Mengenal Sejarah Kamis Putih Beserta Maknanya, Hari Istimewa Bagi Umat Kristiani
Menjelang hari raya Paskah, umat Kristiani di seluruh dunia akan melaksanakan rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati kematian Yesus Kristus tersebut.
Menjelang hari raya Paskah, umat Kristiani di seluruh dunia akan melaksanakan rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati kematian Yesus Kristus tersebut.
Biasanya, umat Kristiani akan melangsungkan tiga hari penting dalam paskah yaitu Kamis Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Suci (hari sebelum paskah yang jatuh pada hari minggu). Tiga hari itu dikenal dengan sebutan Tri Hari Suci yang akan menjadi satu rangkaian yang dilangsungkan beriringan.
-
Kapan Paskah dirayakan? Paskah menandai momen kebangkitan Yesus Kristus pada hari ketiga setelah diri-Nya wafat di kayu salib, seperti yang tercatat dalam Alkitab Perjanjian Baru.
-
Apa makna dari kata-kata mutiara Paskah? Kemenangan-Nya adalah sumber keberanian yang mendarah daging sebagai gaya hidup untuk terus bergerak dan tak mengenal kata berhenti. Selamat Hari Raya Paskah, Tuhan beserta kita.
-
Kapan Hari Paskah dirayakan? Hari Paskah adalah hari raya yang paling penting dalam kalender liturgi Kristen, termasuk bagi umat Katolik.
-
Mengapa kata-kata mutiara Paskah penting? Dengan kata-kata mutiara Paskah, Anda juga bisa belajar memaknai perayaan Paskah dengan lebih bijak.
Hari Kamis Putih menjadi satu dari ketiga hari penting tersebut yang akan memulai rangkaian Tri Suci Hari. Sejarah panjang Kamis Putih memang tak lepas dari mengenang hari sebelum Yesus Kristus mati di tiang salib.
Untuk menambah nuansa khusyuk, perlu diketahui bagaimana sejarah kamis putih dan maknanya bagi semua umat Kristiani di seluruh dunia. Dilansir Merdeka.com dari berbagai sumber, Kamis (6/4), berikut ulasan selengkapnya.
Sejarah Kamis Putih: Asal-Usul Perayaan Kristen dan Katolik
Perayaan Kamis Putih bagi umat nasrani menjadi awal dari rangkaian acara penting dalam Tri Suci Hari sebelum mencapai ke hari minggu paskah. Tri Suci Hari dianggap menjadi perayaan istimewa bagi umat Kristen dan Katolik untuk mengenang kematian Yesus di tiang salib.
Kamis Putih diambil dari pengertian Bahasa Inggris yaitu Maundy Thursday yang dalam sejarahnya diambil dari abad pertengahan dalam lagu kebangsaan latin. Awal mulanya, lagu dari Gereja Katolik Roma yaitu, "Mandatum Nobum do Vobis", yang berarti 'perintah baru yang kuberikan padamu' menjadi awal terciptanya perayaan ini.
Namun, ada pula yang menyebut Kamis Putih dengan Holy Thursday Covenant Thursday, dan Thursday of Mysteries. Dalam tradisi Katolik, Kamis Putih diawali dengan Triduum Paskah atau tiga hari doa intensif.
Geraja pada umumnya mengenal perayaan Kamis Putih dengan nama Perjamuan Terakhir. Perayaan ini menjadi penting bagi umat nasrani karena saat itu Yesus berkumpul bersama semua muridnya sebelum akhirnya ditangkap dan dihukum mati.
Kamis Putih dalam Tradisi Katolik
Sejarah Kamis Putih dalam tradisi Katolik juga sering diperingati sebagai pembasuhan kaki. Hal tersebut yang dilakukan Yesus kepada murid-murdinya sebagai cara menunjukkan kepada muridnya bahwa yang terbesar di antara meeka adalah pelayan bagi semua.
Yoh.13:4-5 menjelaskan peristiwa tersebut:
“Lalu bangunlah Yesus, menanggalkan jubahNya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggangNya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-muridNya lalu menyekaNya dengan kain yang terikat pada pinggangNya.”
Bagi umat Katolik, perenungan penderitaan hingga kematian Yesus adalah cara mempersiapkan perayaan paskah. Dalam liturgi Kamis Putih, pembasuhan kaki menjadi tindakan simbolis untuk memperingati saat Perjamuan Terakhir Yesus dan para muridnya.
Dalam tradisi gereja, peristiwa pembasuhan ini dikenal dengan "Mandatum" atau sebuah "Perintah Kasih". Yesus mengajarkan semua umatnya untuk menjaga kerendahan hati dan amal kasih dalam kehidupan sehari-hari.
Yoh.13:14-15 mengatakan:
“Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.”
Sejarah Kamis Putih: Mengenang Hari Sebelum Yesus Wafat
Dalam Alkitab, perayaan Kamis Putih disebutkan dalam kitab perjanjian baru. Perayaan ini dikenal dengan Perjamuan Terakhir yang Yesus lakukan bersama muridnya lewat cawan anggur yang melambangkan darahnya, dan roti tak beragi yang melambangkan tubuhnya.
Matius 26:26-28 mengatakan:
"Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya, lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku," Matius 26:26.
"Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini," Matius 26:27.
"Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian. yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa," Matius 26:28.
Penjelasan tersebut juga dicatat di kitab Markus 14:22-24; Lukas 22:19-20; Yohanes 13:1-38; 1 Kor 11:23-25. Dalam kitab tersebut juga disebutkan hal yang sama saat Yesus membagi-bagikan roti dan cawan kepada para muridnya sebagai lambang dari tubuh dan darah Kristus.
Makna Kamis Putih Bagi Umat Kristiani
Perjamuan Terakhir menjadi cara Yesus memberikan dua hal penting kepada muridnya. Peristiwa itu dalam Kamis Putih memiliki makna penting bagi umat Kristiani saat ini.
Perjamuan Terakhir memaknai saat terakhir sebelum nubuat kematian Yesus tergenap untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa. Dalam Alkitab, kematian Yesus menjadi rancangan Allah untuk menyelamatkan manusia dari belenggu dosa yang diperbuat oleh Adam dan Hawa.
Matius 20:28 mengatakan:
"Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”
Pembasuhan kaki yang Yesus lakukan kepada muridnya menjadi tindakan yang penuh kasih seorang guru kepada pengikutnya. Hal ini menjadi teladan yang Yesus berikan untuk tetap rendah hati dan mau melayani kepada semua orang.