Mengapa Setelah Miliki Mobil dan Menikah Malah Jarang Mengaji, Begini Penjelasan Buya Yahya
Ketika seseorang diberikan rezeki lebih, seperti kendaraan atau pasangan, semangat beribadah dan mengaji mestinya semakin bertambah.
Fenomena penurunan semangat beribadah setelah seseorang memperoleh nikmat dunia, seperti kendaraan dan pasangan, menarik perhatian KH Yahya Zainul Ma'arif, yang lebih dikenal sebagai Buya Yahya.
Dalam ceramahnya, ia mempertanyakan alasan di balik semakin jarangnya seseorang yang dulunya aktif mengaji, setelah menikah dan memiliki mobil. Buya Yahya, seperti yang dikutip dari kanal YouTube @buyayahyaofficial, mengungkapkan rasa herannya terhadap perubahan sikap ini.
-
Apa arti dari kata "Islam"? "Mengutip dari situs mui.or.id, kata Islam berasal dari kata dari “aslama”, “yuslimu”, “islaaman” yang berarti tunduk, patuh, dan selamat. Islam berarti kepasrahan atau ketundukan secara total kepada ajaran-ajaran Islam yang diberikan oleh Allah SWT."
-
Apa yang dimaksud dengan ikhtiar dalam Islam? Ikhtiar dalam Islam merujuk pada usaha sungguh-sungguh yang dilakukan untuk mencapai tujuan, sambil menyadari bahwa hasil akhirnya tetap bergantung pada kehendak Allah SWT.
-
Siapa yang dilarang menyambung rambut dalam Islam? Nabi Muhammad SAW dengan tegas melarang umatnya untuk menyambung rambut, baik dengan rambut asli maupun rambut palsu. Hal ini berdasarkan beberapa hadis yang menyebutkan bahwa Allah mengutuk wanita yang menyambung rambut dan meminta untuk disambungkan.
-
Kenapa wanita Muslimah diibaratkan seperti berlian Islam? “Wanita Muslimah ialah berliannya islam. Karena taka da seorang pun yang akan mengungkapkan berlian mereka pada orang asing”
-
Apa yang dimaksud dengan 'ikhtiar' dalam Islam? Ikhtiar adalah suatu usaha yang dilakukan seorang hamba secara sungguh-sungguh untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Dengan kata lain, orang yang berikhtiar adalah mereka yang memilih berusaha daripada berdiam diri, untuk mendapatkan apa yang sedang diinginkan dalam hidup. Orang yang berikhtiar akan berusaha sebaik mungkin, dengan mengharap rahmat kebaikan dari Allah agar hajatnya dimudahkan.
-
Apa itu aib dalam Islam? Aib dalam Islam merujuk pada kekurangan atau keburukan yang dimiliki seseorang, baik itu dari segi fisik, akhlak, maupun perbuatan.
Ia berpendapat bahwa seharusnya, ketika seseorang diberikan rezeki yang lebih, seperti kendaraan atau pasangan, semangat untuk beribadah dan mengaji seharusnya meningkat.
"Dulu, ketika masih lajang, bisa ngaji di barisan paling depan. Namun setelah menikah dan memiliki motor, mulai mundur ke belakang. Ketika memiliki mobil, kehadiran di pengajian malah semakin jarang. Ini tentu saja tidak masuk akal," kata Buya Yahya dalam ceramahnya.
Ia menambahkan bahwa saat seseorang belum memiliki kendaraan dan harus berjalan kaki, antusiasme untuk hadir di majelis pengajian justru sangat tinggi. Namun, anehnya, setelah mendapatkan kemudahan seperti motor atau mobil, kehadiran di majelis tersebut malah menurun.
Sudah Menikah, Tetapi Jarang membaca Al-Qur'an
Buya Yahya mengamati fenomena ini sebagai indikasi bahwa dunia telah mempengaruhi hati seseorang. Ia menjelaskan bahwa dunia sering kali dapat merusak individu dan menjadi faktor utama yang menghalangi seseorang dari ibadah, termasuk pengajian.
