Pembagian Iklim Menurut Koppen Beserta Tujuannya, Ketahui Ciri-cirinya
Secara spesifik, seorang ahli iklim Jerman Wladimir Koppen membagi iklim berdasarkan pada kategori tertentu. Meski pembagian Iklim menurut Koppen dikembangkan pada abad ke 19, namun kini hal tersebut masih menjadi patokan di dunia.
Bumi memiliki beberapa iklim khas di kawasan tertentu. Secara umum, berbagai belahan bumi dibedakan berdasarkan dari karakter setiap iklimnya.
Di kawasan belahan bumi utara dan selatan, umumnya bumi memiliki cuaca dan iklim yang lebih ekstrem dibandingkan dengan kawasan mendekati garis khatulistiwa. Hal ini salah satunya yakni disebabkan oleh sinar matahari, curah hujan, awan, angin, dan lain sebagainya.
-
Apa itu perubahan iklim? Menurut PBB, perubahan iklim adalah mengacu pada perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca. Pergeseran ini mungkin alami, seperti melalui variasi siklus matahari. Namun sejak tahun 1800-an, aktivitas manusia menjadi pendorong utama perubahan iklim, terutama akibat pembakaran bahan fosil seperti batu bara, minyak dan gas.
-
Mengapa perubahan cuaca bisa dibilang sebagai efek dari perubahan iklim? Perubahan cuaca merupakan efek dari perubahan iklim yang terjadi karena perubahan lingkungan.
-
Di mana saja dampak perubahan iklim dirasakan? Perubahan iklim memberi dampak bagi kehidupan sehari-hari. Berikut dampak penyebab perubahan iklim, antara lain: Menurunnya kualitas air. Curah hujan yang terlalu tinggi mengakibatkan penurunan kualitas sumber air.
-
Mengapa penting untuk memahami perbedaan antara suhu dan kalor? Suhu dan kalor memang memiliki konsep yang hampir mirip, namun sebenarnya dua hal yang berbeda.
-
Bagaimana cara mengatasi perubahan iklim? Ada beberapa cara mengatasi perubahan iklim yang bisa dilakukan, di antaranya: Mengehmat Energi Salah satu cara mengatasi perubahan iklim adalah menghemat energi. Dengan menghemat energi, kita bisa mengurangi efek rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim.
-
Apa saja dampak perubahan iklim terhadap kesehatan manusia? Perubahan iklim dapat memengaruhi kesehatan manusia melalui berbagai mekanisme:Penyebaran Penyakit: Suhu dan pola hujan memengaruhi penyebaran penyakit menular seperti malaria dan demam berdarah. Daerah sebelumnya yang tidak rentan dapat menjadi tempat berkembang biak bagi patogen.Gangguan Pernapasan: Polusi udara akibat pemanasan global memperburuk kondisi seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Kekurangan Air Bersih: Perubahan iklim mengurangi ketersediaan air bersih, meningkatkan risiko penyakit terkait air.Kekurangan Pangan: Pola hujan yang tidak stabil mengganggu produksi pangan, menyebabkan kelangkaan dan malnutrisi.Stres Psikologis: Bencana alam akibat perubahan iklim dapat menyebabkan stres dan kecemasan.
Secara spesifik, seorang ahli iklim Jerman Wladimir Koppen membagi iklim berdasarkan pada kategori tertentu. Meski pembagian Iklim menurut Koppen dikembangkan pada abad ke 19, namun kini hal tersebut masih menjadi patokan bagi ilmu sains mengenai cuaca serta iklim di dunia.
Setelah pembagian iklim menurut Koppen cukup menarik bagi ahli iklim lainnya, cabang ilmu yang satu ini pun menjadi semakin berkembang. Hal itu setelah munculnya seorang ahli iklim lainnya asal Jerman Rudolf Geiger.
Kehadiran Geiger ini membuat pembagian iklim menurut Koppen juga seringkali disebut dengan sistem pembagian Koppen-Geiger. Melansir dari berbagai sumber, Senin (22/11/2021), simak mengenai pengertian hingga ciri-ciri pembagian iklim menurut Koppen selengkapnya.
Pengertian Iklim
Mengetahui pembagian iklim menurut Koppen akan lebih baik bagi Anda untuk memahami pengertian kata iklim terlebih dahulu. Selayaknya kosa kata lain, pengertian iklim dari masing-masing ahli pun juga berbeda-beda.
phys.org
Menurut beberapa ahli iklim dan cuaca, berikut pengertian iklim yang dapat Anda pahami dengan baik,
World Conference (1979)
Konferensi dunia yang digelar pada tahun 1979 mengungkap istilah serta pengertian mengenai iklim. World Conference mengartikan iklim sebagai sebagai suatu sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang. Hal tersebut dapat diamati melalui beberapa indikator tertentu.
Indikator yang berupa statistik tersebut secara langsung akan digunakan untuk menunjukkan nilai. Nilai inilah yang nantinya akan membuat kawasan tertentu dikategorikan ke dalam kategori iklim tertentu.
