120 Kapal Cantrang Jawa Tengah Siap Dikirim Ke Natuna
Ketua Dewan Pakar Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Alan Koropitan mengatakan ada 120 kapal cantrang asal Jawa Tengah yang bakal direlokasi ke perairan Natuna Utara. Hal ini usai berkomunikasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Ketua Dewan Pakar Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Alan Koropitan mengatakan ada 120 kapal cantrang asal Jawa Tengah yang bakal direlokasi ke perairan Natuna Utara. Hal ini usai berkomunikasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Dia menjelaskan, ada kekosongan kuota 540 kapal di perairan zona ekonomi eksklusif (ZEE) Natuna.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan Kapolda Kepri mencium istrinya? Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Yan Fitri Halimansyah tertangkap kamera sedang mencium istrinya saat melantik ratusan calon anggota Polri di Polda Kepri.
-
Kapan Kapal San Jose tenggelam? Kisah Tenggelamnya Kapal San Jose 8 Juni 1708 menjadi pertempuran antara armada Spanyol dan komandan Inggris, Charles Wager, di dekat Cartagena, Kolombia.
-
Kapan Kapal Uap Central America tenggelam? Pada 12 September 1852, dunia dikejutkan oleh tenggelamnya Kapal Uap Central America, yang dikenal sebagai "Kapal Emas" karena membawa muatan emas dalam jumlah besar dari California.
-
Kapan Hanung Cahyo Saputro dilantik? Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana melantik pejabat Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro di Gradhika Bhakti Praja Building, Komplek Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan No 9 Semarang pada Minggu (24/9) kemarin.
-
Kapan Kali Ngalang terbentuk? Geosite Kali Ngalang merupakan perselingan lapisan batuan yang disusun oleh batu pasir, batu pasir gampingan, dan serpihan sedimen laut dangkal yang terbentuk dari 20 juta tahun yang lalu.
"Jawa Tengah sudah sanggupi kirim 120 kapal ikan ke Natuna. Kuat dugaan kapal bercantrang," kata Alan di Kantor KNTI, Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis (9/1).
Menurutnya, kapal cantrang asli tidak merusak lingkungan seperti karang jika ditempatkan di zona ZEE, sebab kapal cantrang mengambil ikan di perairan dengan kedalaman mencapai 7 kilometer (km). Namun yang ada saat ini kebanyakan cantrang sudah dimodifikasi.
Dia menilai, nelayan kapal dengan kapasitas 100 GT cocok untuk menangkap ikan. Sejak dilarangnya penggunaan cantrang di pesisir Utara pulau Jawa, kapal bercantrang bermigrasi ke perairan Maluku dan Arafura.
Apalagi, nelayan kecil sudah padat di pesisir. "Dari segi biaya tidak terganggu, secara manajemen juga menguntungkan," katanya.
Kondisi perikanan saat ini menurut data KKP pada tahun 2016, ada 543.845 kapal. Namun 96 persen berkapasitas dibawah 50 GT. Hanya ada satu persen kapal nelayan Indonesia yang berkapasitas 100 GT.
Natuna Harus Dibanjir Kepal Berbendera Indonesia
KNTI menekankan adanya lebih banyak kapal nelayan yang membawa bendera Indonesia di perairan Natuna, Kepulauan Riau. Kehadiran kapal nelayan berbendera merah putih tersebut penting untuk menegaskan posisi Natuna sebagai Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) milik Indonesia.
"Mereka harus mengisi armada-armada kapal laut berbendera Indonesia, nelayan Indonesia di sana (Natuna). Penuhilah ZEE Indonesia dengan kapal-kapal Indonesia sehingga orang juga tau kalau itu (Natuna) ada yang punya," seru Ketua Harian KNTI, Dani Setiawan, di Kantornya, Jakarta, Kamis (9/1).
Dani menganggap, dengan banyaknya nelayan Indonesia yang menangkap ikan di perairan Natuna maka itu otomatis menegaskan bahwa wilayah tersebut berada di bawah kedaulatan NKRI.
"Jadi kalau kita dorong nelayan-nelayan itu menangkap di ZEE saya kira banyak hal yang bisa dijawab. Satu peningkatan produksi perikanan kita," ungkap Dani.
Sementara itu, Ketua Dewan Pakar KNTI Alan Karopitan mengatakan, saat ini masih ada kekosongan kuota 540 kapal nelayan di perairan ZEE Natuna.
Mengacu fakta tersebut, dia pun mendukung inisiatif pemerintah yang akan mengirimkan 120 nelayan asal Pantai Utara (Pantura) Jawa untuk berburu ikan di perairan Natuna.
"Jawa tengah sudah menyanggupi akan mengirimkan 120 kapal di Natuna. Nelayan-nelayan kita harus memanfaatkan sumber daya di sana," ujar Alan.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com