Penyebab Berak Darah dan Cara Mengobatinya, Ketahui Agar Tak Berkelanjutan
Berak darah bisa jadi merupakan sebuah pertanda dari adanya penyakit yang serius hingga dapat mengancam jiwa.
Penyebab berak darah merupakan salah satu pertanda dari adanya infeksi penyakit yang menyerang tubuh. pada umumnya, penyebab berak darah tersebut tak lain merupakan penyakit yang terjadi pada sistem pencernaan.
Padahal, pencernaan merupakan salah satu sistem yang cukup vital bagi kesehatan tubuh. Maka dari itu, mengetahui penyebab berak darah hingga cara mengobatinya sebenarnya adalah hal yang wajib untuk dilakukan agar tidak meningkatkan risiko penyakit menjadi lebih fatal.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Mengapa lalat sering buang air besar? Alasan di balik frekuensi tinggi buang air besar pada lalat adalah karena mereka memiliki metabolisme yang sangat cepat.
-
Kapan Mata Air Cikandung ramai pengunjung? Setiap akhir pekan kawasan ini selalu dipadati pengunjung hingga luar daerah.
-
Apa yang bisa menjadi penyebab seseorang buang air besar lebih sering dari biasanya? "Kemungkinan yang paling sering terjadi adalah karena intoleransi terhadap apa yang Anda makan. Anda mengonsumsi sesuatu yang tak cocok dengan dirimu," terang Kyle Staller, MD, pakar kesehatan perut di Massachusetts General Hospital, dilansir dari Womens Health.
-
Apa yang dimaksud dengan air? Pengertian air adalah suatu zat yang tersusun dari unsur kimia hidrogen dan oksigen dan berada dalam bentuk gas, cair, dan padat.
-
Kenapa Air Terjun Grenjengan Kembar disebut 'surga tersembunyi'? Air Terjun Grenjengan Kembar merupakan surga tersembunyi di lereng Gunung Merbabu. Air terjun ini letaknya berada di tengah kawasan hutan pinus Dusun Citran, Desa Muneng, Kecamatan Pakis, Magelang.
Sebab, berak darah bisa jadi merupakan pertanda dari adanya penyakit yang serius hingga dapat mengancam jiwa. Munculnya pendarahan pada sistem pencernaan yang mengakibatkan keluarnya darah saat buang air besar (BAB) pun cukup bervariasi.
Mulai dari pendarahan ringan hingga pendarahan berat yang membutuhkan tindak lanjut tenaga medis dengan segera. Simak beberapa penyebab berak darah yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber berikut ini.
Kanker Usus
Penyebab berak darah yang pertama adalah penyakit kanker usus. Penyakit yang dapat mengancam jiwa ini dapat mempengaruhi sistem pencernaan hingga membuat feses bercampur dengan darah yang berasal dari pecahnya pembuluh darah.
Beberapa gejala lain yang dapat diamati dari adanya penyakit kanker usus ialah gangguan pada intensitas buang air besar, perut kembung, perut terasa nyeri hingga panas, penurunan nafsu makan yang diikuti dengan berat badan berkurang, hingga kelelahan. Kanker usus dapat terjadi lantaran faktor genetik hingga kebiasaan buruk yang sering dilakukan seperti merokok.
©iStockphoto
Polip Usus
Saat penderita mengalami berak darah, bisa jadi hal tersebut merupakan akibat atau gejala yang ditunjukkan saat tubuh terserang penyakit polip usus. Penyakit ini terjadi saat adanya pertumbuhan jaringan pada bagian dinding usus yang menjorok ke arah lumen usus.
Pada dasarnya, polip tersebut bersifat jinak. Namun, apabila tidak dilakukan tindakan sesegera mungkin, tidak mustahil dapat terjadi sesuatu hal yang lebih parah dan fatal.
Wasir
Penyebab berak darah selanjutnya adalah adanya penyakit wasir atau ambeien. Penyakit ini seringkali terjadi dan merupakan penyebab berak darah yang paling umum.
Wasir merupakan suatu kondisi saat terjadi pembengkakan hingga peradangan sebagai akibat dari pelebaran pembuluh darah vena pada daerah di sekitar anus. Sehingga yang terjadi saat penderita melakukan BAB, maka darah juga akan bercampur dengan feses.
Gejala yang paling bisa diamati ialah adanya benjolan di sekitar anus. Terkadang, benjolan tersebut akan terasa sakit hingga nyeri. Penyebab dari wasir sendiri dapat berupa faktor genetik ataupun kebiasaan duduk terlalu lama.
©medicalnewstoday.com
Kolitis
Kolitis merupakan jenis penyakit yang juga menjadi salah satu penyebab berak darah pada penderitanya. Sama halnya dengan wasir, penyakit yang satu ini terjadi sebagai akibat dari peradangan yang timbul pada sistem pencernaan.
Perbedaannya, kolitis merupakan suatu kondisi peradangan yang terjadi pada usus. Penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri hingga pola makan yang tidak teratur. Bagi Anda yang sering melakukan kebiasaan buruk tersebut, ada baiknya untuk selalu waspada dan sering berkonsultasi dengan dokter jika terjadi beberapa gejala dari gangguan kesehatan.
Ulkus Lambung
Penyakit lainnya yang dapat menjadi penyebab berak darah adalah ulkus lambung. Penyakit ini terjadi lantaran adanya luka pada dinding lapisan dalam lambung sehingga menyebabkan nyeri ulu hati.
Biasanya, hal ini semakin terasa saat penderita mengonsumsi makanan. Kondisi demikian membuat penderita seringkali merasa mual hingga terjadi pendarahan saat melakukan BAB. Beberapa penyebab dari ulkus lambung sendiri antara lain karena kebiasaan buruk seperti merokok, adanya infeksi bakteri Helicobacter pylori, hingga faktor genetik.
boldsky.com
Anal Fissure
Penyebab berak darah yang terakhir adalah penyakit anal fissure. Hal ini dapat terjadi lantaran adanya luka robekan pada kulit di daerah sekitar anus.
Gangguan tersebut tentu saja cukup menyakitkan karena kulit anus merupakan bagian yang sensitive. Meskipun terjadi pendarahan saat melakukan BAB, namun Anda tidak perlu khawatir sebab biasanya anal fissure akan sembuh dengan sendirinya.
Hal ini lantaran pendarahan yang terjadi akan dapat berhenti dalam kurun waktu tertentu. Namun, akibatnya kulit di sekitar anus dapat menjadi lebih sensitif dan adanya sensasi ingin terus melakukan BAB.
Cara Mengobati Berak Darah
Setelah mengetahui penyebab berak darah, maka hal yang harus dipahami selanjutnya adalah mengenai cara mengobatinya. Sebab, kondisi gangguan kesehatan yang satu ini haruslah mendapatkan penanganan yang tepat sesegera mungkin.
©Pexels/cottonbro
Berikut beberapa cara pengobatan dari adanya gangguan berak darah:
- Konsumsi air putih yang cukup yakni minimal sebanyak 8 gelas setiap hari.
- Hindari untuk mengonsumsi alkohol dan merokok.
- Perbanyak konsumsi buah dan sayuran.
- Mandi dan berendam di air hangat.
- Hindari untuk duduk di toilet dalam waktu yang lama.
- Kompres daerah di sekitar anus dengan air dingin untuk mengurangi rasa sakit berlebih.
- Mandi dan bersihkan kulit di sekitar anus dengan baik dan benar.