Ngeri! Anak Cewek Usia 10 Tahun Ketahuan Hubungan Badan sama Pacar, Tak Trauma Pengakuannya Malah Bikin Syok
Cerita anak cewek berusia 10 tahun mengaku sudah berhubungan badan sama pacar. Bukan trauma, pengakuan 'bocil' itu justru membuat kaget dokter yang menangani.
Seorang dokter spesialis kandungan, Yulfa Rizki Amita yang bertugas di RS Pelni, Jakarta mengunggah video pengakuannya saat menangani kasus pasien anak di bawah umur.
Dalam sebuah video yang diunggah di media sosial, dr. Yulfa bertemu pasien yang disebutnya masih berusia 10 tahun namun sudah aktif secara seksual.
- Penyebab Muntah Darah Pada Anak yang Patut Diwaspadai, Pahami Pertolongan Pertamanya
- Tragis! Anak Tega Bacok Ibunya hingga Tergeletak Bersimbah Darah di Cengkareng
- Cerita Anak Pedalaman Sumatra dari Keluarga Tak Mampu, Lettu Jeki Kini Penyandang Gelar Doktor
- Cara Menghindarkan Anak dari Trauma Usai Mengalami Kejadian Besar
Sempat ditelusuri olehnya agar tak terjadi trauma, pasien tersebut justru mengaku ketagihan dan menganggap sebagai hal yang menyenangkan.
Video tersebut lantas viral dan mendapat beragam reaksi dari publik. Seperti apa kronologi selengkapnya? Melansir dari Instagram @ohmeygatt, Senin (19/8) simak informasi berikut ini.
Awalnya Menginap di Rumah Teman
Yulfa menceritakan pengalaman awalnya saat menangani kasus tersebut. Pada mulanya, pasien diantar ke klinik oleh tantenya karena merasa curiga dengan jawaban pasien tersebut saat menginap di rumah temannya tanpa izin.
Yulfa pun mencari tahu keterangan anak tersebut dengan pendekatan psikologis. Belakangan, Yulfa mendapat informasi bahwa pasiennya itu baru berkenalan dengan teman baru dari media sosial. Bahkan mereka menjalin kasih baru 2 minggu.
Pasiennya itu awalnya menginap di rumah temannya yang juga perempuan dan mirisnya berusia sama seperti pasiennya itu. Mereka menginap di rumah temannya bersama dua teman laki-laki lain dalam kondisi rumah keadaan kosong.
"Akhirnya saya periksa, saya tanya-tanya adiknya. Dia itu menginap di rumah temannya berempat. Jadi, dua cewek, dua cowok, sudah janjian ada di situ. Cowoknya itu anak-anak juga usianya baru 13 tahun dan katanya dia pacaran baru 2 minggu dan itu pun kenal di media sosial," jelas dr. Yulfa.
Adapun kondisi rumah kosong diceritakannya karena kedua orang tua teman pasiennya itu sedang berada di rumah sakit sehingga tidak mengawasi situasi di rumah.
Sudah Berhubungan Badan
Yulfa lantas mencari lebih jauh aktivitas apa yang sudah dilakukan oleh para 'bocil' tersebut selama menginap di rumah temannya.
Setelah melakukan pendekatan, Yulfa mendapat pengakuan bahwa pasiennya itu sudah melakukan adegan berciuman dan disentuh di area atas dan bawah tubuhnya.
"Saya tanya apa itu cuma pegang aja atau sudah terjadi macam-macam dan ternyata sudah terjadi hubungan badan antara anak 10 tahun itu dengan anak laki-laki yang baru dia kenal 2 minggu," ujarnya.
Yulfa semakin tercengang lantaran pasiennya mengaku sudah melakukan hubungan badan dengan teman laki-laki yang baru dikenalnya selama 2 minggu.
"Apakah ada inter course, ada masuk. Sayangnya saya mendapatkan memang selaput dara atau himennya sudah robek dan ada robek. Saya gak nyangka gitu ya Allah ya robbi," jelas Yulfa.
Mengaku Pengalaman Paling Menyenangkan dalam Hidup
Yulfa meminta pasiennya tersebut tidak menceritakan ke siapapun dan tidak mengulanginya lagi agar selaput daranya itu bisa sembuh.
"Terakhir saya ingetin ya jangan kasih tahu siapapun kalau kamu sudah melakukan ini. Saya harapkan bisa sembuh selaput dara ini," sambungnya.
Sempat mengira pasiennya mengalami trauma psikis, Yulfa justru mengaku kaget saat pasiennya meras keenakan saat kejadian tersebut. Bahkan pasiennya itu mengaku bahwa hal tersebut adalah pengalaman terbaik dalam hidupnya.
"Ketika saya ingatkan bagaimana rasanya ini dan ternyata dia bilang 'iya dokter enak' ya Allah'. Saya kira dia akan ada traumatis ya ada trauma terhadap kejadian tersebut. Saya ingetin efek jangka panjangnya, dampak buruknya, tapi dia bilang itu adalah pengalaman paling menyenangkan dalam hidupnya," ucapnya.
Yulfa lantas meminta pihak keluarga pasien untuk segera membawa pasien ke psikolog karena pola pikir yang sudah tak bisa ditolerir lagi.
"Kalau bisa dibawa ke psikolog anak karena pola pikirnya sudah aneh," tegasnya.
Ia juga mengingatkan agar orangtua tetap mengawasi pergaulan anak secara aktif agar pergaulan bebas tidak terus terjadi dan melibatkan anak di bawah umur.