2018, Bukit Asam siapkan dana belanja Rp 6,55 T untuk investasi dan pengembangan
PT Bukit Asam (PTBA) merencanakan produksi batubara sebesar 25,54 juta ton untuk 2018. Target ini naik 5 persen dari realisasi tahun sebelumnya sebesar 24,25 juta ton. Perseroan menargetkan untuk meningkatkan volume penjualan sebesar 2,25 juta ton atau 10 persen menjadi sebesar 25,88 juta ton.
PT Bukit Asam (PTBA) merencanakan produksi batubara sebesar 25,54 juta ton untuk 2018. Target ini naik 5 persen dari realisasi tahun sebelumnya sebesar 24,25 juta ton.
Untuk mendukung aksi korporasi di tahun 2018, perseroan menganggarkan investasi sebesar Rp 6,55 triliun yang terdiri dari Rp 1,43 triliun untuk investasi rutin dan sisanya Rp 5,12 triliun untuk investasi pengembangan.
-
Apa yang ditemukan di Kawasan Industri Batang? Pada tahun 2019, seorang arkeolog asal Prancis bernama Veronique de Groot menemukan sebuah situs diduga candi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Batang.
-
Apa saja yang dihasilkan dari proses produksi di Pabrik Kina Bukit Unggul? Setelah kina kering, langkah selanjutnya dibawa ke mesin pencacah hingga menjadi serbuk halus atau tepung kina dan siap dipacking.
-
Bagaimana cara penambang di Banyumas mengumpulkan batu emas? Batu-batu yang dikumpulkan para penambang kemudian dimasukkan ke dalam karung lalu ditarik ke atas dengan tali kerek. Di atas, batu-batu tersebut dihancurkan secara manual menggunakan palu, lalu dimasukkan ke mesin penggiling untuk dihancurkan kembali sampai halus.
-
Kapan produksi tambang batu bara di Sawahlunto meningkat? Pada tahun 1892, produksi tambang batu bara Sawahlunto meningkat hingga mencapai 48.000 ton.
-
Apa yang dimaksud dengan bumbu sayur asem? Untuk membuat bumbu sayur asem, bahan-bahan yang diperlukan bisa berbeda-beda tergantung dari variasi resep yang digunakan.
-
Apa yang dimaksud dengan batuan? Batuan merupakan kumpulan mineral. Mineral adalah kristal tunggal yang terdiri dari unsur-unsur seperti silikon, oksigen dan karbon.
Direktur Utama PT Bukit Asam, Arviyan Arifin, mengharapkan peningkatan produksi tersebut bakal didukung oleh peningkatan kapasitas angkutan oleh PT Kereta Api Indonesia (PT KAI). "Karena kita keterbatasan logistik. Kita lagi kaji. Kita lihat KAI, bisa tidak dia tingkatkan kapasitasnya. Kalau bisa, kita tambah. Kita kan kendala selama ini di logistik kereta api saja," ungkapnya saat ditemui, di Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Senin (23/7).
Sejauh ini, kata dia, PT Kereta Api Indonesia telah menyatakan komitmennya akan mengangkut batubara PTBA dari lokasi tambang Tanjung Enim sebesar 23,10 juta ton. Rencana angkutan tersebut meningkat 8 persen jika dibandingkan realisasi tahun 2017, yaitu sebesar 21,36 juta ton.
"Dengan porsi sebesar 19,40 juta ton menuju Pelabuhan Tarahan di Bandar Lampung dan 3,70 juta ton menuju Dermaga Kertapati, di Palembang," kata dia.
Arifin pun menyampaikan untuk tahun 2018, perseroan menargetkan untuk meningkatkan volume penjualan menjadi sebesar 25,88 juta ton dengan komposisi 53 persen atau 13,74 juta ton untuk pasar domestik dan 47 persen atau 12,15 juta ton untuk pasar ekspor.
Secara total, target penjualan tahun 2018 meningkat sebesar 2,25 juta ton atau 10 persen dibandingkan realisasi tahun 2017 sebesar 23,63 juta ton. "Peningkatan target ditopang oleh rencana penjualan ekspor untuk batubara medium to high calorie ke premium market. Selain itu, demand batubara juga menunjukkan growth yang positif khususnya di wilayah ASEAN, di mana pada wilayah ini akan beroperasinya sejumlah PLTU baru," imbuhnya.
Baca juga:
Tumbuh 49 persen, laba bersih Bukit Asam semester I Rp 2,58 triliun
PT Bukit Asam gandeng 3 perusahaan terapkan teknologi gasifikasi batubara
Timah siap berbagi kantor cabang luar negeri dengan Antam dan Inalum
Antam lepas PLTU Pomalaa Rp 3 triliun kepada Bukit Asam
Jalan panjang pembentukan Holding BUMN Tambang