4 Hal ini membuktikan Indonesia bisa jadi negara besar di dunia
Pemerintah telah menjelaskan berbagai potensi yang dimiliki Indonesia untuk menjadi negara terbesar di dunia. Untuk itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus berupaya untuk mengembangkan potensi tersebut.
Pemerintah telah menjelaskan berbagai potensi yang dimiliki Indonesia untuk menjadi negara terbesar di dunia. Untuk itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus berupaya untuk mengembangkan potensi tersebut.
Salah satunya melalui paket kebijakan ekonomi, menggenjot pembangunan infrastruktur, mempermudah investasi, meningkatkan ekspor impor, menciptakan lapangan pekerjaan, hingga mengentaskan kemiskinan.
-
Kenapa Wisata Perahu Kalimas diharapkam bisa meningkatkan ekonomi? Menurut pemerintah Kota Surabaya, wisata ini diharapkan akan menjadi daya tarik wisatawan domestik yang bisa meningkatkan ekonomi sekitar.
-
Kapan terjadi peningkatan signifikan dalam tren perjalanan wisata masyarakat Indonesia? Berdasarkan riset yang dilakukan oleh tiket.com bersama Pusdatin Kemenparekraf RI, tren perjalanan wisata masyarakat Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan di semester pertama tahun 2024.
-
Kenapa Pondok Pesantren Darul Huda Wonodadi mengembangkan ekonomi? Selain itu, pengembanfan ekonomi juga bertujuan juga menguatkan kemandirian pesantren dan membangun jiwa kewirausahaan santri agar bisa mandiri di masyarakat.
-
Bagaimana SGIE dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi Islam? SGIE dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi dengan mengidentifikasi dan mempromosikan sektor-sektor ekonomi Islam yang memiliki potensi pertumbuhan.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
Berbagai lembaga pemeringkat pun telah memberikan penilaian terhadap kondisi Indonesia, baik dari sisi ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Salah satunya peringkat kemudahan berinvestasi atau ease of doing business (EODB) Indonesia yang naik 19 peringkat, dari peringkat 91 menjadi ke 72.
Berikut 4 hal yang membuktikan Indonesia bisa menjadi negara besar di dunia.
Jadi pasar wisata muslim terbesar
Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel index (GMTl) 2018 menempatkan Indonesia pada peringkat kedua sebagai destinasi utama pada pasar wisata muslim global. Indonesia berbagi urutan kedua bersama dengan United Arab Emirates. Sementara peringkat pertama masih tetap dipegang oleh Malaysia.
CEO CrescentRating & HalalTrip, Fazal Bahardeen mengatakan bahwa Studi GMTl 2018 semakin memperjelas bahwa pasar wisata muslim akan terus tumbuh dengan pesat dan diperkirakan akan mencapai USD 220 miliar pada tahun 2020. Bahkan pasar ini juga diproyeksikan akan terus tumbuh hingga USD 80 miliar dan mencapai USD 300 miliar pada tahun 2026.
"Kini kami mulai melihat dampak positif dari investasi dan komitmen negara-negara destinasi wisata di seluruh dunia terhadap pasar wisata Muslim, di mana hal ini menghasilkan perubahan peringkat yang signifikan. Upaya-upaya dari destinasi-destinasi seperti Indonesia, Singapura, Jepang, dan Taiwan yang menggunakan data serta wawasan dari laporan GMTI tahun-tahun sebelumnya patut dipuji karena kini mereka makin dekat dengan posisi puncak," kata Fazal di Jakarta, Rabu (11/4).
Diperkirakan, wilayah ASEAN akan menyambut lebih dari 18 juta wisatawan Muslim pada tahun 2020, atau mewakili hampir 15 persen dari total wisawatan yang datang ke wilayah tersebut.
"Berdasarkan indeks kami, Indonesia terus memperkuat posisinya sebagai salah satu destinasi halal utama berkat dukungan dari Kementerian Pariwisata Indonesia. Mereka telah bekerja dengan sangat baik dalam meningkatkan lanskap pariwisata di tanah air, meningkatkan infrastruktur pariwisata, serta mempromosikan kampanye Wonderful indonesia di luar negeri."
