5 Fakta anyar soal rencana pemerintah impor daging sapi dari Brasil
Kali ini, pemerintah tengah mengkaji rencana impor daging sapi dari Brasil. Rencana impor daging sapi tersebut, merupakan salah satu alternatif untuk menstabilkan harga daging sapi jelang puasa dan Lebaran 2018.
Kebijakan impor nampaknya masih terus melekat dalam pemenuhan kebutuhan pangan di Indonesia. Salah satunya impor daging sapi yang hingga saat ini masih terus dilakukan pemerintah, meski mendatangkan pro dan kontra.
Kali ini, pemerintah tengah mengkaji rencana impor daging sapi dari Brasil. Rencana impor daging sapi tersebut, merupakan salah satu alternatif untuk menstabilkan harga daging sapi jelang puasa dan Lebaran 2018.
-
Kapan opor daging sapi biasanya dimasak? Untuk menyemarakkan hidangan di hari raya Idul Fitri nanti, tak ada salahnya Anda berkreasi dengan menyajikan opor daging sapi di meja makan.
-
Apa yang membuat daging sapi menjadi empuk? Tekstur daging sapi akan sangat lembut jika direbus dengans satu bahan ini.
-
Kapan daging sapi biasanya mengeluarkan bau amis? Jika daging sudah mengeluarkan bau tak sedap, sebaiknya jangan dimasak karena sudah tidak layak untuk dimakan.
-
Bagaimana cara membuat daging sapi kecap menjadi empuk? Agar daging sapi tidak alot, rebus dengan panci presto sampai empukLalu, iris-iris sesuai seleraTumis bumbu halus, bawang bombay, paprika merah, paprika hijau, dan serai sampai harumMasukkan daging sapi ke tumisan. Aduk rataMasukkan jamur. Aduk rataTambahkan kecap manis. Aduk rata. Masak sampai bumbu meresap. Sajikan dengan taburan biji wijen.
-
Dari mana sumber inspirasi resep MPASI daging sapi ini? Source: Youtube/Mami Valen Evel
-
Kapan bistik daging sapi Jawa disajikan? Sajikan bistik daging dengan pelengkap seperti kentang goreng, selada, buncis dan wortel rebus. Nikmati selagi hangat.
Sebelumnya, untuk mengatasi minimnya pasokan daging dan hewan sapi serta upaya stabilisasi harga, pemerintah telah memberikan tugas kepada Perum Bulog untuk mengimpor daging dan hewan sapi dari Australia. Daging dan hewan sapi yang diimpor Perum Bulog itu kemudian dijual kepada masyarakat melalui operasi pasar dengan harga yang jauh lebih murah dari harga di pasaran.
Namun, pada tahun 2016, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya memberikan izin untuk mengimpor sapi selain dari Australia, seperti dari India dan Meksiko. Hal ini tertuang dalam UU No 41 tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
PP tersebut memungkinkan pemerintah melakukan impor daging sapi (karkas) dari negara (country base) yang tidak sepenuhnya bebas dari penyakit berbahaya seperti penyakit mulut dan kuku (PMK). Namun justru dibolehkan impor dari satu daerah/ wilayah di satu negara yang sebenarnya bebas dari PMK (zone based). Dengan demikian, Australia tidak lagi mendominasi kuota impor sapi Indonesia.
Berikut 5 fakta anyar terkait rencana pemerintah untuk mengimpor daging sapi dari Brasil.
Daging sapi Brasil bebas PMK
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan), I Ketut Diarmita mengatakan, alasan pemerintah memilih untuk melakukan impor dari Brasil lantaran negara tersebut telah masuk zona bebas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Hal ini menjadi salah satu syarat yang ditentukan pemerintah untuk impor daging.
"(Brasil) Sudah menganut zona bebas PMK," ujar Ketut saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Kamis (22/3).
Meski demikian, saat ini pemerintah belum menentukan berapa kuota impor untuk daging sapi. Hal tersebut masih akan dikoordinasikan kembali dengan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
"Kalau jumlahnya kita belum fix kan, dipanggil dulu sama Menteri Perdagangan. Itu kan selama ini di Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian. Di tempat saya hanya mendorong ketersediaan dan harganya," jelas Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution.
