Momen Megawati Tunjuk-Tunjuk Jenderal TNI, Ngegas Sindir Kapolri Jika Polisi Berani Tangkap
iapan TNI menghadapi ancaman. Buntutnya, Megawati turut menyindir institusi Polri. Bahkan, dia mengancam bakal datangi Kapolri jika aparat berani menangkap.
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) sekaligus Presiden Ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri terlihat menunjuk-nunjuk salah satu jenderal TNI.
Dia bertanya soal kesiapan TNI menghadapi ancaman. Buntutnya, Megawati turut menyindir institusi Polri.
- Megawati Tolak RUU TNI-Polri, Ini Alasannya
- Megawati Pasang Badan untuk Hasto: Kalau Kamu Diambil Aku Pergi ke Kapolri, Enak Saja
- Megawati Minta TNI-Polri Tak Intervensi, Dudung: Kok Enggak Bilang BIN Harus Netral
- Megawati Soroti Kasus Anggota TNI Keroyok Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali: Kok Enak Aja Rakyat Dibikin Bonyok
Bahkan, dia mengancam bakal datangi Kapolri jika aparat berani menangkap. Berikut ulasan selengkapnya, dilansir dari kanal YouTube MerdekaDotCom, Rabu (7/8).
Tunjuk-Tunjuk Jenderal TNI
Megawati Soekarnoputri melakukan penyerahan duplikat bendera pusaka kepada gubernur seluruh Indonesia di Balai Samudra, Jakarta, Senin (5/8).
Megawati hadir dengan kapasitasnya sebagai Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Dalam pidatonya, Megawati menunjuk jenderal TNI bintang dua soal kesiapan menghadapi musuh asing jika datang menyerang.
"Nanti kalau orang lain masuk ke dalam, mau apa kalian? Kesiapan kalian apa? Angkatan Laut? Hayo," katanya.
Megawati mengaku begitu memahami seluk-beluk TNI lantaran pernah menjadi Panglima tertinggi di tanah air semasa menjabat sebagai Presiden RI.
"Saya pernah Presiden loh, saya pernah jadi Panglima tertinggi. Betul atau tidak? Jadi saya tahu keadaan kamu seperti apa, gitu loh," ungkapnya.
Ungkapan Megawati lantas berbalas senyuman dari salah satu jenderal bintang dua TNI.
Lebih lanjut, Megawati menyebut jika dia berani menyatakan ungkapan demikian lantaran berada di antara pejabat daerah yang memiliki peran sekaligus pengaruh besar di dalam pemerintahan.
"Saya ngomong karena mumpung di sini ada PJ-PJ Gubernur, keren-keren," terangnya.
Megawati mengaku, dia bakal lebih berani berucap di depan sosok 'anak buah' di bawah naungan panji PDIP. Selayaknya Gubernur Sulawesi Utara yang diucapnya kala itu.
Namun jika dengan pejabat lain yang bukan 'anak buah', putri Presiden Soekarno itu mengaku bakal diam.
"Lihat Gubernur Sulut itu, kalau sama yang lain saya enggak berani, diam saja," ujarnya.
Meski sempat memiliki pemikiran demikian, Megawati kemudian memberanikan diri untuk berujar tegas di hadapan banyak orang, kendati bukan 'anak buah'.
Soal dampaknya, dia mengaku bakal siap menerima. Bahkan jika dia harus ditangkap oleh institusi Polri.
"Tapi lama-lama saya mikir, ya sudah lah saya ngomong aja, saya pengen tahu reaksinya seperti apa, paling mau ditangkap sama polisi," katanya.
Megawati kembali menegaskan, dia tak takut jika bakal ditangkap. Bahkan, Megawati turut mengancam bakal mendatangi Kapolri secara langsung.
"Kan saya sudah bilang, nanti saya datangin deh Kapolrinya," ujarnya.
Pernah Sebut Bakal Datangi Kapolri
Sebelumnya, dikutip dari Antara, Megawati Soekarnoputri juga pernah berujar ke Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto agar tidak takut jika nanti dirinya ditangkap oleh aparat.
Sebab, jika nantinya Hasto ditangkap, Megawati mengaku akan mendatangi Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri). Dia pun menuding bahwa polisi kerap mengadakan target-target terhadap sosok tertentu.
"Kok gitu takut. Kaya Pak Hasto, sampai saya nanya salah mu opo? Biarin aja deh," kata Megawati saat mengisi pidato kebangsaan dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Perindo di Jakarta, Selasa (30/7).
Dia mengaku heran kepada pihak-pihak yang takut ketika berurusan dengan hukum. Pasalnya, dia memastikan bahwa kebenaran akan tetap menjadi kebenaran sehingga tidak perlu ada ketakutan.