Penyakit Berbasis Lingkungan yang Perlu Diwaspadai, Ketahui Cara Mencegahnya
Penyakit berbasis lingkungan yang perlu diketahui dan diwaspadai
Penyakit berbasis lingkungan mungkin sudah tidak asing lagi di telinga sebagian masyarakat. Sama seperti namanya, penyakit-penyakit ini timbul akibat kondisi lingkungan yang tidak sehat. Misal dikarenakan genangan air selokan yang tidak dibersihkan atau pencemaran udara. Polusi yang disebabkan karena pencemaran lingkungan itulah yang bisa menyebabkan penyakit masyarakat.
Paparan polusi ini dapat mengakibatkan berbagai reaksi di dalam tubuh mulai dari yang sederhana hingga menyebabkan penyakit kronis lainnya. Di beberapa orang juga bisa merasakan reaksi alergi akibat dari paparan polusi di lingkungan yang tidak sehat. Lantas, apa saja sebenarnya penyebab dan bagaimana cara mencegah penyakit berbasis lingkungan? Simak ulasan selengkapnya dilansir dari sehatq dan berbagai sumber, Rabu (23/6/2021):
-
Apa itu penyakit langka? Penyakit langka adalah penyakit yang jumlah penderitanya sangat sedikit, yaitu kurang dari lima orang dari 100.000 orang penduduk. Ada banyak jenis penyakit langka yang telah diidentifikasi, yang sebagian besar bersifat genetik, kronis, dan mengancam jiwa.
-
Apa saja jenis-jenis penyakit keturunan? Ada tiga jenis penyakit keturunan, yaitu Penyakit Monogenik, Penyakit Multifaktorial, dan Penyakit Kromosom.
-
Kapan penyakit tipes biasanya terjadi? Beberapa ciri tipes ringan pada orang dewasa berlangsung selama tiga hingga empat minggu, atau lebih. Intensitas gejala tipes ringan juga sangat bervariasi, seperti demam dan tubuh terasa lemas.
-
Apa itu penyakit lambung? Penyakit lambung merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi di masyarakat, memengaruhi kualitas hidup dan kesejahteraan banyak individu.
-
Apa itu penyakit keturunan? Penyakit keturunan juga dikenal sebagai penyakit genetik, yaitu kondisi kesehatan yang disebabkan oleh mutasi atau perubahan pada genetik yang diwariskan dari orang tua kepada anak.
Penyebab Penyakit Berbasis Lingkungan
Macam-Macam penyakit berbasis lingkungan bisa muncul karena kondisi lingkungan yang terkontaminasi dengan zat kimia berbahaya. Zat kimia ini bisa muncul akibat berbagai proses, seperti:
- Asap rokok
- Zat kimia asbestos pada material di gedung-gedung
- Asap pembakaran kayu atau sampah
- Air minum dari sumber yang telah tercemar
- Logam berat, misalnya dari makanan laut yang telah tercemar merkuri
- Lingkungan kotor
Faktor-Faktor tersebut menjadi salah satu penyebab dari penyakit berbasis lingkungan. Paparan zat kimia yang ada di dalamnya bisa membuat beberapa orang mengalami gejala yang beragam.
Jenis Penyakit Berbasis Lingkungan
Menurunnya kualitas kesehatan penduduk merupakan salah satu dampak pencemaran lingkungan. Zat-zat residu yang ditimbulkan pencemaran lingkungan dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan serius. Diantaranya:
Asma
Asma dipicu oleh polutan atau alergen yang ada di udara. Kondisi udara yang kotor dan mengandung banyak zat berbahaya akan meningkatkan risiko asma. Zat-zat asing yang masuk ke saluran pernapasan akan mengganggu kelancaran proses bernapas.
Beberapa gejala yang mengganggu seperti sesak napas, batuk, dan napas berbunyi. Pengidap asma harus mengonsumsi obat khusus untuk mengembalikan fungsi saluran pernapasan seperti sedia kala.
Selain asma, udara kotor juga bisa menyebabkan alergi di beberapa orang. Gejala penyakit ini adalah sering bersin, hidung berair, dan mata gatal.
Diare
Selanjutnya penyakit berbasis lingkungan yang berhubungan dengan sanitasi. Contohnya, ketika Anda mengonsumsi air yang tercemar maka bisa menyebabkan beberapa penyakit seperti muntah dan diare.
