Macam Ibadah dalam Agama Islam, Lengkap dengan yang Paling Utama di Mata Allah SWT
Macam ibadah dalam agama Islam dan ibadah yang paling utama di mata Allah SWT.
Ternyata ada banyak macam ibadah dalam ajaran agama Islam. Ibadah adalah cara manusia untuk bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, ibadah juga sebagai bentuk rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan Tuhan kepada umat-Nya.
Pada buku Silsilah Tafsir Ayat Ahkam oleh Ustaz Isnan Anshory Lc, ibadah berasal dari Bahasa Arab yakni al-ibadah. Kata ini merupakan pola mashdar dari kata kerja ‘abada-ya’budu yang berarti ketaatan.
-
Kenapa Syahadatain penting dalam Islam? Syahadatain adalah pintu gerbang masuk ke dalam Islam. Dengan mengucapkan syahadatain, seseorang menunjukkan bahwa ia telah membebaskan diri dari segala bentuk syirik, kemusyrikan, dan api neraka. Ia juga menunjukkan bahwa ia telah mengikuti ajaran yang benar dan sesuai dengan sifat Allah yang Maha Esa.
-
Di mana Syekh Nurjati menyebarkan agama Islam? Ia bergerak mengenalkan Islam ke wilayah barat pulau Jawa melalui semenanjung Malaka hingga ke pelabuhan Nagari Singapura yang saat ini merupakan wilayah Cirebon, Jawa Barat.
-
Siapa Imam Syafi'i? Imam Syafi’i adalah salah satu mazhab dalam agama Islam yang sekaligus merupakan kontributor pertama dari prinsip-prinsip yurisprudensi Islam.
-
Siapa Syaikh Muhammad Suhaimi? Salah satu karamah yang dipercaya dimiliki oleh sosoknya adalah bisa menghadiri pengajian di banyak tempat dalam satu waktu yang sama. Ini juga yang kemudian menjadikannya sebagai sosok wali yang misterius.
-
Apa ciri khas bacaan sholat Muhammadiyah? Bacaan sholat Muhammadiyah tidak mengandung bacaan tambahan, seperti membaca basmalah sebelum surat Al-Fatihah, membaca qunut pada sholat subuh, dan membaca doa setelah tasyahud akhir.
-
Di mana Islam menyebar melalui Tarekat Sammaniyah? Di wilayah Maluku, Islam menyebar melalui hubungan dagang dengan kaum Muslim dari timur Indonesia dan luar negeri. Sementara itu, di Sulawesi, Islam menyebar melalui Tarekat Sammaniyah dan Sufi lainnya.
Kebanyakan dari kita mengetahui macam ibadah hanya salat, puasa, zakat dan haji. Namun ternyata, dalam Islam terdapat banyak macam ibadah yang dikelompokkan berdasarkan sifat dan bentuknya. Lantas apa saja macam ibadah dalam agama Islam dan ibadah yang paling utama di mata Allah SWT?
Melansir dari berbagai sumber, Rabu (15/6), simak ulasan informasinya berikut ini.
Pengertian Ibadah
Secara etimologi, ibadah berarti merendahkan diri dan tunduk. Menurut para ulama fikih, ibadah adalah bentuk pekerjaan yang bertujuan memperoleh ridha Allah SWT dan mendambakan pahala di akhirat. Sedangkan, secara bahasa, ibadah berasal dari kata 'abd yang berarti hamba.
Perintah untuk beribadah tercantum dan dijelaskan dalam Al-Quran. Salah satunya sebagaimana yang tertulis dalam QS. Al-Anbiya: 25 yang artinya,
"Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Aku, maka sembahlah Aku." (QS. Al Anbiya: 25)
Ibadah dalam syariah Islam adalah ketaatan atau ketundukan seorang hamba secara khusus kepada Allah SWT yang diklasifikasikan menjadi beberapa mcam ibadah. Mulai dari berdasarkan hukum syariah, kualitas, keberadaan 'illah di dalamnya, ruang lingkup hingga jenis perbuatan hamba.
Macam Ibadah & Keluasan Cakupannya
Adapun macam ibadah dan keluasan cakupannya adalah sebagai berikut:
a. Macam Ibadah Berdasarkan Bentuk & Sifatnya
- Ibadah dalam bentuk perkataan atau lisan. Misalnya seperti zikir, doa, dan baca Al-Quran.
- Ibadah dalam bentuk perbuatan yang tidak ditentukan bentuknya. Seperti misalnya membantu atau menolong orang lain.
- Ibadah dalam bentuk pekerjaan yang sudah ditentukan bentuknya. Misalnya sholat, puasa, zakat dan ibadah haji.
- Ibadah yang tata cara dan pelaksanaannya berbentuk menahan diri. Sebagai contoh puasa, iktikaf dan ihram.
- Ibadah yang berbentuk menggugurkan hak. Contohnya: memaafkan kesalahan orang lain dan membebaskan hutang seseorang.
b. Macam Ibadah Berdasarkan Pelaksanaan
- Ibadah jasmaniah dan rohaniah (jasmani dan rohani). Misalnya seperti sholat dan puasa.
- Ibadah rohaniah dan maliyah (rohani dan harta). Sebagai contoh zakat.
- Ibadah jasmaniah, rohaniah dan maliyah (jasmani, rohani dan harta). Contohnya seperti ibadah haji.
c. Macam Ibadah secara Umum
Konsep ibadah secara umum dibagi menjadi dua yakni ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah atau sering disebut muamalah. Ibadah mahdhah merupakan macam ibadah yang sudah ditentukan dan menjadi syariat bagi umat Islam.
Dengan kata lain, ibadah mahdhah yaitu hubungan secara vertikal antara manusia dengan Allah SWT. Contoh dari ibadah mahdhah meliputi ibadah sholat, zakat, puasa dan haji. Sementara itu ibadah ghairu mahdhah atau muamalah adalah segala perbuatan yang mendatangkan kebaikan. Biasanya macam ibadah ini dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah SWT.
Ibadah ini juga dikerjakan oleh antar sesama manusia atau hubungan horizontal. Contoh dari ibadah ghairu mahdhah yakni membangun masjid, sedekah, silaturahmi, menjenguk orang sakit, mencari ilmu, bekerja, menolong orang hingga perbuatan baik lainnya.
Ibadah Paling Utama di Mata Allah SWT
Terdapat macam ibadah yang paling utama di mata Allah SWT. Rasulullah SAW menjelaskan ibadah ini dalam hadits yang diceritakan sahabatnya Abdullah Ibnu Mas'ud RA,
"Aku bertanya kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam , 'Amalan apakah yang paling dicintai Allah?' Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Shalat pada waktunya." Aku (Abdullah bin Mas'ud) mengatakan, 'Kemudian apa lagi?' Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Berbakti kepada dua orang tua." Aku bertanya lagi, 'Lalu apa lagi?' Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Jihad di jalan Allâh." (HR Bukhari).
Pentingnya sholat tepat waktu juga ditegaskan kembali oleh Rasulullah SAW dalam haditsnya yang diceritakan Anas bin Malik RA. Hadits ini dikutip dari buku Yang Disenangi Nabi SAW dan yang Tak Disukai karya Adnan Tharsyah,
"Telah dijadikan bumi untukku sebagai tempat bersujud dan bersuci. Maka barangsiapa dari umatku yang mengetahui datangnya waktu sholat, hendaklah dia segera sholat." (HR Bukhari).