2018, Nilai Perdagangan Uni Eropa dan Indonesia capai Rp410 Triliun
Uni Eropa merupakan tujuan ekspor dan sumber impor terbesar ke-3 untuk Indonesia. Produk-produk dari Uni Eropa mendukung pembangunan infrastruktur dan industri Indonesia.
Total perdagangan barang antara Uni Eropa (UE) dan Indonesia mencapai EUR 26,3 miliar atau sekitar Rp410 triliun pada tahun 2018, dengan surplus substansial senilai EUR 6,9 miliar bagi pihak Indonesia.
Perwakilan delegasi Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Charles Michel-Geurts, mengatakan bahwa investasi UE di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya hingga mencapai EUR 33,2 miliar pada tahun 2017.
-
Kenapa mobil Eropa menarik di Indonesia? Fitur-fitur yang dihadirkan oleh mobil Eropa sering dianggap lebih maju daripada yang lainnya. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi mobil Eropa di Indonesia, dan banyak yang berpendapat bahwa harga yang dibayarkan sepadan dengan fitur-fitur yang ditawarkan.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Apa keunggulan rambut Indonesia yang membuat pasar Eropa tertarik? Lebih lanjut, Krisna menjelaskan bahwa pasar Eropa menyukai rambut Indonesia karena karakteristiknya yang bagus untuk diwarnai.
-
Kapan Diah Permatasari berlibur ke Eropa? Ini adalah portet Diah Permatasari sedang menikmati masa liburan di luar negeri. Kali ini, dia memilih untuk menjelajahi benua Eropa. Silakan terus membaca hingga akhir, agar Anda merasakan pengalaman liburan secara virtual.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Kapan tembakau Madura mulai menembus pasar Eropa? Perang Dunia I jadi momen tembakau Madura menembus pasar Eropa.
"Meskipun saat ini investasi di dunia sangat menantang karena ketidakpastian, perusahaan EU terus berinvestasi di Indonesia untuk membuat EU menjadi investor non-Asia utama di indonesia," ujarnya saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (5/9).
Uni Eropa merupakan tujuan ekspor dan sumber impor terbesar ke-3 untuk Indonesia. Produk-produk dari Uni Eropa mendukung pembangunan infrastruktur dan industri Indonesia.
Tercatat, ekspor Indonesia ke Uni Eropa pada tahun 2018 yakni, macam-macam bahan produksi sebesar 25,1 persen, mesin dan peralatan transportasi 15,2 persen, minyak hewani dan nabati 15,1 persen, bahan kimia 11,9 persen, barang hasil produksi 11,6 persen, bahan mentah tak termakan 9,8 persen dan makanan & hewan hidup 7,7 persen.
Uni Eropa merupakan investor non-Asia utama bagi Indonesia dengan aliran Penanaman Modal Asing Langsung (FDI) mencapai lebih dari USD 1,8 milyar atau sekitar Rp2,5 Triliun (Rp14,152 per dolar) pada tahun 2018.
Selain itu, perusahaan Uni Eropa berinvestasi di sektor-sektor yang menghasilkan produk atau aktivitas bernilai tambah tinggi serta memberikan lapangan kerja berkualitas tinggi bagi masyarakat tanah air.
Ada sekitar 1.000 perusahaan Eropa yang mempekerjakan kurang lebih 1,1 juta masyarakat Indonesia. Perusahaan-perusahaan ini membawa teknologi canggih, sehingga ikut membantu peningkatan nilai tambah Indonesia dalam rantai nilai Industri.
Reporter Magang: Evie Haena Rofiah
Baca juga:
Produk Semen Indonesia Terbebas dari Bea Masuk ke Filipina
Bandeng Asap Asal Sidoarjo Bakal Tempus Pasar Uni Eropa
Menko Darmin Soal Bea Masuk Pangan Impor: Itu Baru Diskusi Saja
Kumpulkan Menteri, Jokowi Ingin Perbaikan Regulasi Ekspor & Penciptaan Lapangan Kerja
Perang Dagang Memanas, China Adukan Amerika Serikat ke WTO
Pemerintah Berencana Naikkan Tarif Bea Masuk Produk Pangan Impor