Terungkap Salah Satu Misi 5 Kader NU ke Israel, Mau Menormalisasi Hubungan Israel dengan Indonesia
Berikut tujuan 5 kader NU ke Israel, ungkap bawa misi perdamaian dan kembalikan hubungan Israel dengan Indonesia.
Terungkap Salah Satu Misi 5 Kader NU ke Israel, Mau Menormalisasi Hubungan Israel dengan Indonesia
Banyak spekulasi muncul perihal tujuan kunjungan dari para peserta yang diketahui didanai oleh organisasi Itrek tersebut.
Melansir dari Instagram @cordovamedia.id, Rabu (17/7) kunjungan kelima kader NU tersebut tak lain untuk membawakan misi perdamaian kepada Israel.
Zainul Maarif yang menjadi peserta sekaligus dosen di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) membeberkan misi kunjungan ke Israel.
"Salah satu pemimpin kami adalah KH. Abdurrahman Wahid atau yang dikenal juga Gus Dur, Presiden Keempat Republik Indonesia yang memiliki hubungan erat dengan Shimon Peres (PM Israel ke-8) dengan Yahudi."
"Saya adalah salah satu Muslim yang menjadi peserta program ini. Semua Muslim (yang ikut) juga dari Nahdlatul Ulama. Jadi kami generasi ketiga dari Nahdlatul Ulama yang akan melanjutkan warisan dari Gus Dur, menguatkan dialog antar umat beragama hubungan dengan Yahudi, Kristen, Muslim dan semua agama di dunia," kata Zainul.
Zainul juga mengatasnamakan NU dalam membawa misi perdamaian dan pemulihan hubungan diplomatik antara Israel dan Indonesia.
Dirinya berharap ke depan kedua negara bisa mendapat manfaat dari kerja sama yang dijalin.
"Kedua, apa yang menjadi misi kami datang ke sini adalah bahwa kami ingin membuat hubungan yang baik antara Israel dan Indonesia untuk menormalisasi hubungan diplomatik antar kedua negara ini, sehingga kita bisa bekerja sama dan mendapatkan manfaat bersama antara kita demi umat manusia khususnya di negara tersebut," tambahnya.
- Kisaran Biaya Dihabiskan 5 kader NU ke Israel
- 5 Kader NU Mau Menormalisasi RI dengan Israel, Ini Tindakan yang Dilakukan Soekarno-Hatta Mati-matian Menentang Israel
- Indonesia Tegas Dukung Palestina, MUI Serukan Israel Adalah Musuh Bersama
- Puluhan Sukarelawan Indonesia Dilatih Militer Mesir Untuk Lawan Israel & Sekutunya
PBNU Sayangkan Kunjungan 5 Kadernya ke Israel
Pengurus Pusat Badan Nahdatul Ulama (PBNU) menyayangkan kunjungan 5 kadernya ke Israel.
Ketua Umum PBNU menegaskan tidak akan bertanggungjawab atas tindakan kelima kadernya yang bertemu dengan Presiden Israel, Issac Herzog.
PBNU mempersilakan kepada kelima kadernya untuk tanggung jawab secara pribadi masing-masing.
Meski membawa misi perdamaian, Gus Yahya menganggap pertemuan itu tidak akan membuat citra di Indonesia akan menjadi lebih baik, justru malah sebaliknya.
Berbeda dengan Israel yang justru akan mendapatkan citra baik dengan menormalisasi hubungan dengan Indonesia.
"Justru orang-orang yang di bawa itu mengalami kerugian karena kredibilitas mereka kemudian ya menjadi tercederai," ujar Gus Yahya.
Lebih lanjut, PBNU sudah memiliki kebijakan tersendiri dalam membangun komunikasi khsususnya dalam kancah internasional.
Terlebih kelima kader NU itu bertemu dengan presiden Israel tidak dalam rangka membawa bendera NU.
"Kepentingan-keoentingan yang ingin melibatkan khususnya eksponen-eksponen NU perhubungan secara kelembagaan dengan otoritas yang resmi dan harus dengan pertimbangan-pertimbangan yang matang dan juga mempertimbangkan sensitifitas-sensitifitas yang ada disekitar yang dilakukan," jelas Gus Yahya.
Sebelumnya kunjungan tersebut merupakan bagian dari program Itrek, sebuah organisasi non profit dari Israel.
Menurut informasi, Itrek atau Israel Trek adalah sebuah organisasi yang berbasis di AS yang mengirimkan mahasiswa pascasarjana juga tokoh muda calon pemimpin di masa depan dari berbagai negara untuk melakukan perjalanan selama seminggu ke Israel.