Niat Puasa Arafah Sebelum Idul Adha, Ketahui Keutamaannya
Niat puasa Arafah penting untuk diketahui umat Islam menjelang bulan Dzulhijjah 1444 H. Puasa sunnah menjelang Idul Adha disebut sebagai Puasa Dzulhijjah.
Niat puasa Arafah penting untuk diketahui umat Islam menjelang bulan Dzulhijjah 1444 H. Puasa sunnah menjelang Idul Adha disebut sebagai Puasa Dzulhijjah. Waktu pelaksanaan amalan sunnah tersebut adalah tanggal 1 sampai 9 Dzulhijjah.
Pada tanggal 8 Dzulhijjah, disebut sebagai Puasa Tarwiyah. Sementara pada tanggal 9 adalah Puasa Arafah. Praktek dan ketentuan pelaksanaan kedua puasa sunnah tersebut dilakukan sama seperti puasa pada umumnya dalam syariat Islam.
-
Apa yang dilakukan saat Idul Adha? Idul Adha termasuk salah satu hari raya besar yang diperingati oleh masyarakat Muslim di seluruh dunia. Ini disebut juga dengan hari raya haji atau hari raya kurban. Sebab, Idul Adha bertepatan dengan momentum ibadah haji dan ritual penyembelihan kurban yang dilakukan umat Muslim.
-
Idul Adha itu apa? Idul Adha juga dikenal dengan sebutan Hari Raya Kurban, di mana umat muslim melaksanakan ibadah penyembelihan hewan di setiap perayaan ini.
-
Kapan puasa Idul Adha dilakukan? Puasa sunah menjelang Idul Adha, dapat dilakukan pada tanggal 1 hingga 7 Dzulhijjah, tanggal 8 Dzulhijjah untuk puasa Tarwiyah, dan tanggal 9 Dzulhijjah untuk puasa Arafah.
-
Apa yang dimaksud dengan sidang isbat Idul Adha? Sidang isbat Idul Adha adalah proses menentukan atau menetapkan awal bulan Zulhijah dalam kalender Hijriyah.
-
Kenapa puasa Idul Adha memiliki keutamaan tersendiri? Meski hukumnya sunah, namun puasa Idul Adha memiliki keutamaan yang baik bagi umat muslim. Keutamaannya dapat melipatkangakan pahala serta mampu menghapus dosa-dosa yang telah diperbuat.
-
Bagaimana cara menunaikan puasa Idul Adha? Bagi yang ingin menunaikan, penting untuk memperhatikan niat puasa Idul Adha dengan baik dan benar. Berikut niat puasa Idul Adha dan penjelasan lainnya.
Niat puasa Arafah penting untuk diketahui dan diamalkan karena bisa menentukan nilai ibadah dan menjadi syarat sah tidaknya puasa yang dijalani. Berbeda dengan niat puasa wajib, niat puasa Arafah yang tergolong sunnah dapat dilakukan sejak Magrib hingga pagi hari.
Berikut merdeka.com membagikan niat puasa Arafah lengkap dengan keutamaannya dilansir dari berbagai sumber, (16/6/2023):
Niat Puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an adaa i sunnati Arofah Lillaahi Ta'aalaa
Artinya: Aku niat puasa sunnah Arafah besok hari karena Allah.
Atau dengan bacaan lain niat puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi Ta'aalaa
Artinya: Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah Ta'ala.
Keutamaan Puasa Arafah
Keutamaan puasa Arafah yang dilaksanakan menjelang Idul Adha sangat lah luar biasa. Puasa sunah ini disebut bisa menggugurkan dosa setahun lalu. Dalam sebuah hadist disebutkan tentang keutamaan puasa Arafah:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ اَحْتَسِبُ عَلَى اللّهِ اَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِيْ بَعْدَهُ، وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ اَحتَسِبُ عَلَى اللّهِ اَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ
"… Dan puasa pada hari Arafah –aku mengharap dari Allah- menghapuskan (dosa) satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akan datang. Dan puasa pada hari ‘Asyura’ (tanggal 10 Muharram) –aku mengharap dari Allah menghapuskan (dosa) satu tahun yang telah lalu" (HR Muslim, Abu Dawud, Ahmad, Baihaqi, dan lain-lain).
