Sempat Dianggap Punah, Begini Penampakan Burung Kuau Raja Maskot Sumatera Barat
Penampakan burung Kuau Raja yang sempat dinyatakan punah sejak puluhan tahun lalu, namun kini muncul kembali.
Burung Kuau Raja merupakan spesien burung yang kembali muncul setelah sempat dianggap punah. Jenis burung ini dikenal juga sebagai Great Argus yang berasal dari Sumatera Barat.
Burung ini pernah dianggap punah, namun kehadiran mereka yang misterius telah memicu minat para peneliti dan pengamat alam.
- Larangan Berjudi Sudah Ada Sejak 650 Tahun Lalu, Ini Buktinya
- Pulau di Sumenep Ini Bak Surga Dunia tapi Ditinggal Penduduknya Merantau, Intip Potretnya
- Kini Diapit Kebun Tebu, Ini Potret Saluran Air Bukti Kemasyhuran Kota Majapahit
- Bak Serpihan Surga, Curug Uci di Garut Suguhkan Pemandangan Air Terjun Bertingkat yang Eksotis
Melansir dari kanal Youtube Jaguar SniperKicau, berikut potret burung Kuau Raja di sebuah penangkaran. Simak ulasannya:
Burung Kuau Raja
Dalam video yang dibagikan, memperlihatkan potret dua ekor burung Kuau Raja yang ada di sebuah penangkaran.
"Untuk burung Kuau Raja alhamdulillah sekarang sudah mulai tenang guys. Burungnya sudah tenang sudah tidak takut lagi," kata pria dalam video.
Pria dalam video mengatakan, dua ekor burung Kuau Raja itu sudah mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan di sekitar penangkaran.
Tampaknya, burung tersebut belum lama ini baru saja dievakuasi dari alam liar untuk melindungi kelestarian mereka.
Spesies ini dianggap punah sejak tahun 1950-an. Namun, kini spesies burung tersebut ditemukan kembali. Asal-usul burung Kuau Raja berasal dari Kepulauan Solomon di Pasifik Selatan.
Dalam unggahan, perekam video menjelaskan jika spesies burung tersebut cukup mudah untuk diberi makan.
"Pepaya makan, jagung, fur semua dimakan. Kadang beras, padi, pokoknya apa yang kita lempar dimakan semua sama dia," ungkapnya.
Pertama Ditemukan Kembali Tahun 2009
Pada tahun 2009, seekor burung Kuau Raja berhasil ditemukan kembali di Kepulauan Bougainville, Papua Nugini.
Upaya penangkapan dan pelepasan burung Kuau Raja kembali ke alam liar dilakukan oleh para peneliti dan ahli konservasi.
Mereka bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk melindungi habitat alaminya dan memastikan kelangsungan hidup spesies ini.
Status konservasi burung Kuau Raja saat ini masuk dalam kategori rentan (Vulnerable) menurut IUCN Red List of Threatened Species.
Upaya perlindungan satwa ini dilakukan dengan melarang penangkapan dan perdagangan ilegal. Serta upaya menjaga kelestarian habitat alaminya.
Burung Kuau Raja atau disebut juga burung Kacer, memiliki ukuran tubuh yang kecil, sekitar 20 cm panjangnya.
Paruhnya yang pendek dan kokoh memungkinkan burung ini untuk memakan berbagai jenis biji-bijian dan serangga kecil.
Bulunya dominan berwarna coklat gelap dengan bercak-bercak putih di bagian tubuhnya. Karakteristik unik dari burung ini adalah kemampuannya dalam meniru suara.
Burung Kuau Raja dikenal memiliki kemampuan meniru suara burung lain atau suara-suara alam lainnya. Selain itu, mereka juga memiliki suara panggilan yang khas dan mudah dikenali.
Fakta Burung Kuau Raja
1. Menjadi Maskot
Burung Kuau Raja dijadikan sebagai maskot Sumatera Barat bersamaan dengan pohon andalas.
Penetapan tersebut berdasarkan Keputusan dari Menteri Dalam Negeri, nomor 48 tahun 1989 yang berisi tentang Pedoman Penetapan Identitas Flora dan di Fauna Daerah.
Kemudian Kuau raja jantan pun sempat diabadikan dalam perangko seri "Burung Indonesia: Pusaka Hutan Sumatra" pada 15 Juli 2009.
2. Kuau Raja Bisa Deteksi Gempa Bumi
Burung Kuau Raja juga disebut sebagai hewan yang bisa mendeteksi bencana alam, seperti gempa bumi hingga tsunami. Hal tersebut tertulis dalam buku Ensiklopedia Hewan Asli Indonesia Yang Punah.
Disebutkan jika Kuau Raja bisa mengetahui akan terjadinya gempa besar yang akan terjadi dua hari kemudian. Unggas tersebut akan menunjukkannya dengan perilaku yang tidak biasa.
3. Tidak Bisa Terbang Jauh
Meski disebut sebagai burung, Kuau Raja ternyata tidak bisa terbang jauh. Meski begitu, burung ini tetap bisa berlari secara cepat.
Burung Kuau Raja ini dapat melompat dari satu pohon ke pohon lain dan memiliki pendengaran yang tajam.
Karena tak bisa terbang tinggi seperti burung pada umumnya, Kuau Raja tidak membuat sarang di atas pohon.