Pangeran Muda Jepang kini Berusia 18 Tahun, Malah Tertarik jadi Ahli Capung
Pangeran Hisahito berusia 18 tahun pada tanggal 6 September 2024.
Pangeran Hisahito, putra Putra Mahkota Fumihito, merayakan ulang tahunnya yang ke-18 pada 6 September 2024 lalu . Ini menjadi momen bersejarah karena untuk pertama kalinya dalam 39 tahun anggota laki-laki dari keluarga kekaisaran Jepang mencapai usia dewasa.
Hisahito yang merupakan keponakan Kaisar Naruhito, juga menjadi anggota kerajaan pertama yang diakui dewasa berdasarkan Undang-Undang Sipil baru. UU itu menurunkan batas usia dewasa dari 20 menjadi 18 tahun. Saat ini, ia merupakan siswa kelas tiga di sekolah menengah yang terkait dengan Universitas Tsukuba.
-
Siapa yang hadir di Kongres ke-6 PAN? Kongres yang berlangsung di Hotel Kempinski, Jakarta, mengusung tema Nusantara. Adelia dan Pasha, yang diketahui merupakan kader partai tersebut, tampil mengenakan busana daerah layaknya pengantin.
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
-
Kapan Patung Shigir ditemukan? Patung Shigir ditemukan pada Januari 1890 di wilayah Sverdlovsk, di pinggiran barat Siberia, Rusia.
-
Kapan Chang'e-6 mendarat di Bulan? Mengutip BBC, Rabu (5/6), Chang'e-6 mendarat di kawah raksasa dekat kutub selatan Bulan di 24 Juni 2024, mengibarkan bendera Tiongkok dengan bangga setelah menyelesaikan tugas pengambilan sampel.
-
Mengapa kematian 6 orang di Puncak Papua Tengah terjadi? Kematian karena diare dan dehidrasi.
-
Kapan Pangeran Antasari wafat? Saat menjadi Sultan Banjar, Pangeran Antasari terus melanjutkan perjuangannya melawan Belanda. Di tengah perlawanan tersebut, Pangeran Antasari jatuh sakit terserang penyakit cacar dan paru-paru hingga akhirnya wafat pada 11 Oktober 1862.
Perayaan atau acara yang berkaitan dengan kedewasaannya diharapkan akan berlangsung setelah kelulusannya pada musim semi mendatang.
Hisahito adalah anak ketiga dari Putri Mahkota Kiko dan Fumihito, yang merupakan adik kaisar. Ia adalah anak laki-laki pertama yang lahir dalam keluarga kekaisaran Jepang dalam kurun waktu 41 tahun. Hisahito kini menempati urutan kedua sebagai pewaris takhta setelah ayahnya. Dalam sebuah tulisan, Hisahito menyampaikan refleksinya tentang kedewasaan.
"Saat saya menyadari bahwa saya telah dewasa, saya teringat betapa cepatnya waktu berlalu," ujarnya.
Dia juga mengungkapkan rasa syukur kepada orang tuanya serta kakak perempuannya, Mako Komuro dan Putri Kako.
"Sambil mempersiapkan diri untuk melanjutkan pendidikan, saya ingin memanfaatkan waktu yang tersisa di sekolah menengah. Saya ingin terus belajar berbagai hal dan berkembang," kata Hisahito, seperti yang dilaporkan oleh The Asahi Shimbun, Senin (9/9).
- Terbatas Waktu, Pansus Haji Tak Jadi Panggil Paksa Menag Yaqut
- Profil Hisahito, Pangeran Termuda yang Bakal Jadi Kaisar Jepang
- Ada Misa Akbar Paus Fransiskus, Heru Budi Imbau Pekerja Kawasan Thamrin Bekerja dari Rumah pada 5 September
- MA Ubah Syarat Batas Usia Calon Kepala Daerah, Kaesang Bisa Maju Pilgub Jakarta 2024
Terpengaruh Kehadiran Perguruan Tinggi
Terkait dengan rencana penerimaan sang pangeran ke perguruan tinggi, Badan Rumah Tangga Kekaisaran hanya menginformasikan bahwa ia berencana untuk mendaftar di universitas yang menawarkan program studi sejarah alam, tanpa menyebutkan institusi tertentu.
