Penjahat ini Ngaku Nyesal Membunuh, Jenderal Bintang 2 'Ngegas': Kapok Opo?
Seorang penjahat kasus pembunuhan di Jawa Tengah mengaku menyesal telah melakukan pembunuhan, namun ia terpaksa karena keadaan.
Seorang penjahat kasus pembunuhan di Jawa Tengah mengaku menyesal telah melakukan pembunuhan, namun ia terpaksa karena keadaan.
Penjahat ini Ngaku Nyesal Membunuh, Jenderal Bintang 2 'Ngegas': Kapok Opo?
Kasus pembunuhan berantai yang terjadi di Wonogiri menghebohkan publik beberapa waktu yang lalu. Pelaku sudah tertangkap, ia bernama Sarmo.
Pria berusia 35 tahun itu mengaku menyesal telah melakukan pembunuhan.
- Tidak Kapok Masuk Penjara Berkali-kali, Penjahat Jalanan Ditembak saat Hendak Ditangkap
- Kapuspen TNI: Istilah OPM Biar Prajurit Tegas dan Tidak Ragu
- Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia
- Kejagung Tunjuk 15 Jaksa untuk Meneliti Berkas TPPU Panji Gumilang
Diketahui, Sarmo sudah membunuh 4 orang korban dengan berbagai cara, mulai dari dicekik hingga diracun sianida. Pembunuhan sudah dilakukan sejak April 2023, sedangkan kasus tersebut baru terungkap sepenuhnya pada awal Desember kemarin.
Saat ditanya oleh Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Sarmo mengaku tidak akan mengulangi perbuatannya. Ia juga mengaku bahwa setelah membunuh, harta korbannya diambil untuk kebutuhan sehari-hari dan modal usahanya.
Simak ulasannya sebagai berikut.
Penjahat Ngaku Menyesal Membunuh
Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @humas_poldajateng memperlihatkan seorang pembunuh berantai Sarmo yang sudah tertangkap dengan menggunakan borgol dan baju oranye.
Ia tertunduk lesu dan siap menerima semua konsekuensi hukum yang dijatuhkan kepadanya akibat aksi pembunuhan terhadap 4 orang yang sudah ia lakukan sepanjang tahun 2023 kemarin.
Saat ditanya oleh polisi, Sarmo mengaku menyesal telah melakukan aksi jahat tersebut. Ia mengaku tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. Bahka, ia mengaku takut karena sudah melakukan pembunuhan terhadap 4 orang korban.
“Takut kenapa ya takut, takut karena saya sudah membunuh orang itu pak. Rasa takutnya itu menghantui setiap hari pak,” kata Sarmo.
Merampas Harta Korban untuk Usaha
Sarmo mengatakan bahwa ia melakukan pembunuhan terhadap empat korbannya karena faktor ekonomi. Hal itu diakui oleh Sarmo saat diinterogasi oleh polisi alasan mengapa ia membunuh korbannya.
Sarmo juga mengaku bahwa ia merampas harta milik korban untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu, ia juga memiliki usaha gergaji kayu sehingga uang hasil rampasan dari membunuh itu juga dipakai Sarmo untuk modal usahanya.
“Pada saat kamu melakukan itu hartanya kamu rampas?” tanya polisi.
“Iya pak, untuk kebutuhan sehari-hari sama untuk mengembangkan usaha pak,” jawab Sarmo.
“Usaha apa?” tanya lagi polisi.
“Gergajian kayu pak,” jawab Sarmo.
Sarmo mengaku menyesal telah melakukan pembunuhan terhadap empat orang korbannya. Meski demikian, ia tetap melakukan pembunuhan tersebut karena tekanan dan keterpaksaan.
“Ya itu karena tekanan dan keterpaksaan pak,” pungkas Sarmo
Pembunuhan Berantai Sarmo
Sebelumnya, Sarmo tertangkap oleh polisi setelah melakukan aksi pembunuhan di sepanjang tahun 2023 kemarin. Awalnya, polisi menguak dua korban yang dibunuh oleh Sarmo, yaitu Agung Santosa dan Sunaryo.
Setelah itu, polisi menemukan dua korban selanjutnya yang dibunuh oleh Sarmo yaitu katiyani dan Sudimo. Jenazah Katiyani ditemukan di sekitar TPU Giriharjo, sedangkan Sudimo dibunuh dengan cara diracun.
“Kasus pembunuhan ini termasuk kasus menonjol di akhir tahun 2023,” ujar Kapolda Jateng Irjen. Pol. Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St., Mk.,