Ternyata ini Manfaat Menyiram & Menabur Bunga saat Ziarah buat Penghuni Kubur
Ternyata ini Manfaat Menyiram & Menabur Bunga saat Ziarah.
Kebiasaan tabur bunga dan menyiram makam merupakan aktivitas yang kerap dilakukan saat melakukan ziarah kubur. Ziarah sendiri merupakan kegiatan mengunjungi makam orangtua, saudara, atau kerabat yang sudah meninggal.
Ziarah bisa dilakukan kapan saja, namun di Indonesia ziarah menjadi bagian dari tradisi menjelang Ramadhan atau Hari Raya Idul Fitri.
-
Apa yang dimaksud dengan tradisi Tamat Qur'an di Betawi? Tradisi yang juga dikenal dengan nama Tamat Qur'an ini populer di kalangan warga pinggiran Jakarta, terutama yang masih kental dengan budaya Betawi. Biasanya, acara ini dirayakan oleh anak-anak yang mampu menyelesaikan sebanyak 30 juz. Yang menarik, anak-anak akan diarak keliling kampung sebagai ungkapan rasa bahagia sekaligus menjadi motivasi bagi anak-anak lainnya agar bisa turut menyelesaikannya.
-
Kapan titip doa saat Haji menjadi tradisi? Tidak hanya saat ini saja, titip doa saat Haji juga sudah menjadi tradisi sejak zaman Nabi.
-
Apa arti dari kata "Islam"? "Mengutip dari situs mui.or.id, kata Islam berasal dari kata dari “aslama”, “yuslimu”, “islaaman” yang berarti tunduk, patuh, dan selamat. Islam berarti kepasrahan atau ketundukan secara total kepada ajaran-ajaran Islam yang diberikan oleh Allah SWT."
-
Apa makna dari Tradisi Ya Lail? Tradisi ini dianggap sebagai simbol dimulainya kehidupan baru yaitu kehidupan rumah tangga bagi seorang laki-laki dan seorang perempuan yang diadakan setelah akad nikah berlangsung.
-
Bagaimana Tradisi Ya Lail dilakukan? Pelaksanaannya dimulai dengan kedatangan pengantin pria ke rumah pengantin perempuan dan disaksikan oleh sanak saudara serta masyarakat sekitar. Ketika tradisi dilakukan, pengantin perempuan akan duduk terbalik dengan pengantin laki-laki. Keduanya dihalingi oleh kain penghalang yang menjadi syarat sekaligus ciri khas adat tersebut.
-
Mengapa tradisi Ya Lail penting? Tradisi Yalil atau Ya Lail atau Buka Pintu yang dilakukan oleh masyarakat Pakuncen ini memiliki dua fungsi penting yang terkandung di dalamnya, yaitu : 1. Nasihat Tradisi Buka Pintu mengandung makna sebagai nasihat dan simbol bagi mempelai laki-laki dan perempuan dalam memulai serta menjalani kehidupan bersama.
Saat berziarah, selain berdoa orang biasanya akan membersihkan, menyiram air, dan menaburkan bunga di atas makam. Lalu, apa sebenarnya tujuan dari hal tersebut? Simak ulasannya:
Manfaat Menyiram Air di Makam
Saat melakukan ziarah kubur, orang biasanya akan berdoa dan membersihkan area makam secukupnya. Setelah itu, tak jarang mereka juga akan menuangkan air dingin atau air wewangian di atas makam.
Melansir dari laman NU Online, menurut Imam Nawawi al-Bantani dalam Nihayatuz Zain menerangkan bahwa hukum menyiram kuburan dengan air dingin adalah sunnah.
وَيُنْدَبُ رَشُّ الْقَبْرِ بِمَاءٍ باَرِدٍ تَفاَؤُلاً بِبُرُوْدَةِ الْمَضْجِعِ وَلاَ بَأْسَ بِقَلِيْلٍ مِنْ مَّاءِ الْوَرْدِ ِلأ َ الْمَلاَ ئِكَةَ تُحِبُّ الرَّائِحَةَ الطِّيْبِ (نهاية الزين 154)
"Disunnahkan untuk menyirami kuburan dengan air yang dingin. Perbuatan ini dilakukan sebagai pengharapan dengan dinginnya tempat kembali (kuburan) dan juga tidak apa-apa menyiram kuburan dengan air mawar meskipun sedikit, karena malaikat senang pada aroma yang harum,"
Rasulullah SAW Disebut Pernah Melakukannya
Menyiram makam dengan air dingin ternyata disunnahkan. Namun, jika menyiramnya dengan air wewangian yang berlebihan maka hukumnya menjadi makruh karena dianggap menyia-nyiakan barang berharga.
