Menyerupai Hewan, Enam Gerakan ini Dilarang saat Sholat
Rasulullah SAW melarang umat Muslim untuk meniru perilaku hewan ketika melaksanakan sholat. Berikut adalah beberapa contohnya.
Manusia dilengkapi dengan tubuh yang sempurna serta akal dan pikiran, yang memungkinkannya untuk memahami berbagai hal dan memanfaatkannya dengan bijak. Dengan karunia ini, manusia juga diberikan kemampuan untuk membedakan antara yang baik dan buruk, serta yang memberikan manfaat atau mudharat bagi kehidupan di dunia dan akhirat.
Sebagai makhluk yang beriman kepada Allah Ta'ala, kita seharusnya menyadari betapa mulianya anugerah yang telah diberikan kepada kita. Oleh karena itu, sebaiknya kita tidak meniru perilaku hewan, terutama ketika melaksanakan sholat.
-
Apa yang dimaksud dengan sholat ghaib? Sholat ghaib dilakukan untuk memberi doa pada saudara sesama Muslim yang sudah meninggal dunia.
-
Apa yang dimaksud dengan sholat tahajud? Sholat tahajud adalah sholat sunnah yang dilakukan di malam hari setelah bangun dari tidur, meskipun tidurnya hanya sebentar.
-
Apa ciri khas bacaan sholat Muhammadiyah? Bacaan sholat Muhammadiyah tidak mengandung bacaan tambahan, seperti membaca basmalah sebelum surat Al-Fatihah, membaca qunut pada sholat subuh, dan membaca doa setelah tasyahud akhir.
-
Apa yang dimaksud dengan sholat hajat dalam Islam? Sholat hajat merupakan salah satu salat sunnah yang dikerjakan oleh orang yang mempunyai keinginan. Sholat hajat ini dilakukan oleh seorang muslim yang sedang memiliki keinginan atau sebuah hajat.
Sholat merupakan jembatan penghubung antara seorang hamba dan Tuhannya, sehingga saat melaksanakan sholat, seseorang harus berada dalam keadaan dan posisi yang paling baik dan sempurna.
Dilarang Menyerupai Hewan saat Melaksanakan Sholat
Dikutip dari muslim.or.id, terdapat berbagai dalil sahih yang berasal dari Nabi SAW yang menginstruksikan umatnya untuk tidak menyerupai perilaku hewan saat melaksanakan sholat. Di antara larangan yang ada adalah:
1. Menoleh saat sholat seperti yang dilakukan oleh rubah;
2. Membentangkan tangan saat sujud layaknya binatang buas;
3. Duduk dengan cara yang sama seperti anjing;
4. Melakukan sujud dengan cepat seperti burung gagak saat mematuk;
5. Menuju sujud dari posisi berdiri dengan cara yang mirip menderumnya unta; dan
6. Mengangkat tangan saat salam seperti ekor kuda yang kepanasan.
Larangan-larangan tersebut sangat penting untuk diperhatikan agar sholat kita tidak hanya sah, tetapi juga dilakukan dengan adab yang baik. Dengan mengikuti petunjuk ini, kita diharapkan dapat memperbaiki kualitas ibadah dan menjaga kesopanan dalam berdoa.
Hal ini menunjukkan bahwa dalam beribadah, ada etika dan tata cara yang harus dipatuhi agar kita dapat lebih dekat kepada Allah SWT.
Larangan saat Sholat dalam Riwayat Lain
Imam Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan An-Nasai rahimahumullah telah meriwayatkan sebuah hadis dari Abdurrahman bin Syibl radhiyallahu 'anhu. Dalam hadis tersebut, dia menyampaikan bahwa Rasulullah SAW melarang tiga hal yang berkaitan dengan tata cara shalat.
Larangan dalam Shalat
Larangan pertama adalah mematuk seperti burung gagak, yang berarti melakukan sujud dengan cepat tanpa khusyuk. Kedua, larangan terhadap posisi hewan buas saat duduk, di mana seseorang membentangkan tangannya saat sujud, mirip dengan posisi hewan buas yang melipat kaki belakang dan meluruskan kaki depan, serta menempelkan lengannya ke lantai.
Ketiga, dilarang bagi seseorang untuk mengkhususkan tempat duduknya seperti unta yang terus-menerus duduk di tempat tertentu, terutama saat berada di tempat sholat.