Lecehkan Warga Palestina, Pemukim Israel Akui di Penjara Sde Teiman Petugas Zionis Memperkosa Tahanan Atas Nama Tuhan
Gerombolan pemukim Israel merebut paksa tanah dan melecehkan pria Palestina hingga mengancam akan memperkosanya saat dipenjara di Sde Teiman.
Segerombol pemukim Israel melakukan pelecehan verbal kepada seorang warga Palestina dan keluarganya saat akan merampas tanah dan rumah mereka.
Saat itu, seorang pria Israel yang menutupi wajahnya tiba-tiba datang dan meminta seorang pria Palestina untuk segera pergi dari rumahnya.
- Ini yang Tak Dimiliki Israel, Cuma Modal Batu Pemuda Palestina Bikin Tentara Zionis Bersenjata Lengkap Kabur Terbirit-birit
- Kekejaman Israel ke Warga Palestina di Luar Batas Kemanusiaan, Penjara Diubah Jadi Neraka Penuh Siksaan
- Pengakuan Prajurit IDF soal Penjara Sde Teiman, Tentara Israel Anggap Tahanan Palestina Musuh Wajib Disiksa
- Ini Reaksi Hamas Pria Palestina Diperkosa Tentara Israel Beramai-ramai di Penjara Sde Teiman
Namun, pria tersebut menolak dan mengatakan bahwa tanah itu adalah rumahnya dan para pemukim tak berhak atas tindakan mereka.
"Lain kali seseorang yang menyentuh dia (sapiku)," ucap pemukim Israel.
"Kenapa sapimu kesini?" Tanya warga Palestina.
"Karena ini adalah tanahku. Tanah ini telah Tuhan berikan padaku. Abraham, Ishak, Yakub. Tutup mulutmu!" balas pemukim Israel.
"Tapi ini rumahku. Ini adalah rumahku," ucap warga Palestina.
Mengakui Penjara 'Sde Teiman' Tempat Pemerkosaan
Segerombolan pemukim Israel itu lantas memaksa pria tadi dan seorang wanita tua untuk segera pergi dari rumahnya.
Karena mendapat perlawanan, seorang pemukim Israel mulai menyerang verbal dengan nada melecehkan secara seksual kepada pria Palestina tersebut.
"Katakan pada penyihir gilamu (istri) untuk pergi dari rumah ini! Ayo pergi! Pergi dari sana (rumah)!" ucap pemukim Israel.
"Apa maumu?" tanya pria Palestina.
"Aku ingin menari denganmu kawan," jawab pria Israel.
Pria Palestina itu paham maksud dari pemukim Israel tersebut. Namun ia tak bisa melakukan banyak hal atau nyawanya semakin terancam.
"Menari denganku? Aku bukan pelacurmu," jawab pria Palestina.
Pria Israel lalu mulai melantur dengan kata-kata yang melecehkan hingga cenderung mengarah pada perbuatan seksual.
Namun di tengah ucapan tersebut, pria itu seakan keceplosan dan menyebut bahwa penjara 'Sde Teiman' memang benar kerap menjadi lokasi pemerkosaan kepada para tahanan Palestina.
Bahkan dengan bejatnya, pria Palestina itu mengatakan bahwa tindakan pelecehan hingga pemerkosaan dilakukan atas nama Tuhan dan tidak bisa disalahkan.
"Kamu terlihat manis. Kamu adalah pelacurku dan kamu terlihat manis, kamu tahu. Kamu terlihat segar, sangat manis. Aku akan sangat senang duduk denganmu di penjara suatu saat nanti. Kamu tahu 'Sde Teiman'? Oh oh memperkosa atas nama Tuhan seperti yang mereka lakukan, kamu mengerti apa yang aku maksud?" Kata pria pemukim Israel.
Kasus Pemerkosaan Tahanan di Sde Teiman
Penjara Sde Teiman di Gurun Negev, Israel Selatan belakangan mendapat kecaman usai munculnya kasus pemerkosaan tahanan pria Palestina hingga kritis oleh 10 tentara IDF.
Melansir dari Anadolu Ajansi, seorang tahanan Palestina mengalami luka parah di bagian tubuh intimnya. Akibat lukanya tersebut, Ia sampai tidak bisa berjalan.