Berdasarkan hadits tersebut, disimpulkan bahwa salah satu keutamaan puasa Arafah adalah dapat menghapus dosa satu dua tahun. Dosa yang dimaksud di sini adalah dosa-dosa kecil.
Sebab, sebagaimana disebutkan Rasulullah saw dalam sebuah hadistnya, bahwa Allah lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari api neraka pada hari Arafah dibanding hari-hari lainnya.
"Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: 'Apa yang mereka inginkan?" (HR Muslim).
Kapan Pelaksanaannya?
Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijah. Waktu ini bertepatan dengan pelaksanaan ibadah wukuf di Arafah yang dilakukan oleh jamaah haji, oleh karena itulah dinamakan sebagai puasa Arafah.
Keutamaan menjalankan ibadah puasa ini diberikan kepada mereka yang sedang tidak menjalankan ibadah haji. Melansir dari laman kemenag, puasa Arafah memiliki beberapa makna seperti dijabarkan oleh Pembina Tahfizh Quran Ponpes As’adiyah Galung Beru Bulukumba, Ustadz Jusman Imam.
1. Puasa Arafah hukumnya sunah muakkadah, sangat dianjurkan bagi umat Islam yang mampu, kecuali bagi jemaah haji yang sedang wukuf. Jemaah haji yang sedang di Arafah tidak disunahkan untuk puasa di Arafah.
2. Nabi Muhammad SAW menegaskan keutamaan puasa Arafah, yaitu dapat menghapus dosa.
3. Manfaat puasa menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang, sebagai bentuk stimulasi agar kita tergerak untuk melaksanakan ibadah.
Ibadah Sunnah Lain di Bulan Dzulhijjah
1. Puasa Dzulhijjah
Selain puasa Arafah, di bulan Dzulhijjah ini juga ada beberapa puasa sunnah lainnya. "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Zulhijah, pada hari 'Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya…" (HR. Abu Daud nomor 2437)
Adapun niat puasa sunnah pada sembilan hari ini:
"Nawaitu shauma syahri dhilhijjati sunnatan lillaahi ta’aala"
Artinya: Aku niat puasa sunnah di bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala.
2. Menunaikan Haji dan Umroh bagi yang Mampu
Dalam rangka menyambut bulan Dzulhijjah, orang Islam disarankan untuk memperbanyak amal shaleh. Termasuk dengan menunaikan ibadah haji, bagi yang mampu. Baik dinilai dari segi kemampuan finansial maupun kekuatan jasmani.
(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal." (QS. Al Baqarah ayat: 196-197).
Berkurban
Hari raya Idul Adha atau lebih dikenal dengan hari raya kurban, jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah. Di mana umat Islam berlomba-lomba dalam kebaikan dengan menyisihkan sebagian hartanya untuk membeli hewan kurban.
"Maka dirikanlah sholat karena Rabbmu dan sembelihlah hewan kurban." (QS. Al-Kautsar : 2)
Mereka berbondong menyerahkan binatang ternak terbaik atas nama Allah SWT, yang diserahkan untuk masyarakat. Proses penyembelihan dapat dilaksanakan setelah salat. Selain itu bisa di tiga hari setelahnya atau yang dikenal dengan hari tasyrik.
"Barangsiapa yang shalat seperti kita shalat, dan berkurban seperti kita berkurban, maka sungguh dia telah mengerjakan kurban dengan benar. Dan barangsiapa yang menyembelih kurbannya sebelum shalat 'Idul Adh-ha, maka kurbannya tidak sah." (HR. Bukhari).
Shoalat Idul Adha
Ibadah salat Idul Adha merupakan salat sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.
"Rasulullah SAW menyuruh kami pada Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha supaya membawa wanita-wanita muda dan para gadis dan wanita haid sekalipun, supaya keluar ke lapangan untuk Sholat Id. Adapun wanita haid mereka tidak ikut sholat, tetapi ikut merayakan serta berdoa bersama-sama kaum Muslimin. Aku berkata, 'Rasulullah, di antara mereka ada yang tidak punya baju untuk menghadirinya.’ Rasulullah menjawab, 'Suruh pinjam baju saudaranya'." (HR. Muslim)