Lebih Bagus Mana Olahraga di Pagi Hari, Sore atau Malam? ini Jawabannya
Banyak orang masih bingung mengenai waktu terbaik untuk berolahraga: pagi atau malam hari?
Banyak orang masih merasa bingung mengenai waktu yang paling baik untuk berolahraga, apakah di pagi atau malam hari. Menurut para ahli kesehatan, waktu terbaik untuk berolahraga adalah saat Anda bisa melakukannya secara konsisten.
"Saya selalu menyarankan kepada pasien saya untuk berolahraga pada waktu yang nyaman bagi mereka. Jika lebih suka pagi, lakukanlah di pagi hari. Jika tidak ada waktu, sore atau malam hari juga tidak masalah," ungkap Dr. Sue Decotiis.
-
Kenapa olahraga bisa mencegah masalah kesehatan? Meskipun olahraga tidak menyembuhkan penyakit, tetapi dapat membantu mengelola kondisi dan mencegahnya semakin memburuk.
-
Apa saja masalah kesehatan yang bisa dicegah dengan berolahraga? Berolahraga secara rutin bisa menjadi penangkal bagi sejumlah masalah kesehatan berikut: Penyakit Kardiovaskular Obesitas Diabetes Tipe 2 Osteoporosis Gangguan Kesehatan Mental Kanker Penyakit Pernapasan Kronis Gangguan Tidur Nyeri Sendi dan Arthritis Masalah Kesehatan Terkait Penuaan
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan dengan melakukan olahraga kekuatan? Latihan ini membantu membangun massa otot, meningkatkan kepadatan tulang, dan memperbaiki postur tubuh. Selain itu, olahraga kekuatan juga berkontribusi pada peningkatan metabolisme tubuh, menjaga berat badan, dan mengontrol kadar gula darah.
-
Kenapa olahraga baik untuk kesehatan otak? Olahraga tidak hanya penting untuk kesehatan fisik, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi kesehatan otak. Menurut informasi dari WebMD, orang yang tidak aktif secara fisik memiliki risiko lebih tinggi mengalami penurunan fungsi kognitif dan penyakit Alzheimer. Aktivitas fisik dapat meningkatkan aliran darah ke otak, sehingga sel-sel otak tetap sehat dan berfungsi dengan baik.
-
Bagaimana cara mendapatkan manfaat olahraga untuk kesehatan otak? Menjaga rutinitas olahraga yang teratur, meskipun hanya setengah jam berkebun atau berjalan cepat di sekitar lingkungan, dapat membantu melindungi kesehatan otak. Yang penting adalah mendapatkan setidaknya 150 menit olahraga sedang setiap minggunya.
-
Apa saja jenis olahraga yang baik untuk menjaga kesehatan sendi? Beberapa jenis latihan atau olahraga berikut ini diketahui baik untuk menjaga kesehatan sendi. Anda bisa memilih salah satu di antaranya: 1. Jalan Kaki Olahraga berdampak rendah seperti berjalan kaki mengurangi tekanan pada persendian. Gerakan yang stabil juga meningkatkan aliran darah, memasok tulang rawan dengan nutrisi untuk melindungi tulang dan persendian. Dalam sebuah penelitian, diketahui bahwa berjalan kaki dikaitkan dengan lebih sedikit rasa sakit pada orang dengan osteoarthritis lutut. 2. Latihan Kekuatan Latihan kekuatan juga dapat menjaga kesehatan persendian. Latihan ini telah terbukti meningkatkan kekuatan otot, fungsi sendi, dan nyeri pada penderita osteoarthritis. 3. Pelatihan Neuromuskuler Pelatihan neuromuskuler bertujuan untuk meningkatkan kontrol dan mobilitas sensorimotor. Metode latihan menggabungkan gerakan fungsional dan khusus olahraga. Cara ini dapat membantu orang dewasa yang lebih tua, termasuk mereka yang menderita radang sendi pinggul atau lutut, meningkatkan fungsi fisik. 4. Tai chi American College of Rheumatology dan Arthritis Foundation dalam Pedoman 2019 mereka sangat menyarankan tai chi untuk menjaga atau meningkatkan kesehatan sendi lutut atau pinggul. 5. Olahraga Air Olahraga air adalah olahraga ketahanan yang dilakukan di air guna meningkatkan ketebalan tulang rawan sendi lutut. Para ahli mencatat bahwa jenis latihan ini menawarkan tantangan tetapi mudah dilakukan bagi persendian.
