2017, Kalla Bukaka rencana jual garbarata ke Australia
"Karena kami lihat Aussie lebih berkembang. Mereka cukup menarik pasarnya."
Kalla Bukaka berencana menjual garbarata ke pasar Australia tahun depan. Sejauh ini, perusahaan milik keluarga Kalla itu baru sukses merambah pasar India, Jepang, dan Hongkong.
"Karena kami lihat Aussie lebih berkembang. Mereka cukup menarik pasarnya," ungkap Manajer Pemasaran Kalla Bukaka Omar S. Ahmad, Jakarta, Senin (2/5).
-
Kapan Kapolda Kepri mencium istrinya? Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Yan Fitri Halimansyah tertangkap kamera sedang mencium istrinya saat melantik ratusan calon anggota Polri di Polda Kepri.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Kapan promo KURMA berakhir? Nasabah dapat memanfaatkan promo ini hingga 30 April untuk 1.500 nasabah pertama.
-
Bagaimana KKP mendorong kemitraan usaha pemindangan? Menurutnya, pertemuan para supplier (pemasok), distributor, dan pengolah pindang diharapkan dapat memberikan pemahaman bersama terkait gambaran makro industri pemindangan. Sebagai bentuk komitmen, Ditjen PDS mengkolaborasikan mereka dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara pelaku usaha perikanan besar (supplier) dengan distributor pemindang, kemudian kesepakatan antara distributor pemindang dengan kelompok pengolah pindang, yang kesemuanya merupakan para pelaku usaha dalam rantai pasok usaha pemindangan.
-
Kapan Agha Hovsep meninggal? Ia meninggal pada 25 Maret 1835 dan dimakamkan di puncak Bukit Johannesberg (sekarang Gunung Mlojo) di samping makam anak lelakinya, David.
-
Mengapa Pabrik Es Krim Mataram dibeli oleh Perusahaan Es Krim Petodjo? Pada 22 Maret 1932, Bataviaasch Courant memberitakan bahwa Perusahaan Es Krim Petodjo telah membeli Pabrik Es Krim Mataram dengan biaya 29.600 gulden.
Menurut Ahmad, pihaknya telah memiliki dua dari tiga modal untuk memasuki pasar Australia. Yaitu, memiliki mitra bisnis lokal dan insinyur berkualitas sesuai standar Negeri Kangguru.
Adapun satu syarat belum terpenuhi adalah memiliki pengalaman ekspansi.
"Kami berharap 1-2 bulan dapet tender. Untuk engineering sebagian dari Indonesia sudah terkualifikasi. Yang penting kami cari pengalaman. Sekarang kami sedang meyakinkan punya pengalaman."
Sebelum Australia, garbarata Kalla Bukaka telah terpakai di Bandara India, Jepang, dan Hong Kong. Tiga negara tersebut menampung sebanyak 70 persen dari 447 garbarata yang diekspor Kalla Bukaka sejak awal berdiri hingga saat ini.
"Kalau Eropa sama Amerika masih concern dengan produk sendiri, karena mereka merasa lebih unggul," kata Omar.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawiryawan mendorong Kalla Bukaka lebih agresif membuka pasar Eropa dan Amerika Serikat. Sebab, dia menilai garbarata Kalla Bukaka sudah sesuai standar dunia.
"Jadi, sebenarnya kalau marketing mereka punya cukup nyali untuk melakukan sesuatu yang agresif tidak perlu di khawatirkan," katanya.
"Mereka sudah punya segala macam sertifikasi dan lainnya, ISO 14000 pun mereka punya. Jadi di tingkat lingkungan punya, dari sisi kualitas tidak perlu dipertanyakan. Ini bisa bersaing diharga dan pengiriman, atau juga di administrasi. Kan mereka bisa saja takut bersaing dengan Indonesia."
Baca juga:
Menperin: Indonesia ekspor garbarata ke 13 negara
Jepang sudah impor garbarata karya anak bangsa sejak 1991
Intip pembuatan garbarata karya anak bangsa di Cileungsi
Kopi asal Indonesia ini rambah pasar Selandia Baru
Perdagangan ikan Indonesia ke Malaysia surplus USD 121 juta