? Dilansir Middle East Eye, video tersebut memperlihatkan tiga tentara memanjat ke atas atap, memegangi mayat-mayat dan melemparkannya satu per satu dari atas atap.
-
Apa masalah utama yang memicu konflik Israel dan Palestina? Konflik Palestina dan Israel, hingga kini masih menjadi isu kemanusiaan yang belum berakhir. Konflik yang bermula sejak tahun 1947 ini bahkan masih sering memanas. Di mana penduduk Israel terus berusaha menguasai wilayah yang seharusnya menjadi hak dari warga negara Palestina.
-
Bagaimana tanggapan Inggris terhadap konflik Israel-Palestina? Sejauh ini Inggris pun bersikap tengah dalam menyikapi konflik Israel-Palestina. Meski pembantaian di depan mata, Inggris justru tetap menjaga 'kemesraan' dengan Israel. Lewat pernyataan kantor PM Inggris pada Minggu (7/7), Starmer disebut telah berkomunikasi dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk segera melakukan gencatan senjata."Dia kemudian menegaskan kebutuhan yang jelas dan mendesak untuk gencatan senjata, pelepasan sandera, serta peningkatan segera volume bantuan kemanusiaan terhadap warga sipil," dikutip Anadolu Agency.Starmer juga mengucapkan terima kasih kepada Netanyahu atas ucapan selamat yang diberikan kepadanya usai dilantik menjadi PM Inggris yang baru. Dirinya pun berharap bisa lebih memperdalam hubungan akrab antara Inggris dan Israel.
Melansir dari berbagai sumber, Selasa (30/8), simak ulasan informasinya berikut ini.
Kondisi Awawdeh
Melansir dari Aljazeera, menjelang bulan ke-6 aksi mogok makan, kondisi kesehatan Awawdeh kritis dengan berat badan hanya sekitar 38 kilogram. Para dokter dan kelompok Hak Asasi Tahanan pun telah memperingatkan jika Awawdeh bisa meninggal dunia kapan saja.
Instagram eye.on.palestine ©2022 Merdeka.com
Pada tanggal 11 Agustus, seorang dokter dengan dokter untuk HAM, Lina Qasem-Hassan mengunjungi ayah empat anak ini. Mereka mengatakan hidup Awawdeh dalam bahaya. Qasem-Hassan juga mengatakan adanya tanda-tanda kerusakan saraf dalma diri Awawdeh.
Selain tu, kondisi lainnya terkait kesehatan Awawdeh juga diungkapkan. Termasuk kerusakan pada memori, kehilangan penglihatan hampir total hingga kesulitan berkonsentrasi.
Kondisi Tubuh Awawdeh
Melansir dari akun Instagram eye.on.palestine, terungkap kondisi tubuh Awawdeh usai mogok makan selama lebih dari 180 hari.
Instagram eye.on.palestine ©2022 Merdeka.com
Terlihat dalam video bagaimana kondisi tubuh Awawdeh yang semakin kurus. Bahkan, tulang Awawdeh terlihat sangat menonjol di bawah kulit. Dalam video tampak Awawdeh berada di ruangan perawatan.
"Tahanan Palestina Khalil Awawdah melanjutkan mogok makan sebagai protes atas penahanan administratif nya tanpa dakwaan ataupun pengadilan," tulisnya dalam keterangan video.
Penahanan Administratif
Dijelaskan oleh Aljazeera, penahanan administratif merupakan kebijakan Israel yang mengizinkan penahanan tahanan tanpa batas waktu. Di mana penahanan tanpa pengadilan maupun tuntutan berdasarkan 'bukti rahasia' yang tidak boleh dilihat oleh tahanan maupun pengacaranya.
Instagram eye.on.palestine ©2022 Merdeka.com
Israel mengklaim kebijakan tersebut diperlukan untuk alasan keamanan dan memungkinkan pemerintah menahan 'tersangka berbahaya' tanpa mengungkapkan informasi intelejen. Mereka juga mengatakan kebijakan itu digunakan selama Mandat Inggris untuk Palestina.
Di sisi lain, kelompok-kelompok HAM menggambarkan penggunaan praktik penahanan ini oleh Israel sebagai 'sistematis dan sewenang-wenang'. Selain itu juga menjadi suatu bentuk hukuman kolektif dan mencatat penggunaannya yang luas adalah pelanggaran hukum Internasional.
Diketahui dari sekitar 4.450 tahanan Palestina yang saat ini ditahan oleh Israel, sekitar 670 orang ditahan dalam penahanan administratif. Jumlah yang meningkat sejak Maret saat Israel meningkatkan serangannya di Tepi Barat yang diduduki.
Alasan Tahanan Mogok Makan
Awawdeh sebenarnya terbaru dari sejumlah tahanan Palestina dalam penahanan administratif yang sudah memulai mogok makan individu untuk mengamankan kebebasan mereka sejak akhir tahun lalu. Aksi mogok makan ini sudah digunakan oleh para tahanan di seluruh dunia sebagai bentuk atau metode perlawanan tanpa kekerasan.
Instagram eye.on.palestine ©2022 Merdeka.com
Taktik ini diketahui sudah digunakan di awal abad ke-20 oleh hak pilih Inggris, Amerika, republiken Irlandia dan yang paling terkenal, Mahatma Gandhi, di antara banyak lainnya. Di bawah norma-norma Hak Asasi Manusia Internasional, mogok makan dinilai sebagai bentuk kebebasan berekspresi, hak sipil dan politik.
Bagi tahanan Palestina sendiri, aksi mogok makan dapat menarik perhatian Internasional atas penderitaan mereka yang diharapkan akan memberikan tekanan kepada sipir mereka dan memacu perubahan kebijakan.
Video Kondisi Tubuh WN Palestina
Pria berusia 40 tahun ini telah melakukan mogok makan selama lebih dari 160 hari secara terus menerus.
Aksinya itu sebagai bentuk protes atas penahanannya oleh Israel yang terus berlanjut tanpa pengadilan maupun dakwaan atau dikenal sebagai 'Penahanan Administratif'.
Berikut video kondisi tubuh WN Palestina Awawdeh.
View this post on Instagram