Potret Lawas Gaya Kampanye Dua Pensiunan Jenderal TNI Maju jadi Capres di Pemilu 2004
Pemilu Presiden tahun 2004 menjadi ajang pertarungan dua pensiunan Jenderal TNI. Potret keduanya saat berkampanye menjadi satu hal menarik untuk diulas.
Pemilu Presiden tahun 2004 menjadi ajang pertarungan dua pensiunan Jenderal TNI. Potret keduanya saat berkampanye menjadi satu hal menarik untuk diulas.
Potret Lawas Gaya Kampanye Dua Pensiunan Jenderal TNI Maju jadi Capres di Pemilu 2004
Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden tahun 2004 menjadi salah satu pesta demokrasi paling bersejarah di Indonesia karena pertama kalinya diselenggarakan.
Pemilu ini diikuti oleh 5 pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang diselenggarakan selama 2 putaran.Pemilu 2004 tersebut sekaligus menjadi ajang pertarungan dua Purnawirawan Jenderal TNI yaitu Susilo Bambang Yudhoyono dengan Muhammad Jusuf Kalla menghadapi pasangan Wiranto dan Salahuddin Wahid.
Dilansir dari akun Instagram @potolawasofficial, Rabu (13/9) potret kedua Purnawirawan Perwira Tinggi TNI itu semasa berkampanye sempat diunggah.
Bagaimana potret lawas SBY dan Wiranto selama berkampanye menuju Pilpres 2004? Berikut potret selengkapnya.
Gaya Pilpres 2004 - SBY & Jusuf Kalla
Pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla menjadi salah satu kontestan di Pilpres 2004.
- Kampanye di Kupang, Ganjar Janji Tinjau Ulang Regulasi yang Berpotensi Munculkan KKN
- Satu Lagi Pensiunan Jenderal Bergabung dengan Tim Pemenangan Ganjar, Sosoknya Pernah Jadi Wakapolri
- Gus Dur Jadi Presiden Paling Tinggi Naikkan Gaji PNS
- Ini Isi Pesan Puan Maharani kepada Juru Kampanye Ganjar Pranowo
Pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla dicalonkan oleh Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang, dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia. Pemilu putaran pertama diselenggarakan pada tanggal 5 Juli 2004, dan diikuti oleh 5 pasangan calon. Pasangan SBY-JK berhasil menang dan meraih peringkat pertama dengan raihan 33,57% suara.
SBY cukup gencar melakukan kampanye skala besar. Diusung oleh tiga partai besar kala itu, SBY mampu menjadi pesaing sekaligus ancaman bagi petahana Presiden Megawati Soekarnoputri yang kala itu maju kembali dan berpasangan dengan Hasyim Muzadi.
Potret SBY dan sang mendiang Istri Ani Yudhoyono saat melakukan kampanye yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Sambutan meriah diberikan hadirin kepadanya di acara tersebut.
Pasangan SBY-JK berhasil terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden ke-6 pada Pemilihan Umum pertama tersebut. Pemilu presiden dua tahap dimenangkannya dengan suara mencapai 60,9 % suara sekaligus mengalahkan petahana Megawati Soekarnoputri dan Hasyim Muzadi dengan suara 39,38%.
Gaya Pilpres 2004 - Wiranto & Salahuddin Wahid
Wiranto dan Salahuddin Wahid terdaftar menjadi peserta Pemilu Presiden 2004.
Mantan Perwira Tinggi TNI, Wiranto menjadi sosok Jenderal TNI yang turut andil di Pemilu Presiden 2004 setelah memenangkan Konvensi Partai Golkar 2003. Wiranto berpasangan dengan tokoh Nahdlatul Ulama Salahuddin Wahid saat maju di Pilpres 2004.
Wiranto diusung oleh empat Partai yaitu Golkar, PDK, Patriot, dan PPNU. Sosoknya sebagai seorang Jenderal TNI cukup disegani terlebih ia berpengalaman sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) (1997), Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Panglima ABRI) (1998) dan Panglima Tentara Nasional Indonesia (Panglima TNI) (1999).
Wiranto harus puas diperingkat tiga pada putaran pertama Pilpres 2004 usai kalah suara dari SBY-JK dan Megawati-Hasyim Muzadi. Wiranto dan Salahuddin Wahid hanya mampu meraup 22,15% suara dan hanya unggul dari pasangan Amien Rais-Siswono Yudo Husodo serta Hamzah Haz-Agum Gumelar.