Pedang Emas Pusaka Ditemukan di Dalam Sungai, Disebut Milik Raja Airlangga
Sebuah pusaka ditemukan di dasar Sungai Brantas Mojokerto. Pusaka tersebut adalah sebuah pedang lar bango yang disebut milik Raja Airlangga.
Raja Airlangga yang hidup pada abad ke-11 Masehi, pernah menguasai sebagian besar wilayah Jawa Timur, terutama bagian tengah.
Beberapa bukti kekuasaan Raja Airlangga sudah ditemukan dan tersebar di berbagai tempat, mulai dari prasasti hingga pusaka-pusaka.
-
Kenapa Airlangga lolos dari serangan Raja Wurawari? Namun, Airlangga berhasil lolos dari serangan tersebut.Ia bersama sang istri melarikan diri ke hutan pegunungan yang dikenal sebagai Vana Giri Wonogiri.
-
Mengapa Megawati Hangestri menjadi trending topic di Twitter? Nama Megawati Hangestri kini kembali menjadi trending topic di Twitter usai dirinya menjadi MVP di Liga Voli Korea untuk kedua kalinya secara berturut-turut.
-
Apa julukan Airlangga dan apa artinya? Nama Airlangga memiliki arti "air yang melompat." Julukan ini merujuk pada kisah Airlangga yang berhasil lolos dari bencana Mahapralaya, yang dianggap bencana besar seperti air bah, seperti dikutip dari laman s3ilmusosial.fisip.unair.ac.id.
-
Bagaimana suasana pertemuan antara Airlangga dan para ketua dewan? Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F Paulus menuturkan, pertemuan antara Airlangga dengan para ketua dewan berlangsung cair dan penuh kekeluargaan. Ia menuturkan, kedekatan Airlangga dengan para ketua dewan membuat suasana pertemuan yang dilakukan sambil makan malam berlangsung penuh canda tawa.
-
Kapan Airlangga mendirikan Kerajaan Kahuripan? Airlangga mendirikan Kerajaan Kahuripan dan memerintah sekitar tahun 1009-1042 dengan gelar Maharaja Rakai Halu Sri Dharmawangsa Airlangga Anantawikramottunggadewa.
-
Apa saja cerita lucu bahasa Jawa yang lagi trending? Bagi Anda yang ingin membaca salah satunya, ulasan berikut ini bisa menjadi referensi yang tepat. Melansir dari berbagai sumber, Kamis (2/5), berikut merdeka.com ulas mengenai kumpulan contoh cerita lucu bahasa Jawa yang ampuh mengusir rasa suntuk dan bosan untuk Anda.
Baru-baru ini, ditemukan sebuah pusaka berbahan emas yang ditemukan di dasar Sungai Brantas, Mojokerto, Jawa Timur. Simak ulasannya.
Penemuan Pusaka di Dasar Sungai
©2023 Merdeka.com/youtube.com/Kokka The Ancient
Abdul Azis Baraja, seorang pria yang gemar mencari benda-benda kuno, pada akhir tahun 2022 kemarin menemukan sebuah benda pusaka yang sangat unik dan fenomenal.
Benda tersebut adalah sebuah cincin dan pusaka, semacam pedang yang berbentuk khas dengan bahan emas yang menempel di pedang tersebut.
"Luar biasa bersyukurnya, karena dapat di tempat-tempat batu besar, saya bongkar akhirnya saya mendapatkan benda yang sangat luar biasa,” ujar Abdul Azis sambil menunjukkan hasil temuannya.
Pusaka Lar Bango
©2023 Merdeka.com/youtube.com/Kokka The Ancient
Benda yang ditemukan oleh Abdul Aziz di dasar sungai itu adalah sebuah pusaka lar bangau atau lar bango. Sebuah pedang kuno pada era kerajaan SIngasari atau bahkan lebih tua.
Pedang ini biasanya memiliki panjang sekitar 85-95 cm dengan ujung yang runcing. Selain itu, bentuknya juga khas karena bentuk bilahnya yang menekuk. Selain itu, pedang ini juga memiliki ricikan berupa kruwingan besar seperti pada keris Jalak Budho.
Lar bango artinya sayap burung bangau. Nama itu diambil dari bentuk bilahnya yang sekilas mirip dengan bentuk sayap burung bangau.
Peninggalan Raja Airlangga
©2023 Merdeka.com/youtube.com/Kokka The Ancient
Diketahui bahwa pusaka lar bango yang ditemukan oleh Abdul Azis adalah sebuah benda peninggalan Raja Airlangga.
Hal itu disampaikan bahwa bentuk bilah bawah dari pusaka tersebut memiliki bentuk yang lebih kecil dari biasanya. Selain itu, pusaka yang sudah penuh dengan karat itu diduga dibuat dengan bahan dasar emas.
“Ini milik Prabu Airlangga ini. Karena ininya (bilah bawah) kecil. Ini ada ‘nok’ gini. Ini era Kediri. Prabu Airlangga ini. Ini mungkin ada emasnya di sini. Ini kelihatan. Ini emas ini,” terang Abdul Azis.
Raja Airlangga
©2023 Merdeka.com/wikipedia
Raja Airlangga merupakan pendiri dari Kerajaan Panjalu di Jawa Timur. Ia memerintah dari tahun 1019 sampai 1042 Masehi.
Pada masa akhir pemerintahannya, Raja Airlangga membagi wilayah kekuasaannya menjadi dua untuk kedua putranya yaitu Kerajaan Kadiri dan Kerajaan Jenggala.
Kerajaan Panjalu yang dipimpin oleh Airlangga beribukota di Kahuripan, yaitu wilayah yang membentang dari Pasuruan hingga Madiun. Sedangkan di pantai Tuban dan Surabaya menjadi pusat perdagangan penting untuk pertama kalinya.