Mayjen TNI Bertemu 2 Bocah Narik Perahu 'Mau Beli Pisang Goreng Berapa Harganya'
Sebuah video memperlihatkan seorang Mayjen TNI Totok Imam Santoso yang memberikan hadiah uang kepada dua bocah yang membantu menyandarkan perahu di Bulukumba. Simak ulasannya.
Perjuangan seorang anak untuk bertahan hidup tercermin dari dua bocah berusia 4 sampai 5 tahun di sebuah pelabuhan kecil di Bulukumba. Ia membantu warga yang datang untuk menyandarkan perahu mereka.
Beruntung, dua bocah laki-laki itu bertemu dengan seorang Mayjen TNI AD, sekaligus Panglima Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin, Mayor Jenderal TNI Totok Imam Santoso.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Kapan Bumbu Rawon mulai menjadi trending topik? Melansir dari berbagai sumber, Selasa (19/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Apa yang sedang dilakukan TNI setelah merebut Bandara Agandugume? Usai pasukan berhasil menguasai Bandara, kini mereka berjibaku mengejar OPM di Pegunungan Papua.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Kapan model rambut cepak ala TNI mulai populer? Model gaya potongan rambut pendek yang teratur mirip dengan gaya militer dapat meningkatkan kesan maskulin dan tegas dari penampilan seseorang.
-
Di mana ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
Usai membantu menyandarkan perahu yang ditumpangi oleh sang Mayjen, dua bocah tersebut mendapatkan hadiah yang tak terduga. Simak ulasannya sebagai berikut.
2 Bocah Bantu Sandarkan Perahu
Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @totok_imam memperlihatkan dua bocah laki-laki yang sedang bekerja di Pulau Liukangloe, Bulukumba. Tugas mereka adalah menarik perahu yang datang untuk bersandar.
Mereka sangat cekatan menarik perahu yang datang. Bahkan, kedua bocah tersebut juga membantu mematikan mesin perahu sehingga memudahkan nahkoda kapal yang bekerja sendirian.
©2023 Merdeka.com/instagram.com/totok_imam
“Saya tadi waktu melihat perahu merapat di pulau Liukangloe, mendadak kaget ada bocah kecil begitu cekatan menarik perahu ketepi dan mematikan mesin. Karena nahkodanya sendirian, jadi keberadaan bocil ini sangat membantu,” tulis Mayjen Totok di akun Instagramnya.
Diberi Hadiah Jenderal TNI Uang
Setelah memberikan bantuan kepada perahu yang ditumpangi Mayjen Totok, kedua bocah yang berusia sekitar 4 sampai 5 tahun itu langsung dihampiri sang jenderal.
©2023 Merdeka.com/instagram.com/totok_imam
Mayjen Totok Imam Santoso ternyata menghadiahi mereka berdua uang sebesar Rp50 ribu.
“Ngapain tadi, itu tadi diapain? Kamu dapat duit, ya. Berdua, mau?” ucap Mayjen Totok sambil mengeluarkan uang dari sakunya.
Mengaku Mau Beli Pisang Goreng
Dua bocah yang tinggal di Pulau terpencil di Bulukumba itu pun gembira saat hendak dikasih uang oleh Mayjen Totok
Bocah itu pun mengaku bahwa uang yang didapat dari Mayjen Totok itu akan dibelikan pisang goreng. Sambil menerima uang, kedua bocah laki-laki itu pun memperlihatkan bahasa tubuh malu-malu.
©2023 Merdeka.com/instagram.com/totok_imam
“Mau suruh makan dulu beli apa. Pisang goreng, berapa harganya? Berarti dapat banyak ini. Kalau Rp50 ribu dapat berapa ini?” ucap Mayjen Totok sambil memberikan satu lembar uang kepada salah satu bocil.
Mayjen Totok Imam Santoso
Mayor Jenderal TNI Totok Imam Santoso adalah seorang perwira tinggi TNI AD yang menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer XVI/Hasanuddin sejak 26 Agustus 2022.
Ia merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1989 dan memiliki pengalaman dalam bidang Artileri Medan. Jabatan terakhir yang didapat jenderal bintang dua ini adalah Komandan Pusat Kesenjataan Artileri Medan.
Sebelumnya, Mayjen Totok Imam Santoso juga pernah menjabat sebagai Komandan Pussenarmed pada 24 Maret 2021 sampai 26 Agustus 2022 menggantikan Mayor Jenderal TNI (Purn) Dwi jati Utomo.