Hal ini dikarenakan bakteri penyebab diare dapat berkembang biak secara maksimal di tempat yang kotor. Jika air atau makanan yang kotor tersebut masuk ke tubuh Anda, maka bakteri yang ada di dalamnya akan menyebabkan diare.
Mencuci tangan dengan benar, menyantap makanan higienis, serta memastikan meminum air yang sudah direbus terlebih dahulu adalah cara mudah dan patut Anda lakukan agar terhindar dari diare.
Gangguan Penglihatan
Polusi udara berupa debu juga bisa menimbulkan penyakit mata karena adanya debu yang membuat iritasi. Gejalanya berupa mata merah dan berair, gatal, dan perih. Bahkan, mata yang sering terpapar sinar matahari langsung juga berisiko mengalami pembentukan awan, atau dikenal sebagai katarak.
Kanker Paru-Paru
Beberapa zat penyebab polusi yang terdapat di udara ternyata juga memiliki sifat pemicu kanker (karsinogenik). Bila zat-zat tersebut menumpuk dalam paru-paru, kemungkinan besar sel paru-paru akan berkembang secara tidak normal. Sel-sel liar tersebut berpotensi menimbulkan kanker paru-paru di kemudian hari.
Gangguan Kesehatan Jantung
Bila udara yang Anda hirup didominasi oleh zat berbahaya, jantung harus bekerja ekstra keras untuk mengumpulkan oksigen bagi organ-organ tubuh lainnya.
Polutan yang masuk ke dalam tubuh bisa berubah menjadi radikal bebas yang kemudian dapat mengakibatkan pembuluh darah tersumbat, sehingga mengganggu kerja jantung.
Jika hal ini terjadi, tentu saja kondisi kesehatan jantung rentan terganggu. Sejumlah penyakit serius seperti jantung koroner dan penyumbatan pembuluh darah pun tak dapat dihindari.
Penurunan Fungsi Hati dan Ginjal
Penurunan fungsi hati dan ginjal bisa disebabkan oleh pencemaran tanah. Logam berat yang mengakibatkan pencemaran tanah sangat berbahaya bila masuk ke tubuh.
Kontaminasi logam berat akan membuat organ hati dan ginjal bekerja keras saat menyaringnya agar tidak masuk ke dalam organ tubuh lainnya.
Organ hati dan ginjal yang bekerja ekstra keras akan lebih mudah rusak. Kondisi pengerasan hati (sirosis) dan gagal ginjal adalah gangguan kesehatan kronis yang bisa menyebabkan kematian.
Hepatitis A
Selain diare, virus hepatitis A juga menular melalui air yang kotor. Virus ini akan mengganggu fungsi hati untuk menyaring racun. Infeksi virus hepatitis A rentan menyebabkan tingginya kadar bilirubin dalam darah, rasa mual, demam, dan hilangnya nafsu makan.
Penanganan hepatitis A harus dilakukan secara intensif agar virus yang ada pada tubuh Anda lekas hilang dan tidak menyebabkan gangguan kesehatan yang lebih parah.
Cara Mencegah Penyakit Berbasis Lingkungan
Untuk mencegah munculnya penyakit berbasis lingkungan, yang pertama tentu kita harus menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Anda dapat melakukan langkah preventif, seperti:
1. Tidak Membuang Sampah Sembarangan
Langkah pertama yang sangat sederhana namun berpengaruh besar ini bisa menghindarkan Anda dari penyakit berbasis lingkungan.
Bila memungkinkan, lakukan gerakan 4R, yakni reduce, reuse, recycle, dan replant. Hindari melakukan pembakaran sampah untuk mencegah polusi serta penyakit akibat asap pembakaran.
2. Mengurangi Penggunaan Pestisida
Mengurangi penggunaan pestisida juga bisa menjadi langkah pencegahan penyakit berbasis lingkungan. Sebab, residu pada pestisida bisa tertinggal di daun atau bahkan mencemari air tanah.
3. Memilih Kendaraan Ramah Lingkungan
Untuk melakukan ini, Anda bisa mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih ke kendaraan umum.
4. Pastikan Sirkulasi Udara Lancar
Pastikan rumah selalu memiliki sirkulasi udara yang baik. Jika Anda merokok, sebaiknya lakukan di luar rumah. Selain itu, jangan biarkan rumah dalam kondisi lembab.