Naik Kuda Ditarif Rp150 Ribu, Jenderal TNI Andika Minta Diskon Tapi Bayar Rp1 Juta
Sang pemilik kuda pun lantas memberikan pernyataan yang membuat keduanya lantas berpikir.
Keindahan Gunung Bromo membuat takjub sehingga membuat kita ingin melancong untuk menikmati pemandangan alam. Begitu juga dengan Kasad TNI Jenderal Andika Perkasa bersama istri tercinta datang ke sana.
Melalui akun Instagram resmi TNI AD, Jenderal Andika nampak antusias saat menikmati sajian alam yang begitu cantik. Kali ini, Jenderal Andika menikmati keindahan Gunung Bromo dengan berkuda.
-
Kenapa Andhika Perkasa mengubah ransum TNI? Kondisi ini membuat Andhika yang pada saat itu menjabat sebagai Pangkostrad merasa gelisah. Ketika jabatannya naik menjadi Kepala Staff Angkatan Darat, Andhika merombak pola konsumsi para prajurit di medan operasi.
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Apa yang menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD? Soegito lulus Akademi Militer dan bergabung dengan Korps Baret Merah yang saat itu bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pasukan elite ini menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD. Berbagai penugasan tempur pernah dijalani oleh Soegito. Termasuk terjun ke Dili saat Indonesia menyerbu Timor Timur.
-
Kapan Jenderal Wismoyo menjabat sebagai Kepala Staf TNI AD? Jenderal TNI Wismoyo Arismunandar menjabat Kepala Staf TNI AD dari tahun 1993 sampai 1995.
-
Bagaimana Andhika Perkasa merancang ransum TNI yang baru? “Saya desain dan saya bandingkan dengan negara maju. Itu ada teorinya. Kilo kalori harus terpenuhi tapi gimana caranya itu tidak terlalu berat yang kita banyakin adalah porsi protein,” tandasnya.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
Jenderal Andika sempat menawar tarif sewa untuk berkuda di hamparan Gunung Bromo. Hal itu pun juga dirasakan oleh sang istri saat menawar harga sewa berkuda untuk dirinya. Keduanya pun justru membayar dengan harga yang cukup fantastis.
Lantas, sebenarnya berapa harga sewa yang dibayarkan oleh Jenderal Andika dan istri? Simak informasi selengkapnya berikut ini.
Tanyakan Tarif Sewa
Dalam sebuah video tersebut, tampak Jenderal Andika usai melakukan inspeksi tengah bercengkerama dengan pemilik persewaan kuda di Gunung Bromo. Saat itu juga Jenderal Andika nampak penasaran dengan tarif sewanya.
Instagram/@tni_angkatan_darat ©2020 Merdeka.com
"Ini biaya kalau kita naik ke pura gini berapa mas?" tanya Jenderal Andika.
"Rp150 ribu," jawab salah satu pemilik.
Harga Pas Tak Bisa Ditawar
Mendengar tarif sewa yang dilontarkan salah seorang pemilik kepada sang suami, istri Jenderal Andika, Hety pun lantas bertanya kembali pada pemilik kuda lainnya. Rupanya, Rp150 ribu tersebut merupakan tarif pas yang tak bisa ditawar lagi.
Instagram/@tni_angkatan_darat ©2020 Merdeka.com
"Ini memang Rp150 ribu pak, sama?" tanyanya.
"Iya, memang tarifnya," jawab pemilik yang lainnya.
"Oh, memang tarifnya di Bromo ini. Sudah enggak bisa ditawar, memang sudah dari dulu," katanya.
Jenderal Andika Meminta Diskon
Percakapan antara sang istri dengan pemilik lainnya membuat Jenderal Andika semakin penasaran. Ia tampak menawar dan merayu sang pemilik untuk mendapatkan diskon lantaran mereka merupakan penumpang pertama pada hari tersebut.
Instagram/@tni_angkatan_darat ©2020 Merdeka.com
"Karena kita pengunjung pertama, dapat diskon, ya," kata Jenderal Andika.
"Enggak ada diskon. Jadi Rp150 ribu. Enggak bisa ditawar, dari dulu harganya sama Rp150 ribu juga tuh dari ujung sampai ujung," ucap sang istri.
Beri Rp1 Juta Secara Langsung
Tak disangka-sangka, meskipun tak mendapatkan harga diskon yang diminta, Jenderal Andika dan sang istri pun justru memberikan tarif yang tak terduga. Keduanya pun berniat untuk memberikan tarif Rp1 juta kepada para pemilik tersebut.
Instagram/@tni_angkatan_darat ©2020 Merdeka.com
"Karena enggak bisa ditawar, jadi kita kasih berapa? Karena enggak bisa ditawar Rp150 ribu, saya kasih Rp1 juta" ucap sang istri Jenderal Andika.
Jenderal Andika Bagi-Bagi Rejeki
Tak hanya kepada pemilik yang berinteraksi dengan keduanya kala itu, semua pemilik persewaan berkuda pun juga mendapatkan untung yang berlipat-lipat. Melalui alat komunikasinya, Jenderal Andika terlihat memberikan perintahnya secara langsung kepada bawahannya untuk segera menaiki kuda yang dijajakan di Gunung Bromo oleh para pemiliknya tersebut.
Instagram/@tni_angkatan_darat ©2020 Merdeka.com
"Yang belum naik (kuda), yang belum ada penumpangnya coba naik semua coba. Kasihan, ini rejeki untuk mereka semua ini," tegasnya.
(mdk/mta)