Kesaksian Mengerikan Anak Palestina saat Dirawat di RS, Diserbu Tentara Israel lalu Ditembak & Diludahi Tapi Selamat
Seorang anak Palestina mengaku ditembak hingga diludahi tentara zionis meski sedang dirawat di rumah sakit.
Sebuah kesaksian yang mengerikan diceritakan oleh seorang anak Palestina bernama Wasim saat dirawat di rumah sakit.
Wasim menjadi salah satu korban kebrutalan Israel yang sengaja menembak hingga meludahinya meski tengah terbaring di kasur.
Dalam sebuah wawancara, Wasim menceritakan masa sulitnya selama berada di rumah sakit. Bahkan di mata tentara Israel, ia tak bedanya dengan manusia yang mati.
Seperti apa kisah selengkapnya? Melansir dari akun Instagram @khaledyousry22, Kamis (5/9) simak informasi berikut ini.
Kondisi Memprihatinkan di Rumah Sakit
Wasim menceritakan betapa pedihnya ketika ia mengingat kondisi di rumah sakit yang penuh keterbatasan.
Kala itu ia melihat banyak orang yang melakukan salat (jenazah) dan mendoakan korban tewas. Namun dugaanya salah lantaran mereka memberikan doa untuk semua orang yang ada di rumah sakit baik yang tewas maupun belum.
“Saya pikir saya berbaring di samping mereka saat mereka sedang salat dan mereka mendoakan almarhum, bukan saya. Ternyata itu untuk kita semua,” ucapnya.
Selain itu, rumah sakit itu tidak memiliki alat lengkap dan hanya mengandalkan teriakan orang sebelum akhirnya diputuskan bahwa ia telah meninggal dunia.
“Di rumah sakit, mereka tidak punya alat untuk mengetahui ada yang mati atau tidak, mereka hanya teriak-teriak lalu tahu (Dia sudah meninggal). Jadi mereka masukkan ke dalam kain kafan. Jadi ketika saya buka kain kafan itu, Aku tidak tahu caranya, tapi begini saja."
“Jadi, orang-orang mulai berteriak dan berteriak, saya mulai berteriak bersama mereka. Setidaknya, mereka melakukan operasi untuk saya, dan setelah operasi itu saya ditembak oleh Zionis," tuturnya lagi.
Ditembak dan Diludahi Tentara Israel
Wasim mendapat perlakuan buruk dari tentara Israel meski sudah dalam kondisi tak berdaya.
Saat terbaring di tempat tidur, tentara zionis memerintahkan agar 'mengistirahatkan' Wasim. Namun bukan bermaksud untuk tidur, tentara zionis meminta tentara lain untuk membunuhnya.
"Saya di atas tempat tidur, mereka masuk ke (rumah sakit) pembaptis. Tahukah Anda apa yang dikatakan zionis kepada zionis lainnya? Istirahatkan dia. Karena kaki ini patah, ini patah, dan kepala saya dibalut hingga mengeluarkan darah," jelasnya.
Karena merasa tak kuat lagi, ia meminta kepada para zionis agar memberinya air. Meski mereka menyiram air kepadanya, mereka juga meludahi Wasim.
"Iya. Setelah itu aku minta air pada mereka. Mereka terus menyiramiku dengan air dan meludahiku, lalu mereka mundur," pungkasnya.