Ini seperti termaktub dalam Hasyiyah al-Bajuri:
"Disunnahkan menyiram kubur dengan air, terutama air dingin sebagaimana pernah dilakukan rasulullah saw terhadap pusara anaknya, Ibrahim. Hanya saja hukumnya menjadi makruh apabila menyiraminya menggunakan air mawar dengan alasan menyia-nyiakan (barang berharga). Meski demikian menurut Imam Subuki, tidak mengapa kalau memang penyiraman air mawar itu mengharapkan kehadiran malaikat yang menyukai bau wangi."
Hal ini juga sebenarnya pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW:
أن النبي ( صلى الله عليه وسلم ) رش على قبر ابراهيم ابنه ووضع عليه حصباء
Artinya: "Sesungguhnya Nabi Muhammad ShallaAllahu alaihi wa sallam menyiram [air] di atas kubur Ibrahim, anaknya dan meletakkan kerikil di atasnya,"
Menaburkan Bunga atau Karangan di Atas Makam
Selain menuangkan air, aktivitas menaburkan bunga di atas makam atau meletakkan karangan bunga juga dijelaskan dalam hadist berikut:
حَدثَناَ يَحْيَ : حَدَثَناَ أَبُوْ مُعَاوِيَةَ عَنِ الأعمش عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ طاووس عن ابن عباس رضي الله عنهما عَنِ النَّبِيّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ مَرَّ بِقَبْرَيْنِ يُعَذِّباَنِ فَقاَلَ: إِنَّهُمَا لَـيُعَذِّباَنِ وَماَ يُعَذِّباَنِ فِيْ كَبِيْرٍ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لاَ يَسْتَتِرُ مِنَ البَوْلِِ وَأَمَّا اْلآخَرُ فَكَانَ يَمْشِيْ باِلنَّمِيْمَةِ . ثُمَّ أَخُذِ جَرِيْدَةً رَطْبَةً فَشْقِهَا بِنَصْفَيْنِ، ثُمَّ غُرِزَ فِي كُلِّ قَبْرٍ وَاحِدَةٍ، فَقَالُوْا: ياَ رَسُوْلَ اللهِ لِمَ صَنَعْتَ هٰذَا ؟ فقاَلَ: ( لَعَلَّهُ أَنْ يُخَفَّفَ عَنْهُمَا مَالَمْ يَيْـبِسَا)
"Dari Ibnu Umar ia berkata: Suatu ketika Nabi melewati sebuah kebun di Makkah dan Madinah lalu Nabi mendengar suara dua orang yang sedang disiksa di dalam kuburnya. Nabi bersabda kepada para sahabat;
'Kedua orang (yang ada dalam kubur ini) sedang disiksa. Yang satu disiksa karena tidak memakai penutup ketika kencing sedang yang lainnya lagi karena sering mengadu domba'
Kemudian Rasulullah menyuruh sahabat untuk mengambil pelepah kurma, kemudian membelahnya menjadi dua bagian dan meletakkannya pada masing-masing kuburan tersebut.
Para sahabat lalu bertanya, kenapa engkau melakukan hal ini ya Rasul?. Rasulullah menjawab: Semoga Allah meringankan siksa kedua orang tersebut selama dua pelepah kurma ini belum kering," (Sahih al-Bukhari, [1361])
Dalam I'anah al-Thalibin juga disebutkan jika disunnahkan meletakkan pelepah kurma yang masih hijau di atas kuburan. Hal ini seperti sunnah Nabi Muhammad SAW.
Ini kemudian disamakan dengan tradisi atau kebiasaan menaburkan bunga segar di atas makan. Dengan harapan bisa meringankan beban si mayat karena barokahnya bacaan tasbih dari bunga segar yang ditabur.