Kabar miris tersebut diungkapkan oleh media Israel pada Senin (29/7). Stasiun penyiaran publik Israel KAN mengutip dari sumber keamanan mengatakan bahwa tahanan itu telah dibawa ke rumah sakit.
Bukan hanya tentara pria, aksi pemerkosaan juga dilakukan oleh tentara wanita Israel kepada tahanan pria Palestina. Aksi tersebut bahkan dilakukan secara terbuka di hadapan banyak orang.
Kabar tersebut dibenarkan oleh mantan tahanan Sde Teiman, Ibrahim Salem saat diwawancarai pihak CNN.
Banyak tahanan yang mengaku telah diperkosa oleh tentara wanita Israel. Hal ini tentu mengakibatkan trauma besar bagi para tahanan.
Pria berusia 40 tahun ini menceritakan kebanyakan pemerkosaan itu terkadang dilakukan oleh tentara wanita berusia remaja.
“Merupakan praktik umum bagi tentara untuk menelanjangi tahanan, memasukkan benda ke dalam dubur mereka dan mengambil alat kelamin mereka secara agresif ketika mereka berganti pakaian,” jelas keterangan dikutip dari Middle East Eye.
Para tahanan korban pemerkosaan ini diminta untuk membungkuk di atas meja dengan tangan diletakkan di depannya dengan kondisi diborgol.
Kemudian prajurit wanita itu berdiri di belakangnya dan memasukkan jari-jarinya dan benda lain ke dalam rektum korban.
“Ketika dia bereaksi atau mundur, prajurit yang berdiri di depannya akan memukul kepalanya dan memaksanya untuk membungkuk lagi. Itu adalah salah satu dari banyak cerita yang dia dengar di tahanan, tambah Salem,” penjelasan lebih lanjut dari Middle East Eye.
“Salem mengatakan dia juga disentuh di bagian pribadinya oleh seorang tentara wanita dan ada benda yang dimasukkan ke dalam duburnya di beberapa titik,” pungkas keterangan yang dipaparkan.
'Rumah Penyiksaan' Tahanan Palestina
Sebuah pengakuan terungkap dari mantan tentara Israel yang pernah bertugas di Sde Teiman.
Dalam sebuah wawancara yang diunggah di laman tersebut, mantan tentara itu menjadi saksi kejahatan para tentara Israel kepada para tahanan Palestina.
Memperlakukan tahanan secara tak manusiawi hingga berbagai penyiksaan menjadi makanan sehari-hari para tentara Israel.
Mereka bahkan tak jarang memukuli para tahanan tanpa tujuan yang jelas. Karena bagi mereka para tahanan tersebut adalah teroris, baik terafiliasi dengan Hamas atau tidak.
Bagi para tentara Israel, pukulan kepada para tahanan secara tiba-tiba sudah menjadi kegemaran mereka. Bahkan para tahanan sudah dalam kondisi tak berkutik sedikitpun.
Para tentara Israel didoktrin untuk mengalahkan Palestina bagaimanapun caranya. Mereka mencari peluang apapun untuk menyiksa mereka.
"Pertama-tama dalam pembicaraan “ya, mereka harus dikalahkan, mereka harus…,” seperti, mencari peluang," ucapnya.
Penjara Paling Brutal
Para tahanan Palestina diperlakukan tidak manusiawi selama berada di penjara Sde Teiman. Selain penyiksaan, para tahanan juga mendapat fasilitas yang buruk selama di sana.
Tahanan akan ditutup matanya dan diborgol dan dimasukkan ke dalam penjara yang mematikan tersebut.
Beberapa tahanan yang masuk di dalam Sde Teiman ada yang mengalami kelumpuhan.
Mereka tidak diberikan akses kesehatan sehingga tidak sedikit yang meninggal dunia.
Di dalam penjara, para tahanan harus hidup dengan penuh sesak. Mereka makan dengan tangan yang terborgol dan mata tertutup.
Tercatat telah ada 4.000 warga Gaza yang ditahan di penjara tersebut sejak Oktober 2023 dan 36 tahanan meninggal dunia.
Para mayat yang meninggal dunia di dalam penjara Sde Teiman akan disimpan di sebuah lemari es dan diklasifikasikan berdasarkan nomor, bukan berdasarkan nama.