4 Tips Atur Keuangan di Tengah Lonjakan Inflasi Ala OJK
Isu mengenai inflasi dan stagflasi tengah ramai dibicarakan masyarakat. Terutama, pasca pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite maupun Solar beberapa waktu lalu.
Isu mengenai inflasi dan stagflasi tengah ramai dibicarakan masyarakat. Terutama, pasca pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite maupun Solar beberapa waktu lalu.
Pemerintah berdalih, kenaikan BBM subsidi terpaksa dilakukan merespon lonjakan harga minyak dunia hingga di atas USD 100 per barel. Hal ini dipicu oleh gangguan distribusi akibat pandemi Covid-19 hingga konflik Rusia dan Ukraina yang tak kunjung usai.
-
Bagaimana cara termudah untuk menggandakan uang? Bagaimana cara termudah untuk menggandakan uang? Letakkan di depan cermin
-
Bagaimana cara mengelola keuangan agar terhindar dari siklus utang? Begitu Anda memiliki dana ekstra, penting juga untuk mempelajari cara mengelolanya dengan bijak, sehingga Anda tidak kembali memasuki siklus utang dengan menyesuaikan pengeluaran agar sesuai dengan tingkat pendapatan Anda.
-
Bagaimana cara menghindari utang dalam tips keuangan? Hindari utang dalam tips keuangan dengan menjalani gaya hidup yang tidak bergantung pada pinjaman atau utang berlebihan. Selain itu, Anda bisa bijak dalam mengelola uang Anda. Hal ini dapat membantu kalian membuat keputusan keuangan yang lebih bijak di masa depan.
-
Apa saja yang dilakukan OJK untuk memastikan kinerja sektor jasa keuangan tetap baik? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan kinerja sektor jasa keuangan sangat baik di tengah kondisi global yang penuh tantangan. Hal itu disampaikan langsung Ketua Dewan Mahendra Siregar.Kata dia, stabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga didukung oleh permodalan yang kuat. Selain itu, likuiditas industri keuangan juga sangat memadai dengan profil risiko yang manageable.
-
Bagaimana OJK mengedukasi masyarakat tentang keuangan di Jawa Tengah? Kegiatan The Jewel of Central Java merupakan bentuk kolaborasi dan sinergi bersama untuk terus memberikan edukasi secara masif kepada masyarakat Jawa Tengah serta dikemas dalam bentuk edukasi keuangan melalui kesenian daerah agar lebih menarik minat dan dapat lebih mudah dipahami oleh masyarakat.
Melansir dari laman sikapiuangmu.ojk.go.id, Rabu (28/9), secara sederhana inflasi bisa diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Adapun, stagflasi berasal dari kata stagnan dan inflasi diartikan sebagai pertumbuhan ekonomi yang terus melambat disertai dengan kenaikan harga secara terus menerus.
Dampak inflasi dan stagflasi yang dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu menurunkan daya beli masyarakat dan dapat meningkatkan angka pengangguran.
Kondisi ini sontak membuat masyarakat lebih ketat untuk mengatur keuangannya di tengah tekanan inflasi dan stagflasi.
Berikut ini cara mengatur keuangan yang tepat untuk mengantisipasi dampak inflasi dan stagflasi?
1. Kelola Pos Keuangan
Kenaikan harga atau inflasi perlu diantisipasi dengan mengatur ulang pos keuangan Sobat. Mulailah memisahkan pos kebutuhan dan keinginan.
"Sobat juga perlu berhemat dengan menunda pembelian barang yang tidak mendesak, tentunya akan lebih baik melakukan belanja atau konsumsi ketika kondisi ekonomi telah membaik," tulis OJK.
2. Mencari Tambahan Pendapatan
Langkah selanjutnya, Anda dapat mencoba untuk mencari penghasilan tambahan di luar pendapatan utama. Misalnya dengan berbisnis memanfaatkan platform online atau melakukan hustle job yang bisa disesuaikan dengan hobi yang digemari.
3. Siapkan Dana Darurat
Dana darurat sendiri merupakan dana khusus yang dialokasikan untuk kebutuhan tidak terduga. Dana darurat ini akan berguna untuk mengantisipasi hal buruk yang bisa terjadi di masa stagflasi seperti pemotongan gaji bahkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
"Bagi Sobat yang masih lajang perlu menyiapkan dana darurat setidaknya 6x biaya hidup per bulan atau 12x biaya hidup per bulan bagi yang telah berkeluarga dan memiliki tanggungan," jelas OJK.
4. Jangan Gunakan Seluruh Uang Tabungan untuk Investasi
Inflasi dapat mengurangi nilai riil uang, untuk itu berinvestasi penting dilakukan. Anda dapat memilih instrumen investasi yang memberikan imbal hasil lebih besar dari tingkat inflasi.
Meski begitu, jangan menempatkan seluruh uang Sobat pada instrumen investasi berisiko tinggi. Ini karena kondisi inflasi dan stagflasi membuat perekonomian cenderung tidak pasti.
"Tentunya setiap investasi memiliki risiko, jadi pilihlah instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko Sobat dan perhatikan kondisi likuiditas keuangan Sobat," tutup OJK.
(mdk/azz)