Proses Pembuatan Baja yang Perlu Diketahui, Ini Macamnya
Bagaimanakah proses pembuatan baja itu sendiri? Simak ulasannya
Proses pembuatan baja bisa dibilang sangat bervariatif. Sebab, ada beberapa metode bisa digunakan. Mulai dari proses konvertor hingga penggunaan kupola atau kubah-kubah khusus. Dibandingkan besi, baja sendiri cenderung lebih kuat dan mudah dibentuk.
Baja sering digunakan sebagai material dan pembangunan berbagai infrastruktur bangunan seperti konstruksi jalan, rel kereta api, dan lainnya. Hal ini dikarenakan material baja memiliki daya tahan tinggi.
-
Apa yang ditemukan di Kawasan Industri Batang? Pada tahun 2019, seorang arkeolog asal Prancis bernama Veronique de Groot menemukan sebuah situs diduga candi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Batang.
-
Kapan pabrik belerang Wanaraja dibangun? Mengutip kanal Adrasa ID, Kamis (7/9), pabrik tertua kedua di Garut ini mulanya dibangun sekitar tahun 1930.
-
Kapan puncak kejayaan industri kapuk di Jawa? Puncaknya adalah tahun 1936-1937 di mana kapuk jawa mampu memenuhi 85 persen kebutuhan dunia.
-
Gimana konstruksi jembatan Panyindangan dibangun? Melansir dari laman Pemkab Sumedang, jembatan ini menggunakan teknologi “judesa” untuk memperkokoh strukturnya. Judesa memiliki desain khas berupa sistem lantai, batang yang menggantung serta kabel baja sebagai pengikatnya.
-
Siapa yang membangun Pabrik Gula Tanjung Tirto? Pabrik Gula Tanjung Tirto dibangun pada tahun 1874 oleh Tuan Wolter Broose van Groneau.
-
Apa yang digunakan untuk menggali batu dalam pembangunan terowongan bawah laut? Di sinilah teknologi modern telah mengubah permainan, berupa mesin bor terowongan (TBM), yang digunakan dalam pembangunan Terowongan Saluran.
Lalu, bagaimanakah proses pembuatan baja? Simak ulasan selengkapnya dilansir dari kpssteel dan berbagai sumber, Senin (27/12/2021):
Tentang Besi dan Baja
Besi dan baja sebenarnya merupakan hal yang berbeda namun sering disamakan. Besi adalah logam paling banyak kedua di kerak bumi setelah aluminium. Unsur ini reaktif terhadap oksigen dan air. Bijih besi pada dasarnya terbuat dari oksida (magnetit, hematit dan limonit), karbonat (siderit) dan sulfida (pyrite). Bijih besi ini sering dieksploitasi sebagai pigmen karena bisa memberikan warna kuning, ochres (kuning tua), coklat dan merah.
Sedang baja adalah logam yang dihasilkan dari perpaduan beberapa logam. Seperti besi, karbon, mangan, fosfor, belerang, silikon, serta bagian kecil dari alumunium, nitrogen, dan oksigen. Selain itu, karakteristik baja yang berbeda bisa menggunakan paduan seperti nikel, titanium, kromium, vanadium, boron, niobium, dan molydenum.
Perbedaan Besi dan Baja
1. Besi merupakan material alami yang terbuat dari unsur ferrum (Fe). Besi terbuat dari bijih besi yang ditambang dari alam, lalu diolah.
2. Baja adalah material buatan yang terbuat dari paduan berbagai unsur seperti besi, karbon, mangan, fosfor, sulfur, silikon, serta sebagian kecil aluminium, nitrogen, dan oksigen.
3. Besi terbuat dari bijih besi yang ditambang dari alam, lalu diolah sedemikian rupa seperti besi kasar untuk besi cor. Selain itu, besi dapat digunakan sebagai bahan baku untuk membuat baja. Sehingga, jangan heran jika besi dan baja juga memiliki bentuk yang sangat mirip.
Proses Pembuatan Baja
Secara umum, proses pembuatan baja adalah suatu proses yang berguna untuk memproduksi baja dari sebuah bahan dasar berupa scrap dan bijih besi. Berikut beberapa proses pembuatan baja:
©REUTERS
1. Proses Konvertor
Tahapan pembuatan baja dengan teknik ini dimulai dengan memanaskan bahan baku, kemudian menggunakan konvertor untuk membentuk baja.
Konvertor yang digunakan dalam proses ini dibuat dari sambungan paku keling ataupun las. Di dalamnya, tersemat batu khusus yang bisa menahan panasnya api saat proses pembentukan baja berlangsung.
2. Pengolahan Menggunakan Dapur Listrik
Tahap awal pembuatan baja adalah pemurnian. Terdapat dua opsi pemurnian, dasar dan lanjutan. Pada proses pemurnian lanjutan, diperlukan dapur listrik. Tujuannya adalah untuk mengontrol temperatur saat peleburan maupun memperkecil unsur-unsur campuran yang ada pada baja.
Pemurnian menggunakan dapur listrik dapat menghasilkan baja berkualitas tinggi. Penggunaan dapur listrik berfungsi untuk mempercepat proses pemanasan baja.
3. Proses Siemens Martin
Metode proses pembuatan baja selanjutnya ialah dengan menggunakan proses Siemens Martin. Istilah ini diambil dari nama perintisnya, Siemens dan Martin.
Proses pembuatan baja dengan cara ini yakni dengan memanfaatkan suhu tinggi yang ada pada tungku kerja. Kapasitas tungkunya sendiri mampu memuat bahan baku seberat 30 ton hingga 50 ton.
Proses peleburan baja baru terjadi ketika suhunya mencapai 3.000 derajat Celsius. Alhasil, besi tua dan besi bekas pun dapat dimasukkan dan diolah menjadi baja berkualitas. Biasanya, jenis besi yang dilebur menjadi baja itu berasal dari besi kelabu dan besi putih.
4. Proses BOF
BOF atau Basic Oxygen Furnace adalah proses pembuatan baja yang memanfaatkan oksigen murni dan panas. Oksigen ditiupkan ke areal besi kasar sehingga bisa membakar habis kotoran yang tersisa. Biaya operasional untuk metode ini disebut jauh lebih murah ketimbang proses lain.
5. Proses Dapur Kupola
Proses peleburan besi kasar kelabu ataupun besi bekas menjadi baja berkualitas bisa menggunakan proses dapur kupola. Proses dalam dapur kupola dimulai dengan cara memanaskan area kubah dalam dapur kupola selama 15 jam.
Kemudian, setelah kokas terbakar usai ditiup menggunakan blower besi bekas dan kepingan baja bisa langsung dimasukka ke dalamnya. Setelah kurang lebih lima belas menit, baja telah menjadi cair dan dapat dikeluarkan untuk dibentuk sesuai kebutuhan.
6. Proses Bassemer
Proses pembuatan baja menggunakan teknik ini hampir mirip dengan BOF. Hanya saja, proses bassemer tidak memakai oksigen murni melainkan uap air.