Impor untuk menekan harga daging sapi lokal
Harga daging sapi dari Brasil dinilai lebih kompetitif. Harga ini juga menjadi faktor penting lantaran selain untuk memenuhi kebutuhan daging, langkah impor tersebut diharapkan bisa menekan harga daging sapi di dalam negeri yang saat ini masih berada di atas Rp 100 ribu per Kg.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan melalui impor daging tersebut pemerintah ingin harga daging dapat lebih murah pada kisaran Rp 80.000 sampai Rp 85.000 per kilogram. Nantinya, skema impor akan dilakukan dengan mengundang sejumlah perusahaan swasta dan BUMN melakukan lelang.
"Menteri Perdagangan akan mengundang perusahaan swasta dan BUMN untuk lelang. Artinya lelangnya itu siapa yang dapat izin dan siapa yang berani menawarkan harga yang paling murah. Harus bisa dijual sebagian paling tidak di harga rendah berkisar Rp 80.000 sampai Rp 85.000. Sekarang kan harga masih di atas Rp 100.000," jelasnya.
Indonesia kekurangan 233.000 ton daging sapi tiap tahun
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan, mengatakan impor daging sapi memang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan daging sapi yang minus 233.000 ton tiap tahun. Di mana, total kebutuhan daging sapi sebesar 660.000 ton per tahun.
"Per tahun itu 660.000 ton. Rata-rata kalau per bulan 55.000 ton. Saya tidak hafal pasokan dalam negeri berapa. Seingat saya kita minus 233.000 ya kurang lebih," ungkapnya di Hotel Santika, Jakarta, Kamis (22/3).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang Januari-Februari 2018, Indonesia telah mengimpor daging sapi sebanyak 15.046 ton. Jumlah tersebut turun dibandingkan periode yang sama di 2017 yang sebanyak 39.419 ton.
Impor daging sapi di Januari-Februari 2018 tersebut berasal dari Australia sebanyak 11.911 ton, Amerika Serikat 1.270 ton, Selandia Baru 1.615 ton, Spanyol 222 ton, dan Kanada 27 ton.
Kementan akan kirim tim ke Brasil
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) I Ketut Diarmita mengatakan pihaknya akan segera mengirim tim untuk mengecek secara langsung kondisi sapi dan peternakan di Brasil. Hal ini terkait rencana pemerintah untuk mengimpor daging sapi dari Negeri Samba tersebut.
"Tim sudah saya tetapkan, mungkin segera akan berangkat. Mungkin masih prepare yang harus di bawa ke sana," ujar dia di Jonggol, Jawa Barat, Kamis (22/3/2018).
Dia mengungkapkan, tim tersebut akan melakukan kajian dan penilaian terhadap kondisi sapi, peternakan dan rumah potong hewan (RPH) yang akan mengekspor dagingnya ke Indonesia. Kajian ini dilakukan untuk menjamin keamanan dari daging tersebut jika dikonsumsi di Indonesia.
"Terkait alat, unit usaha yang ada di sana, apakah memenuhi prinsip kesehatan, kemudian food security-nya, tim akan menilai," imbuhnya.
Bila nantinya tim melihat daging yang akan diimpor dari Brasil tidak memenuhi syarat yang ditentukan oleh Indonesia, maka pemerintah akan mencoret Brasil dari daftar negara yang bisa mengimpor produk daging sapinya ke Indonesia.
Daging sapi Brasil diperkirakan masuk RI pada April
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) I Ketut Diarmita mengatakan, saat ini tim dari Kementan akan berangkat ke Brasil untuk mengecek kondisi sapi dan peternakan di sana. Namun demikian, pada April diharapkan daging tersebut sudah bisa mulai masuk ke Indonesia.
â"Mudah-mudahan April (masuk), sebelum puasa," ujar dia di Jonggol, Jawa Barat, Kamis (23/3).
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita mengatakan pemerintah juga membuka keran impor daging dari sejumlah negara seperti Australia, New Zealand, dan Meksiko. Jumlah daging impor tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan di dalam negeri.
"Selain dari lokal, frozen meatnya dari Australia, New Zealand, Meksiko. Tinggal Brasil ditinjau, Insya Allah lolos.(Jumlah) Berapa pun yang dibutuhkan, karena harganya masih fluktuatif. Kan ada stoknya juga jadi harus dilihat neracanya," kata dia.
Selain itu, pemerintah juga membuka keran impor daging kerbau dari India sebanyak 100 ribu ton. Adanya daging kerbau ini diharapkan mampu menekan harga daging di dalam negeri yang masih berada di atas Rp 100 ribu per Kg.