Namun, berbagai rumor dan spekulasi negatif telah muncul di media sosial, termasuk tuduhan mengenai 'perlakuan istimewa' yang diterimanya sebagai calon kaisar. Bahkan, telah ada petisi online yang mengekspresikan protes terhadap dugaan 'penyalahgunaan sistem penerimaan awal Universitas Tokyo' untuk mendapatkan akses yang tidak adil ke universitas terkemuka di negara tersebut.
"Banyak informasi yang tidak berdasar beredar, dan saya sangat khawatir tentang hal tersebut," ungkap Naomasa Yoshida, pejabat senior yang bertanggung jawab atas rumah tangga Fumihito.
Dia berharap agar Hisahito dapat menjalani persiapan kuliahnya dalam suasana yang tenang. Sementara itu, lembaga tersebut baru-baru ini melaporkan aktivitas Hisahito selama setahun terakhir.
Dalam perjalanan sekolahnya ke Prefektur Okinawa pada bulan November, sang pangeran mengunjungi Museum Peringatan Perdamaian Prefektur Okinawa dan gua-gua alam yang berfungsi sebagai rumah sakit militer pada akhir Perang Dunia II.
Ia juga menikmati snorkeling di perairan subtropis prefektur tersebut dan tinggal bersama keluarga lokal.
Ahli Serangga Capung
Dalam kajian akademisnya, Hisahito melaksanakan proyek penelitian mengenai jenis tanaman yang ideal untuk lokasi bertelur capung dan mempresentasikan hasil penelitiannya di sekolah pada bulan Februari.
Ketertarikan terhadap capung telah ada dalam dirinya sejak masa kecil. Di bulan Agustus, tim peneliti yang dipimpin Hisahito ikut serta dalam Kongres Internasional Entomologi, salah satu konferensi akademis terkemuka di dunia yang membahas serangga, yang diselenggarakan di Kyoto.
Pangeran muda tersebut mengunjungi acara itu bersama orang tuanya dan berinteraksi dengan para peneliti dari berbagai belahan dunia.
"Pangeran itu menjelajahi ketertarikan terhadap keanekaragaman lingkungan, di mana manusia dan makhluk hidup lainnya dapat hidup berdampingan," ujar profesor entomologi di Universitas Tamagawa Tokyo, Masato Ono.
Ono telah membimbing dan mendukung Hisahito dalam penelitian biologisnya tentang capung, yang berfungsi sebagai indikator lingkungan.
"Ia telah mengembangkan rasa apresiasi yang mendalam terhadap makhluk-makhluk kecil dan beragam yang hidup di lingkungan tersebut," tambah profesor itu.
"Kegiatan penelitian kemungkinan besar akan terus menjadi bagian penting dalam perkembangan dirinya."
Kaisar Naruhito Hanya Memiliki Tiga Orang Pewaris
Kaisar Naruhito diketahui memiliki tiga pewaris, yaitu saudara laki-lakinya, Putra Mahkota Fumihito (58), keponakannya Pangeran Hisahito (17), dan pamannya Pangeran Hitachi (88).
Bersama Permaisuri Masako, mereka hanya memiliki satu anak perempuan berusia 22 tahun, Putri Aiko. Pada tahun 2021, sebuah panel pemerintah yang ditugaskan untuk mengeksplorasi cara-cara menjamin suksesi kekaisaran yang stabil memutuskan untuk membatalkan rencana mengenai kemungkinan perempuan atau anggota matrilineal untuk berhak naik takhta.
Dari hasil survei, 52 persen responden setuju dengan penundaan tersebut, sementara 46 persen menolak. Mengenai diskusi tentang suksesi, 35 persen responden berpendapat bahwa pembicaraan harus dimulai segera, sedangkan 26 persen lainnya menyarankan agar isu ini dipertimbangkan dengan hati-hati di masa mendatang.
19 persen percaya bahwa pembicaraan harus dilakukan sambil mengamati perkembangan terkait Pangeran Hisahito. Survei juga menunjukkan bahwa 84 persen responden mendukung atau cenderung mendukung gagasan kaisar dari garis keturunan ibu.
Dalam sejarah Jepang, terdapat delapan permaisuri yang berasal dari garis patrilineal, dengan kaisar perempuan terakhir yang memerintah pada abad ke-18. Namun, tidak ada satu pun kaisar dari garis matrilineal di antara 126 kaisar yang tercatat dalam sejarah Jepang.