"Mengapa setelah menikah menjadi jarang mengaji? Apakah disebabkan oleh istri? Seharusnya, setelah menikah, semangat untuk ngaji justru semakin meningkat. Karena apa? Karena kini ada hiburan halal di rumah, yaitu istri yang seharusnya memberikan dukungan," ujarnya.
- Pacar Kabur Ogah Tanggung Jawab, Wanita Hamil ini Siap Kasih Rp300 Juta, Mobil & Rumah buat Pria yang Mau Menikahinya
- Penuh Haru! Seorang Wanita Rela Turun dari Mobil Demi Bisa Naik Becak, sampai Teringat Ayahnya
- Tak Sengaja Terbawa di Mobil, Aksi Pemudik Kembalikan Kucing ke Pemiliknya Ini Tuai Pujian
- Mengurungkan Niat Berangkat Ke Jepang Untuk Bekerja, Pemuda Ini Memilih Berternak Entok 'Alhamdulillah Sudah Punya Mobil dan Menikah'
Ia menambahkan bahwa memiliki istri seharusnya menjadi dorongan tambahan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Menurut Buya Yahya, pasangan yang halal seharusnya memotivasi seseorang untuk lebih giat beribadah, bukan sebaliknya.
"Dulu, saat masih lajang, hidupnya tidak terarah, bingung, dan tidak fokus. Setelah menikah, seharusnya menjadi lebih istiqamah dan lebih aktif dalam beribadah karena sudah ada pendamping," terangnya.
Namun, kenyataannya, banyak yang justru menjadikan pasangan sebagai alasan untuk menjauh dari ibadah. Buya Yahya menekankan bahwa godaan dunia, termasuk kehadiran pasangan, sering kali menjadi penghalang bagi seseorang untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Ia berpendapat bahwa ketika seseorang mendapatkan rezeki lebih dari Allah, seperti mobil atau pasangan, itu seharusnya dijadikan kesempatan untuk lebih banyak beribadah.
Banyaknya Rezeki Seharusnya Mendorong Kita Untuk Lebih Giat Beribadah
Ia juga menegaskan bahwa seharusnya semakin banyak rezeki yang diterima, semakin banyak pula ibadah yang dilakukan sebagai ungkapan syukur kepada Allah.
"Secara logis, jika Allah memberikan rezeki, maka ibadah pun seharusnya meningkat. Namun, kenyataannya banyak yang malah menjauh," katanya.
Buya Yahya juga menyoroti perbedaan sikap antara orang kaya dan yang kurang mampu. Ia berpendapat bahwa orang yang kurang mampu sering kali lebih giat beribadah, seperti melaksanakan sholat lima waktu di mushola dekat rumah, sementara orang kaya sering kali bingung dan jarang pergi ke masjid.
"Orang yang kurang mampu rajin sholat di musala yang ada di samping rumah. Namun, orang kaya sering kali merasa bingung. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena dunia telah merasuk ke dalam hati mereka," jelasnya.
Ia mengingatkan agar umat Muslim tidak terjebak dalam kenikmatan dunia yang dapat menjauhkan mereka dari Allah. Menurut Buya Yahya, kenikmatan dunia seperti mobil dan pasangan seharusnya menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan sebaliknya.
Di akhir ceramahnya, Buya Yahya mengajak jamaah untuk selalu melakukan introspeksi diri dan meningkatkan semangat beribadah, baik dalam keadaan lajang maupun setelah menikah dan memiliki harta. Nasihat Buya Yahya ini menjadi pengingat bagi banyak orang agar tidak terperdaya oleh godaan dunia, yang sering kali menjauhkan seseorang dari ibadah dan mengaji. *Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul*
Tonton Video yang Direkomendasikan Ini:
Berikut adalah cara sederhana untuk mengenali uang palsu yang banyak beredar menjelang Lebaran.