Seorang Ayah di Gaza Terus Memeluk Anaknya saat Tidur, Alasannya Amat Memilukan 'Jika Israel Membom Kami Mati Bersama'
Genosida Israel di Gaza masih terus terjadi. Dunia tak bisa berbuat apa-apa atas kejahatan Israel.
Setiap hari, warga di Gaza terpaksa hidup di tengah kebrutalan pasukan militer Israel yang terus menggempur berbagai sudut kota. Kematian pun begitu dekat dengan warga.
Sebab, Israel terus mengebom wilayah Gaza tanpa pandang bulu. Hal ini juga dialami pria Gaza satu ini.
- Tak Takut Dibunuh Israel Anak Kecil di Gaza ini Tiap Malam Tidur di Atas Kuburan, Alasannya Memilukan
- Pergi ke Toko buat Beli Makan Keluarganya, Anak 7 Tahun di Gaza Wafat Dibom Israel & Hanya Bisa Dikenali Sang Ayah dari Pakaiannya
- Ditanya Kenapa Tuhan Tak Menolong Gaza Palestina dari Kekejaman Israel, Jawaban Pemuda ini Sungguh Luar Biasa
- Berpisah Selama 90 Hari, Ayah di Gaza Menangis Tersedu Akhirnya Bisa Bertemu Anak dalam Keadaan Selamat
Hidup dalam kewaspadaan menjadi hal utama yang kini tengah dirasakannya. Dia bahkan harus tidur sambil memeluk sang buah hati.
Saat ditanya mengapa dia memeluk sang anak saat tidur, dia mengungkap alasannya yang begitu menguras air mata. Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Ayah & Anak Tidur Berpelukan
Unggahan akun Instagram @handsfoundation.idn seketika menuai atensi warganet. Bagaimana tidak, dalam video pendek yang dibagikan beberapa waktu lalu itu, sebuah momen memilukan nampak diperlihatkan kepada publik.
Seorang ayah di Gaza kedapatan tertidur dengan cara berbeda dari lainnya. Dia tak sendirian di tempatnya tidur itu.
Tepat di hadapannya, tertidur pula seorang bocah cilik dengan nyaman di pelukan sang ayah. Keduanya bahkan terlihat saling memeluk satu sama lain saat tertidur di tempat sederhana.
Ungkap Alasan Pilu
Si pemilik video pun bertanya kepada pria tersebut. Dia penasaran apa yang menjadi alasan pria tersebut tidur sambil memeluk sang buah hati dengan erat.
"Mengapa kamu memeluknya?" tanyanya.
Diungkapnya, ternyata ada alasan haru. Dia memeluk anaknya dengan erat saat tidur karena jika nantinya militer Israel mengebomnya, dirinya dan anaknya bisa meninggal bersama.
"Jadi jika Israel mengebom kita, kita meninggal bersama," ungkapnya.
Dia menambahkan, ternyata sang buah hati merupakan satu-satunya anggota keluarga miliknya di dunia ini yang tersisa. Meski penuh kepiluan, namun ungkapan tersebut diucapnya sembari tersenyum penuh keikhlasan.
"Hanya dia yang ku miliki," tambahnya.
"Seorang ayah dengan anak satu satunya, keluarga satu satunya, bahkan dalam kondisi apapun tetap ingin bersama," demikian dikutip dari keterangan unggahan.
Banjir Doa
Unggahan berdurasi pendek itu lantas menuai beragam tanggapan dari warganet. Banyak doa hingga harapan baik yang disematkan publik bagi sosok ayah dan buah hatinya itu.
"😢😢 Sudah enggak bisa berkata-kata banyak.. cuma doa yang akan slalu dilangitkan, boikot, dan bantuan sbisanya," tulis akun @justdewiee
"Nangiiissss lihat ini 😭," tulis akun @ziza_888
"Subhanallah,,semoga Allah selalu melindungi rakyat Palestina 😭," tulis akun @hjandikaindrayatiarief
"😭😭😭 ya Allaah hatiku hancur tapi mereka masih bisa tertawa. Lindungi mereka semua & turunkanlah bala bantuan untuk mereka ya Allaah😭," tulis akun @ummuafkz
"Semoga selalu dlm lindungan Allah SWT," tulis akun @dzakiandraanisa
Israel Kembali Gencarkan Serangan ke Gaza
Dikutip dari Antara, Selasa (20/8) lalu, pasukan militer Israel diketahui kembali melakukan serangan udara di pasar di kota Deir al-Balah, Gaza Tengah. Setidaknya, sembilan warga sipil dilaporkan tewas. Sementara sejumlah lainnya mengalami luka.
Lokasi sasaran pada saat serangan diketahui tengah padat warga lantaran berlokasi dekat dengan stasiun di barat Khan Younis.
Area yang menjadi target sasaran sebelumnya sempat dikategorikan oleh pasukan Israel sebagai 'zona aman sipil'.
Hingga kini, Israel setidaknya telah menewaskan lebih dari 40.170 warga Palestina yang didominasi oleh wanita dan anak-anak. Sementara lebih dari 92.740 jiwa terluka sejak 7 Oktober silam.
Israel pun dituduh tengah melakukan genosida hingga diperintahkan oleh Pengadilan Internasional untuk segera menghentikan operasi militernya di Gaza.