2015, laba Bank BJB meroket jadi Rp 1,38 triliun
Kenaikan laba bersih didorong oleh pendapatan bunga bersih perusahaan yang tumbuh sebesar 11,5 persen (yoy).
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau Bank BJB mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,38 triliun sepanjang tahun lalu. Perolehan laba ini meningkat 24,7 persen secara year on year (yoy). Kenaikan laba bersih didorong oleh pendapatan bunga bersih perusahaan yang tumbuh sebesar 11,5 persen (yoy) dan fee based income yang tumbuh 10,9 persen (yoy).
"Seiring dengan meningkatnya laba perusahaan, total aset Bank BJB sepanjang tahun 2015 juga mengalami kenaikan sebesar 16,9 persen (yoy) atau mencapai Rp 88,7 triliun," ucap Direktur Utama Bank BJB, Ahmad Irfan dalam keterangan tulis, Jakarta, Senin (29/2).
-
Apa yang dimaksud dengan PBI BPJS? PBI BPJS merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk menanggung biaya iuran BPJS Kesehatan bagi individu atau kelompok yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Di mana Perpustakaan Bank Indonesia di Surabaya berada? Perpustakaan ini terletak di tengah kota, tepatnya di Jalan Taman Mayangkara, Kelurahan Darmo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya.
-
Kapan Gedung De Javasche Bank diresmikan? Gedung De Javasche Bank ini diresmikan pada 30 Juli 1907, disusul dua kantor cabang lainnya pada 15 Januari 1908 dan 3 Februari 1908.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
Ahmad Irfan menjelaskan, kenaikan total aset perusahaan berasal dari kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 17,1 persen atau mencapai Rp 67,6 triliun. Pencapaian tersebut dari kegiatan pemasaran dan promosi yang telah dilakukan perusahaan maupun pengembangan jaringan dan layanan serta fitur produk-produk Bank BJB demi meningkatkan kepuasan nasabah.
Dari sisi portofolio kredit, total kredit yang sudah disalurkan oleh Bank BJB hingga akhir tahun 2015 mencapai Rp 55,3 triliun atau naik sebesar 12 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Dari semua segmen kredit yang dimiliki, segmen kredit konsumer tercatat tumbuh sebesar 13,8 persen (yoy) menjadi Rp 38,2 triliun, dengan jumlah nasabah yang meningkat dari 350.446 menjadi 364.827 nasabah.
Selain itu, kredit korporasi dan komersial juga tumbuh signifikan menjadi sebesar Rp 9,2 triliun atau naik 35 persen year on year.
Selain bisnis yang terus tumbuh dan berkembang, bank dengan ticker BJBR ini juga berhasil meningkatkan kualitas asetnya, hal ini tercermin dari tingkat NPL atau rasio kredit bermasalah yang turun cukup signifikan dari posisi 4,1 persen di akhir tahun 2014 menjadi 2,9 persen per akhir Desember 2015 lalu.
(mdk/idr)