Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari, Ketahui Contohnya
Merdeka.com merangkum informasi tentang penerapan Pancasila dalam Kehidupan sehari-hari dan contohnya.
Merdeka.com merangkum informasi tentang penerapan Pancasila dalam Kehidupan sehari-hari dan contohnya.
Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari, Ketahui Contohnya
Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia. Oleh karena itu, penerapan pancasila dalam kehidupan sehari-hari ini menjadi penting untuk dipelajari. Pancasila bisa diartikan sebagai sebuah rumusan dan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat dan pejabat di Indonesia.
Pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang wajib diimplementasikan dalam kehidupan. Mulai dari ranah pergaulan antar satu manusia dengan manusia lain, hingga penerapan antara satu pemegang kebijakan dengan pemegang kebijakan yang lain. Berikut ini merdeka.com merangkum informasi tentang penerapan Pancasila dalam Kehidupan sehari-hari dan contohnya.
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
-
Bagaimana Pancasila berperan sebagai dasar negara Indonesia? Pancasila sebagai dasar negara memberikan arah dan petunjuk bagi pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, mempersatukan dan memantapkan kebudayaan dan identitas nasional Indonesia, serta memandu dan mengarahkan pembangunan nasional.
-
Bagaimana Pancasila berperan dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia? Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter atau kepribadian bangsa. Hal ini yang kemudian membedakan antara bangsa Indonesia dan bangsa lainnya. Pancasila disahkan dalam pembukaan dan batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), yang terdiri dari wakil-wakil seluruh rakyat Indonesia.
-
Mengapa Pancasila penting bagi bangsa Indonesia? Pancasila memegang peran yang sangat penting dalam sejarah dan kehidupan politik bangsa Indonesia.
-
Siapa yang merumuskan Pancasila? Pada hari ini, kita mengenang kembali lahirnya Pancasila sebagai dasar negara yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa.
-
Mengapa Pancasila menjadi penting sebagai ideologi bangsa? Fungsi pokok Pancasila sebagai ideologi negara berarti Pancasila adalah tujuan bersama Bangsa dan alat pemersatu bangsa. Tujuannya adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang bersatu, merdeka, berdaulat, makmur, baik spiritual maupun material.
Pancasila Ideologi Negara
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Pancasila hadir sebagai pemersatu pandangan hidup yang bertujuan untuk menjaga dinamika di dalam masyarakat. Isi dari Pancasila adalah:
1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Nama Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata, yaitu 'panca' yang berarti lima dan 'sila' yang berarti prinsip atau asas. Hal itu berarti ada lima pedoman penting rakyat Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kelima sila tersebut mempunyai nilai-nilai yang harus ditanamkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Penerapan Sila Pertama
Sila pertama dalam Pancasila adalah Ketuhanan yang Maha Esa Pancasila memiliki makna bahwa kita sebagai masyarakat negara Indonesia harus memiliki kepercayaan dan bertakwa kepada Tuhan.
Penerapan sila pertama menyesuaikan dengan agama yang kita anut serta kepercayaan yang dimiliki oleh setiap orang. Adapun contoh penerapannya seperti:
1. Percaya serta Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama serta kepercayaan masing-masing.
2. Hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dan para penganut kepercayaan, walau berbeda-beda.
3. Saling menghormati kebebasan dalam menjalankan ibadah sesuai agama serta kepercayaan masing-masing.
4. Jangan memaksakan suatu agama atau kepercayaan terhadap orang lain.
5. Mempunyai sikap toleransi antarumat beragama lain.
6. Tidak bersikap rasis terhadap pemeluk agama yang berbeda kepercayaan.
7. Menyayangi binatang, merawat tumbuh-tumbuhan, serta selalu menjaga kebersihan, dan lainnya.
Penerapan Sila Kedua
Sila kedua dalam Pancasila adalah Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Sila kedua memiliki makna bahwa kita sebagai masyarakat negara Indonesia diminta untuk memiliki pemahaman dalam diri mengenai kesetaraan derajat pada setiap manusianya, sehingga kita dapat saling menyayangi dan menghargai satu sama lain. Contohnya:
