Sosok Jenderal TNI Pemimpin Sekolah para Intel Negara RI, Anggota Pasukan Khusus Berdarah Kopassus
Jenderal TNI berdarah Kopassus pimpin sekolah bagi para intelijen negara. Ini sosoknya.
Jenderal TNI berdarah Kopassus pimpin sekolah bagi para intelijen negara. Ini sosoknya.
Sosok Jenderal TNI Pemimpin Sekolah para Intel Negara RI, Anggota Pasukan Khusus Berdarah Kopassus
Indonesia memiliki pendidikan berbasis intelijen buat para calon intel di Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN).
STIN didirikan untuk mencetak para intel terbaik negara di bawah naungan Badan Intelijen Negara (BIN).
- Sosok Jenderal Kopassus Dipilih Jadi Kepala Intel Negara, Anak Buah Prabowo di Baret Merah hingga Kemenhan
- Momen Para Anggota TNI Naik Pangkat & Diberikan Selamat, Satu Sosok Diyakini Intel Jadi Sorotan
- Penjual Bakso Nggak Mau Ngaku 'Intel' Meski Didesak, Padahal Gerobaknya Ada di Dalam Kantor Polisi
- Dimutasi Panglima TNI, ini para Jenderal Intel yang Ditugaskan di BIN
Instansi pendidikan tersebut berdiri pada tahun 2003 dan berada di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Di balik reputasi besar STIN, terdapat seorang jenderal bintang dua TNI yang kini memimpin instansi ini. Siapa sosok yang dimaksud?
Jenderal Darah Kopassus Pimpin Sekolah Intelijen
Jenderal bintang dua tersebut adalah Mayor Jenderal TNI Djoko Andoko yang saat ini bertugas sebagai Gubernur Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN).
Alumni Akmil 1989 tersebut sebelumnya menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Pertahanan dan Keamanan BIN.
Mayjen Djoko Andoko merupakan sosok perwira Kopassus dan berpengalaman menjabat posisi di lingkungan pasukan elite TNI AD tersebut.
Beberapa posisi yang pernah dijabatnya di lingkungan Kopassus yaitu:
-Dan Unit 1/2 Yon 12 Grup 1/Kopassus
-Dantim 2/3 Yon 12 Grup 1/Kopassus
-Dantim 2/2 Yon 11 Grup 1/Kopassus
-Dan Subtim 2/3 Den 81/Kopassus
-Dantim Free Fall Grup 5/Kopassus
-Danden 521 Grup 5/Kopassus
-Kasiops Sat 81/Kopassus
-Dansatdik Separa Pusdikpassus
Mayjen Djoko Andoko menjabat sebagai Gubernur STIN sejak 29 Agustus 2022.
Sekilas Tentang STIN
STIN diprakarsai oleh tokoh intelijen nasional sekaligus mantan Kepala BIN Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono.
Pada Juli 2003, Presiden Megawati Soekarnoputri menyetujui rencana AM Hendropriyono dan meresmikan STIN menjadi perguruan tinggi.
Sekolah intel dengan julukan 'prajurit bayang-bayang prajurit perang pikiran' itu mencetak para sosok intelijen muda dengan kemampuan yang beragam.
Kemampuan intelijen yang diajarkan tentu disesuaikan dengan tujuan untuk memberikan dukungan bagi pertahanan dan keamanan NKRI.
Beberapa program studi yang ditawarkan oleh STIN yaitu:
- Strata 1: Jurusan Agen Intelijen, Jurusan Analis Intelijen, Jurusan Cyber Intelijen, Jurusan Ekonomi Intelijen, dan Jurusan Teknologi Intelijen.
- Strata II: Magister Terapan Intelijen Medik, Chemistry dan Nuclear Hazard, Biological Hazard, Magister Terapan Teknologi dan Cyber, Magister Terapan Intelijen Ekonomi, dan Magister Kajian Intelijen
- Doktoral: Studi Analisis Strategi Intelijen