Mayjen Kunto Arief Terharu Dengar Cerita Ayah Almarhum Serda Rizal yang Gugur di Papua
Mayjen Kunto Arief dibuat terharu mendengar cerita dari ayah mendiang Serda TNI Rizal, tentara AD yang gugur tertembak KKB.
Staf Ahli Bidang Ekonomi Setjen Wantannas, Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo menemui ayah Serda Rizal, prajurit TNI AD yang gugur saat menjalankan tugas di Papua. Ada banyak cerita yang diungkap oleh ayah sang mendiang di depan Kunto Arief.
Mulai dari perjalanan dan awal mula almarhum Serda Rizal menjadi prajurit TNI hingga menghembuskan napas terakhirnya di tangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Seluruh cerita tersebut ternyata mampu menyentuh hati Kunto Arief.
- Saking Lelahnya, Cerita Jemaah Haji Tidur Beralas Kardus di Muzdalifah Nyenyak Banget
- Bikin Merinding, Cerita Mayjen Nugraha Gumilar Tinggal di Rumah Bilik Bambu dan Sang Ayah Meninggal Dunia 'Gelap Kayak Dunia Runtuh'
- Ternyata Mayjen Kunto Arief Punya Anak Perwira TNI, Ini Sosoknya Gagah dan Tampan
- Wajah Dosen Penguji Mirip Almarhum Ayah, Mahasiswi Ini Menangis saat Sidang Skripsi
Seperti apa cerita selengkapnya? Berikut ulasan selengkapnya, Selasa (20/8).
Awalnya Tak Mau Jadi TNI, Sempat Gagal
Saat ditemui oleh Kunto Arief di rumah Serda Rizal yang terletak di Kampung Bojong Suren Kelurahan Pasawahan, Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Aca Suhendar ayah mendiang bercerita bahwa putra tercintanya awalnya tidak mau menjadi seorang prajurit TNI. Namun setelah berhasil menyelesaikan sekolahnya, RIzal berubah pikiran dan ingin mencoba menjadi tentara.
“Yang pertama itu gugur di pantukhir. Soalnya dia kan penjaga gawang, badannya itu kan bungkuk terus karena menjaga bola, jadi begitu gugur dia itu terapi sendiri, tidurnya enggak pakai bantal, terlentang,” seperti dijelaskan dalam video unggahan saluran Youtube halobiru.
Kegagalan yang dialami Serda Rizal saat itu bukan menjadi penghalang. Ia terus melakukan usaha hingga akhirnya berhasil dinyatakan diterima di satuan TNI.
Buat Ayahnya Bangga saat Kenakan Seragam
Saat dinyatakan diterima di satuan TNI, Aca harus menyadari dan menerima bahwa Rizal kini sudah menjadi milik negara. Mereka pun terpisah untuk sementara waktu dan hanya diberikan kesempatan bertemu di waktu tertentu.
“4 bulan itu saya enggak ketemu, terus dapat kiriman foto, aduh badannya kecil, botak, gitu kan, tapi lama-kelamaan sudah mulai terbentuk lah itu,” ucap Aca kepada Kunto Arief.
“Beberapa kali baru kelihatan bagus, apalagi kalau sudah bisa IB datang ke rumah, pakai seragam, wah itu suatu kebanggaan di sana, wah bangga gitu,” imbuh Aca.
Gugur Tertembak KKB
Seiring berjalannya waktu, Aca Suhendar harus menerima kenyataan pahit. Ia begitu merasa kehilangan sang putra ketika mengetahui Serda Rizal gugur di medan perang Papua.Rizal meninggal karena tertembak oleh KKB Papua. Peristiwa nahas itu terjadi di tahun 2022 lalu.
“Tertembak, kejadiannya 2022 sampai sekarang 2024 berarti sudah 2 tahun ya. Tapi meski begitu sudah 2 tahun rasanya itu masih sangat susah dihilangkan. Apalagi mamanya, sampai sekarang itu selalu upload foto dia (Serda Rizal) di media sosialnya,” tutur sang ayah.
Sampai saat ini, Aca mengaku ikhlas secara lisan. Namun hatinya tidak bisa berbohong bahwa begitu susah menghilangkan sosok putra tercintanya.
“Apalagi dia itu anak paling akhir, anak bungsu gitu,” ucap Aca Suhendar.
Cerita dari ayah almarhum Serda Rizal ini lantas membuat Kunto Arief merasa terharu.
“Gugur kan (di medan tempur) dia, bukan meninggal. Mangkannya anumerta. Kalau meninggal bukan di medan perang itu belum tentu anumerta, itu penghargaan dari negara,” ucap Kunto Arief kepada Aca dengan wajah haru.