1. Senantiasa menjaga adab atau kesopanan, kehalusan dan kebaikan budi pekerti kita di dalam berbagai kondisi.
2. Mengadakan gerakan penghijauan di lingkungan tertentu khususnya tempat tinggal dan lainnya.
3. Mengakui persamaan derajat, hak, serta kewajiban antarsesama manusia.
4. Saling mencintai, menghargai, dan menghormati sesama manusia.
5. Tidak bertindak semena-mena terhadap orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
7. Berani dalam membela kebenaran serta keadilan.
Penerapan Sila Ketiga
Sila ketiga dalam Pancasila adalah Persatuan Indonesia. Persatuan Indonesia merupakan sila ketiga yang memiliki makna bahwa kita sebagai masyarakat negara Indonesia harus selalu mengedepankan tujuan kesatuan, persatuan, serta kepentingan bagi negara bersama dibandingkan kepentingan sebagai individu. Berikut contohnya:
1. Cinta pada tanah air untuk menjaga persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat karena menyadari bahwa kita bertanah air yang satu, Indonesia.
2. Mencintai dan mengonsumsi produk dalam negeri agar perekonomian di dalam negara menjadi lebih maju.
3. Mengutamakan segala kepentingan negara yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional Indonesia.
4. Menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan bangsa atau negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
5. Rela berkorban demi kepentingan bangsa.
6. Cinta tanah air dan bangsa atau negara.
7. Bangga sebagai persatuan Bangsa Indonesia dan bertanah air di Indonesia.
8. Memajukan sosialisasi dan kesatuan bangsa yang berbhineka tunggal ika.
9. Bangga menggunakan bahasa persatuan dalam kehidupan sehari-hari yaitu bahasa Indonesia.
Penerapan Sila Keempat
Sila keempat dalam Pancasila adalah Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat dan Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan memiliki makna bahwa kita sebagai masyarakat negara Indonesia diajak untuk tidak memaksakan kehendak atau keinginan yang bersifat pribadi.
Ada baiknya untuk selalu mengedepankan atau mengutamakan kepentingan bersama ataupun negara. Contoh penerapannya adalah:
1. Keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat dilaksanakan bersifat kekeluargaan.
2. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan serta meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab para pengambil keputusan di dalam pengelolaan lingkungan hidup tersebut.
3. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan serta meningkatkan kesadaran akan hak serta tanggung jawab masyarakat di dalam pengelolaan lingkungan hidup tersebut.
4. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan serta meningkatkan kemitraan usaha.
5. Tidak memaksakan kehendak orang lain
6. Tidak melakukan paksaan pada orang lain agar orang menyetujui apa yang kita katakan atau lakukan. Begitu pula sebaliknya, tidak ada yang dapat memaksakan kehendaknya pada kita.
7. Menghormati hasil musyawarah sekalipun bertentangan dengan pendapat kita dan melaksanakannya dengan sepenuh hati.
Penerapan Sila kelima
Sila kelima dalam Pancasila adalah Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia Sila ke-5 memiliki makna bahwa masyarakat Indonesia harus selalu bersikap adil dalam pengambilan keputusan dan lain sebagainya. Adapun contoh penerapannya, yakni:
1. Meningkatkan kepekaan sosial dengan mengadakan kegiatan yang dapat membantu sesama, seperti bakti sosial, donor darah, konser amal, dan lain sebagainya.
2. Berusaha untuk adil dalam aktivitas apa pun yang kita lakukan dan seperti apa pun orang yang kita hadapi, jangan sampai kita memberikan perlakuan yang tidak adil pada siapa pun.
3. Tidak mengganggu orang lain dengan apa pun yang kita lakukan dan menegur siapa pun yang mengganggu ketertiban dan keamanan di tengah masyarakat.
4. Menghargai karya atau hasil karsa cipta yang dimiliki orang lain. Hargai pula karya yang kita hasilkan sendiri.
5. Berani memperjuangkan keadilan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain dan membantu orang lain untuk memperjuangkan keadilan.