Gibbs (2009)
Tak cukup berbeda dengan World Conference, Gibs pada tahun 2009 juga menjelaskan bahwa iklim adalah sebuah istilah yang merujuk pada peluang statistik di berbagai keadaan atmosfer.
Beberapa indikator yang menunjukkan suatu iklim antara lain yakni seperti suhu, tekanan, angin dan kelembapan yang terjadi di suatu daerah selama kurun waktu yang tak singkat. Maka dari itu, iklim cenderung dapat bersifat menetap hingga jangka waktu yang lama.
Kartasapoetra (2012)
Pada tahun 2012, Kartasapoetra menjelaskan, iklim merupakan rata-rata keadaan cuaca dalam jangka waktu yang cukup lama.
Pada dasarnya, iklim cenderung memiliki sifat statis dan tidak banyak mendapatkan perubahan. Hal itu membuat iklim dapat terjadi pada suatu daerah tertentu dalam jangka yang cukup panjang.
Tujuan Klasifikasi Menurut Koppen
Setiap klasifikasi iklim memang memiliki tujuan dan fungsinya masing-masing. Hal ini sesuai dengan ahli iklim yang mengembangkan pembagian atau klasifikasi iklim berdasarkan indikator tertentu.
Misalnya saja pembagian iklim menurut oldeman yang hingga kini bermanfaat bagi dunia pertanian. Maka, pembagian iklim menurut Koppen juga memiliki tujuan dan manfaatnya sendiri.
©Ed Jones/AFP
Secara singkat, pembagian iklim menurut Koppen memiliki tujuan untuk membuat formula dasar mengenai batas-batas iklim hingga sedemikian rupa. Sehingga, hal ini akan sesuai dengan manusia yang berada pada zona vegetasi yang terlihat melalui skema pembagian iklim untuk pertama kalinya.
Pembagian Iklim Menurut Koppen
Pembagian iklim menurut Koppen pada dasarnya dibedakan menjadi 9 macam. Koppen secara singkat membuat istilah tertentu yang merujuk pada karakter iklim tertentu dengan menggunakan nama dari satu abjad kapital.
©Piqsels.com
Koppen memberi nama iklim tropis dengan sebutan A, ilim kering dengan B, iklim sedang dengan C, iklim dingin dengan D, iklim kutub dengan E, curah hujan tinggi sepanjang tahun dengan F, serta bulan kering di belahan bumi tertentu dengan huruf S.
Sementara itu, Koppen juga merujuk iklim kering atau musim dingin dengan huruf W. Serta menunjuk hujan sedang dengan istilah tertentu.
Ciri-ciri Pembagian Iklim Menurut Koppen
Iklim Hujan Tropis (A)
Pembagian iklim menurut Koppen yang pertama yakni merujuk dari karakter suatu daerah yang memiliki sifat tropis. Ciri-cirinya yakni memiliki temperatur bulanan terdingin sekitar 18 derajat celcius.
©Ed Jones/AFP
Jenis iklim ini pun termasuk ke dalam kategori iklim yang panas. Iklim hujan tropis terbagi kembali menjadi tiga tipe yaitu Hutan hujan tropis (Af), Moonsoon tropika (Am) dan Savana (Aw).
Iklim Hujan Kering (B)
Pembagian iklim menurut Koppen yang berikutnya yakni iklim hujan kering dengan simbol huruf B. Ciri-cirinya yaitu suatu daerah memiliki tingkat penguapan tinggi daripada curah hujan dan temperatur pada bulan yang terdingin mencapai 18,3 derajat celcius.
Kelemahannya, jenis iklim ini cenderung memiliki persediaan air secara minim. Bahkan, iklim ini tak mendukung untuk kehidupan tanaman dan bibagi menjadi dua tipe yakni iklim stepa (Bs) dan juga iklim padang pasir (Bw), tanaman diantaranya adalah kaktus.
Iklim Hujan Sedang (C)
Pembagian iklim menurut Koppen yang berikutnya adalah iklim hujan sedang dengan disimbolkan huruf C. Ciri-cirinya yakni memiliki suhu rata-rata di bulan terpanas lebih dari 10 derajat celcius.
Sama halnya dengan jenis iklim lainnya, iklim yang satu ini terbagi menjadi iklim sedang dengan musim panas yang kering (Cs), iklim dengan musim dingin yang kering (Cw) dan iklim sedang yang lembap (Cf).
Iklim Dingin (D)
Pembagian iklim menurut Koppen yang keempat adalah iklim dingin yang memiliki simbol dengan huruf D. Ciri-ciri utamanya yakni memiliki suhu rata-rata di bulan-bulan terdingin kurang dari -3 derajat celcius.
©Piqsels
Iklim ini terbagi ke dalam dua tipe yaitu iklim dingin dengan musim panas yang kering (Dw) dan iklim dingin tanpa periode siang (Df).
Iklim Kutub (E)
Pembagian iklim menurut Koppen yang berikutnya adalah iklim kutub dengan simbol huruf E. Ciri-ciri dari iklim kutub yakni memiliki temperatur rata-rata di bulan terpanas kurang dari 10 derajat celcius.
Iklim kutub ini dibagi menjadi dua tipe yaitu iklim tundra (ET) serta iklim es salju abadi (EF).