Penampakan Jenazah Terlihat Utuh dan Rambutnya Semakin Panjang Saat Ritual Ma'nene Suku Toraja
Ritual Ma'nene di Tana Toraja jadi sorotan di media sosial.
Ritual Ma'nene di Tanah Toraja jadi sorotan di media sosial.
Penampakan Jenazah Terlihat Utuh dan Rambutnya Semakin Panjang Saat Ritual Ma'nene Suku Toraja
Ma'nene merupakan ritual yang dilakukan oleh masyarakat suku Toraja, Sulawesi Selatan.
Tradisi ini dilakukan dengan mengeluarkan mayat yang disimpan dan diawetkan untuk dibersihkan dan diganti pakaiannya.
Video merekam potret mayat berusia 20 tahun yang akan menjalani ritual Ma'nene jadi sorotan.
Sebab, mayat tersebut memiliki rambut panjang yang masih terus tumbuh. Simak ulasannya:
- Mengenal Tarei Asyeik, Ritual Adat Memanggil Roh Leluhur Khas Masyarakat Gunung Kerinci
- Mengenal Ritual Antar Jenazah Suku Asmat Papua, Nyanyi Lagu Khusus dan Kesedihan Diungkapkan Lewat Jungkiran
- Meriahnya Ritual Kebo-keboan Alas Malang, Wujud Kekuatan Budaya Banyuwangi
- Hanya Boleh Diikuti Orang Dewasa, Begini Keunikan Ritual Ngeuyeuk Seureuh Khas Sunda
Mayat di Ritual Ma'nene
Melansir dari akun Tiktok @puang_pulana, membagikan video merekam potret masyarakat suku Toraja yang akan bersiap melakukan ritual Ma'nene.
Mereka terlihat mengeluarkan mayat-mayat keluarga yang sudah disimpan selama puluhan tahun.
Seorang pria dalam video menunjukkan potret satu mayat yang sudah disimpan selama 20 tahun. Namun, bagian rambutnya tampak masih utuh dan disebut terus bertumbuh.
"Ini rambutnya semakin (panjang) Dulu rambutnya segini (pendek) sekarang semakin memanjang. Sudah 20 tahunan ini," kata pria dalam video.
Ramai Jadi Sorotan
Usai dibagikan, unggahan itupun langsung ramai mendapat beragam komentar dari warganet.
"Tanpa kita sadari,, ilmu pengetahuan tentang mumifikasi jg dikuasai oleh negara kita, lbh tepatnya oleh suku Toraja,, bukan hanya Mesir Kuno. Salut," kata @Sibera***
"walaupun bgi kami aneh dn aga horor tpi aku bangga sama suku2 yg ada d nusantara kami hormati tdk mlupakan adat dn budaya
respect suku toraja," komen @anna***
"keren banget masih pertahani adat," komen @gupi***
Ritual Ma'nene
Ritual Ma'nene termasuk dalam upacara rambu solo' (kematian). Ritual ini merupakan tradisi yang masih dipertahankan.
Sebelum membuka kuburan, pihak keluarga yang dituakan membaca biasanya akan doa dalam bahasa Toraja Kuno.
Anggota keluarga kemudian berkumpul lalu mengambil jasad kakek dan nenek mereka yang tersimpan di dalam liang lahat atau patane.
Patane sendiri merupakan kuburan berbentuk seperti rumah yang digunakan khusus untuk menyimpan jenazah.
Jasad yang sudah dikeluarkan akan dibersihkan menggunakan air.
Setelah dibersihkan, jasad dikeringkan serta diganti menggunakan baju maupun peti baru.
Jasad yang telah dimasukkan ke dalam peti belum boleh diturunkan ke liang lahat maupun masuk patane kembai. Pihak keluarga menjaga jasad pada malam harinya.
Keesokkannya, pihak keluarga baru melaksanakan potong hewan dilanjutkan dengan ibadat dan makan bersama.
Setelah itu barulah peti akan diturunkan ke liang lahat atau dimasukkan ke dalam patane.
Masyarakat percaya, jika menghormati leluhur maka mereka akan mendapatkan timbal balik positif.
Upacara Ma'nene dilakukan setiap tiga tahun sekali dan biasanya pada bulan Agustus.
Upacara Ma'nene hanya boleh dilaksanakan setelah musim panen yang jatuh pada bulan Agustus.
Masyarakat adat Tanah Toraja percaya, jika ritual Ma'nene tidak dilakukan sebelum masa panen maka sawah dan ladang mereka akan mengalami kerusakan dengan banyaknya tikus dan ulat yang datang tiba-tiba.