Namun, ada beberapa manfaat berolahraga di pagi hari, seperti yang dijelaskan oleh Manajer Kebugaran Crunch Fitness, Mauro Maietta, yang mengutip informasi dari CBS News.
"Berolahraga di pagi hari dapat meningkatkan metabolisme dan energi sepanjang hari. Selain itu, berolahraga di pagi juga membantu membangun rutinitas yang konsisten," jelas Maietta.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan tahun lalu menunjukkan adanya "hubungan linear yang kuat" antara olahraga dan penurunan obesitas pada individu yang berolahraga di pagi hari dibandingkan dengan mereka yang melakukannya di sore atau malam hari.
Namun, bukan berarti olahraga di sore hari tidak memiliki manfaat. Bagi mereka yang ingin mengurangi stres, waktu sore atau malam bisa menjadi pilihan yang ideal.
"Suhu tubuh dan fleksibilitas otot biasanya mencapai puncaknya pada sore hari, sehingga waktu ini sangat cocok untuk melakukan olahraga yang lebih intens," kata Maietta.
- Berolahraga Hanya di Akhir Pekan Sama Bermanfaatnya Terhadap Otak Seperti Olahraga Rutin
- Jenis Olahraga yang Cocok Sesuai Berat Badan, Penting untuk Cegah Cedera dan Bakar Lemak Secara Optimal
- 7 Jenis Olahraga yang Efektif untuk Membuat Awet Muda dan Tetap Bugar
- 6 Olahraga yang Bisa Bantu Tubuh Cepat Turunkan Berat Badan
Perbedaan Manfaat Olahraga di Pagi Hari dan Sore Hari
Sebuah penelitian menunjukkan adanya perbedaan manfaat antara olahraga pagi dan malam berdasarkan jenis kelamin. Penelitian kecil yang diterbitkan pada tahun 2022 menemukan bahwa wanita yang berolahraga di pagi hari mengalami penurunan lemak tubuh yang lebih signifikan serta penurunan tekanan darah yang lebih besar.
Di sisi lain, olahraga malam hari bagi wanita dapat meningkatkan kekuatan otot dan suasana hati. Sementara itu, bagi pria, penelitian tersebut menunjukkan bahwa berolahraga di malam hari lebih efektif dalam meningkatkan kehilangan lemak dan menurunkan tekanan darah dibandingkan dengan olahraga pagi.
Mengenai hal ini, Maietta menyatakan bahwa pilihan terbaik sebaiknya disesuaikan dengan masing-masing individu.
"Pada akhirnya, waktu dan frekuensi latihan yang optimal bergantung pada jadwal, preferensi, dan respons tubuh Anda," ujar Maietta.
Bisa Dimulai dengan 20 Menit Setiap Hari
Bagi Anda yang tidak memiliki waktu untuk berolahraga di pagi, sore, atau malam, Maietta menyarankan untuk menyisihkan beberapa menit.
"Latihan mikro, yaitu latihan singkat yang berlangsung antara 20 detik hingga beberapa menit, adalah cara yang efektif untuk menyisipkan aktivitas fisik dalam rutinitas harian Anda," ujar Maietta.
Selain itu, Anda juga dapat melakukan gerakan tambahan, seperti memilih naik tangga daripada lift atau memarkir kendaraan lebih jauh dari lokasi tujuan.