Pendemo 'di-Smackdown' Polisi Bicara Didampingi Perwira, Netizen Curiga Dalam Tekanan
Dalam video yang beredar baru-baru ini, MFA mengabarkan kondisinya yang sudah membaik. Di lain sisi, banyak warganet yang mengaku curiga korban mengalami tekanan.
Kasus polisi membanting anggota demonstran masih bergulir. Korban sempat pingsan dan kejang-kejang. Unjuk rasa berujung ricuh terjadi di Kantor Bupati Tangerang berujung ricuh, Rabu (13/10).
Para mahasiswa berusaha merangsek masuk. Sejumlah demonstran berhasil diamankan. Salah satu mahasiswa dirangkul dari belakang, diangkat dan dibanting.
-
Kapan aksi demo terjadi? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang terlibat dalam demo tersebut? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023). Rencananya, akan ada ribuan massa aksi yang ikut serta dalam demo tersebut.
-
Apa yang menjadi tuntutan utama mahasiswa dalam demonstrasi tersebut? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya2. Rombak Kabinet Dwikora3. Turunkan Harga-Harga
-
Apa tujuan utama para kepala desa dalam melakukan demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa. Mereka memandang revisi UU Desa dibutuhkan untuk memberikan kepastian hukum terkait masa jabatan kepala desa dari 6 tahun menjadi 8 tahun atau 9 tahun.
-
Apa yang menjadi tuntutan utama mahasiswa saat melakukan demonstrasi di Trisakti? Mereka menuntut segera dilakukannya reformasi.
-
Kenapa para kepala desa melakukan demo di depan Gedung DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023). Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Saat ini, polisi arogan masih menjalani pemeriksaan oleh Divisi Propam Mabes Polri. Sementara korban MFA telah diperiksa pihak medis.
Dalam video yang beredar baru-baru ini, MFA mengabarkan kondisinya yang sudah membaik. Di lain sisi, banyak warganet yang mengaku curiga korban mengalami tekanan.
Benarkah demikian? Simak ulasan dan videonya berikut ini, seperti dihimpun dari akun Instagram @ahmadsahroni88, Kamis (14/10).
Pembicaraan MFA Langsung Disela
Instagram @ahmadsahroni88 ©2021 Merdeka.com
Anggota DPR RI Komisi 3 Ahmad Sahroni mengunggah video pendek kabar terbaru korban MFA yang 'di-Smackdown' anggota keamanan unjuk rasa.
"Ini Video yang Terbanting di video sebelumnya.. sudah Terklarfikasi.. Bravo Bravo... 👍🏽👍🏽👍🏽," tulisnya dalam keterangan.
Terlihat MFA didampingi oleh seorang Polisi Perwira Menengah berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP). Tampak di seragam cokelatnya tersemat nama Leonard.
"Namanya Faris dari Himata Banten. Saya juga enggak mati sekarang, masih hidup," kata Faris.
"Sehat-sehat saja," tukas Polisi di sampingnya.
Masih Merasakan Sakit
Korban MFA mengaku baik-baik saja. Meski masih merasakan sedikit sakit. Bahkan tampak sedari awal ia memberi pijatan ringan di leher.
Termasuk dalam video permintaan maaf pelaku polisi. MFA seakan berusaha mengurangi rasa pegal yang dialami usai dibanting.
Instagram @ahmadsahroni88 ©2021 Merdeka.com
"Memang keadaan biasa-biasa saja. Walau agak sedikit pegal-pegal," ujar Faris.
"Sudah makan belum?" tanya AKBP Leonard.
"Sarapan sudah tapi kalau makan nasi belum," jawabnya.
"Ya setelah ini makan. Dari mana tadi? Himata Banten ya. Oke, terima kasih dulu bilang," pungkas si Polisi.
Netizen Curiga Ada Tekanan
Sosok Polisi yang membanting ©2021 Merdeka.com
Video yang diambil di kantor Polisi itu lantas viral. Sosok korban MFA yang didampingi seorang polisi menimbulkan kecurigaan para warganet.
Tak sedikit netizen yang menduga korban tak leluasa saat bicara. Bahkan sebagian yang lain masih meminta terduga pelaku segera menerima sanksi tegas.
Instagram @ahmadsahroni88 ©2021 Merdeka.com
"Pemaksaan sepertinya 😀," tulis @vyrepp.
"Saat ini memang tidak apa-apa, lihat kedepannya.. Apakah tulang bagian belakangnya baik-baik saja..," tulis @nandy_chivas.
"Kok semacam tertekan ya 😢," tulis @adityanugrahaim.
"Cieee di baik-baikin," tulis @subagiyo_234.
"Dari raut wajah ada keterpaksaan 😂," tulis @zulvaanefendyhasibuan.
"Pokoknya kamu harus klarifikasi yang baik-baik 🤣," tulis @___botak.
"Yang ngebanting enggak klarifikasi pak," tulis @riangodet.
"Terus oknum yang ngebanting mana 😆???," tulis @egomanusia.
Video Kesaksian Pendemo yang 'di-Smackdown'
Berikut videonya.
View this post on Instagram