Bonus demografi
Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar), Airlangga Hartarto optimistis dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurut dia, dalam waktu 15 tahun ke depan menjadi posisi penting bagi Indonesia, karena akan memasuki masa emas bonus demografi atau peningkatan jumlah penduduk usia produktif secara signifikan.
Airlangga menuturkan, berdasarkan hasil riset dari PricewaterhouseCoopers (PWC), salah satu penyedia jasa auditor terbesar di dunia, pada 2050 Indonesia akan masuk empat negara besar di dunia. Dengan nilai estimasi produk domestik bruto USD 5.424 miliar.
"Sehingga 100 tahun Indonesia merdeka pada 2045, Insya Allah Indonesia akan masuk lima negara besar dunia," ujar Airlangga saat menjadi pembicara di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu 8 April 2018.
Untuk meningkatkan daya saing, harus didukung juga dengan pendidikan, terutama kompetensi tenaga kerja. Selanjutnya inovasi atau teknologi. "Dua hal tersebut harus didukung oleh pendidikan dan dana untuk itu," ujar Menteri Perindustrian itu.
Pengguna internet terbesar
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) memaparkan hasil survei mengenai Penetrasi & Perilaku Pengguna Internet Indonesia tahun 2017. Dari hasil survei yang bekerjasama dengan Teknopreneur itu, menyebutkan bahwa penetrasi pengguna internet di Indonesia meningkat menjadi 143,26 juta jiwa atau 54,68 persen dari 262 juta jiwa penduduk negeri ini.
Sebelumnya, berdasarkan survei yang dilakukan APJII pada tahun 2016, jumlah pengguna internet Indonesia mencapai 132,7 juta jiwa.
"Terlihat ada pertumbuhan dari tahun 2016 ke tahun 2017," ujar SekJen APJII, Henry Kasyfi Soemartono saat menjelaskan hasil survei tersebut di Jakarta, Senin (19/2).
Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan Indonesia merupakan pengakses internet nomor tiga terbesar di Asia setelah China dan India, dan peringkat lima terbesar di dunia setelah China, India, Amerika dan Brasil.
Menurut Gus Ipul, hal tersebut menjadi tantangan, terutama bagi generasi muda. Karena apa? Internet bisa jadi sarana untuk memenangkan kompetisi di era global. Melihat salah satu manfaat internet yaitu sebagai sarana memperluas relasi kerja, teman belajar, jaringan bisnis dan sains.
"Kemajuan teknologi menjadi tantangan bagi generasi muda. Apabila bisa mempergunakannya secara sehat dan positif, maka generasi tersebut akan menjadi pemenang di era global yang memerlukan kecepatan," ungkap Gus Ipul.
Industri e-commerce terbesar
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di dunia. Dengan demikian, pemerintah memerlukan adanya regulasi agar ekonomi digital bisa menjadi inovasi yang menguntungkan semua pihak.
Hal ini dilihat dari jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, dengan populasi hampir 260 juta jiwa. Selain itu, pengguna internet di Indonesia mencapai sekitar 112,6 juta di tahun 2017, angka ini merupakan terbesar keenam di dunia setelah China, Amerika Serikat (AS), India, Brazil, dan Jepang.
"Tercatat jumlah transaksi e-commerce juga meningkat dari tahun ke tahun. Kemunculan bisnis startup cukup besar karena di antara generasi muda dengan segudang inovasi," kata Darmin di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (24/10).
Dia menambahkan, pemerintah telah memberikan kesempatan bagi industri e-commerce untuk berkembang melalui Paket Kebijakan Ekonomi jilid XIV mengenai peta jalan atau roadmap e-commerce. Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan dapat mendorong kreasi, inovasi, dan ekonomi baru di generasi muda dan industri UMKM.
Meski demikian, pemerintah merasa masih perlu adanya regulasi untuk mengatur perkembangan bisnis ekonomi digital ini. Sebab, pemain dalam bisnis ini tidak hanya berasal dari pelaku usaha kecil, namun juga bisa dari pelaku usaha besar.
"Kita tahu perdagangan melalui digital ekonomi di Indonesia sangat pesat. Tapi kita tidak punya ekornya. Maksudnya saya yang pemain besar ini selain punya modal juga punya teknologi. Tapi pemain yang kecil tidak punya apa-apa cuma kreativitas dan nyali," imbuhnya.
(mdk/azz)