Tulang 125.000 Tahun Ungkap Ukuran Gajah Bak Raksasa, Makanan Favorit Manusia Purba
Gajah raksasa dulunya punya ukuran dua kali lipat.
Sebuah penelitian dan analisis baru terhadap penemuan tulang berusia 125.000 tahun menemukan fakta baru tentang perkiraan ukuran gajah di zaman dulu. Disebutkan jika gajah dulunya memiliki ukuran dua kali lipat lebih besar dari gajah Afrika saat ini.
Bahkan, dulunya manusia purba disebut sering memburu gajah-gajah tersebut untuk disantap bersama-sama dan mampu memberi makan ratusan orang selama beberapa minggu. Simak ulasan selengkapnya:
-
Di mana sejarah terasi dapat ditelusuri? Sejarah terasi di kawasan Cirebon dapat ditelusuri hingga masa kekuasaan Pangeran Cakrabuana, yang memainkan peran penting dalam perkembangan kawasan tersebut.
-
Bagaimana KEK Singhasari memanfaatkan sejarah? Keunggulan lain dari KEK Singhasari yakni adanya sektor pariwisata dengan tema heritage and sejarah. Hal ini dilatarbelakangi nilai situs sejarah kerajaan Singhasari.
-
Bagaimana Asisi Suharianto menyajikan kisah-kisah sejarah? Asisi dan sang istri pun mendapatkan pengalaman luar biasa selama keliling dunia. Keduanya bertemu dengan saksi mata maupun para korban perang masa lalu di beberapa negara.
-
Bagaimana sejarah Lembah Anai terbentuk? Konon, dulunya air terjun ini menjadi saksi bisu pergerakan rakyat Minang dalam melawan penjajahan. Pada masa kolonial, masyarakat setempat dipaksa untuk menjadi pekerja membangun jalan lintas Sumatera yang menghubungkan antara Kota Padang dan Padang Panjang via Lembah Anai.Masyarakat Minang yang bekerja dalam proyek pembangunan jalan tersebut harus menempuh jarak yang cukup jauh, bahkan bisa berhari-hari dari tempat mereka tinggal menuju lokasi pembangunan jalan.
-
Apa bukti sejarah yang menunjukan kebesaran Purnawarman? “Inilah (tanda) sepasang telapak kaki yang seperti kaki Dewa Wisnu (pemelihara) ialah telapak yang mulia sang Purnawarman, raja di negeri Taruma, raja yang gagah berani di dunia”.
-
Bagaimana sejarah Waduk Sempor? Waduk Sempor diresmikan pada 1 Maret 1978 yang ditandai dengan adanya prasasti bertanda tangan Presiden Soeharto. Semula, waduk ini difungsikan sebagai sumber pengairan bagi sejumlah kompleks persawahan di sekitarnya. Namun lambat laun waduk itu menjadi destinasi wisata baru bagi warga sekitar.
Gajah Raksasa
Melansir dari sciencealert, disebutkan jika gajah raksasa yang dikenal dengan nama gajah gading lurus atau Palaeoloxodon antiquus, dulunya diperkirakan memiliki tinggi 4 meter dan berat 4 ton.
Penggambaran penampakan gajah raksasa ini dilakukan setelah melakukan penelitian terhadap sekitar 3.400 tulang gajah gading lurus.
Kumpulan tulang itu pertama kali ditemukan oleh penambang batu bara pada tahun 1980-an di dekat Neumark-Nord di Jerman.
Ini merupakan salah satu situs untuk mempelajari aktivitas Neanderthal pada periode Interglacial Terakhir (LIG), sekitar 130.000–115.000 tahun yang lalu.
Manusia Purba Sering Berburu Gajah
Foto: sciencealert.com ©2023 Merdeka.com
Manusia purba atau yang disebut Neanderthal, dulunya disebut sering berburu gajah raksasa untuk diambil dagingnya dan dimakan bersama dengan kelompok mereka.
Neanderthal sendiri adalah manusia purba dengan spesies berbeda yang disebut Homo neanderthalensis. Bersama dengan orang Asia yang dikenal sebagai Denisovans, Neanderthal adalah kerabat manusia purba terdekat kita.
Bukti pembakaran arang di sekitar situs arkeologi menunjukkan bahwa daging gajah dulunya dikeringkan untuk membuatnya bertahan lebih lama.
Gajah Dimakan Bersama Kelompok
Hasil berburu gajah biasanya akan cukup untuk memberi makan 350 orang selama seminggu, atau 100 orang selama sebulan menurut para peneliti.
Para peneliti memperkirakan dibutuhkan tim yang terdiri dari 25 orang antara 3-5 hari untuk menguliti dan kemudian mengeringkan atau mengasapi daging gajah.
"Mereka benar-benar membentuk lingkungan bersama, dengan api, dan juga memberikan dampak besar pada hewan terbesar yang ada di dunia saat itu," kata arkeolog Wil Roebroeks, dari Universitas Leiden di Belanda dikutip dari laman Science Alert.