7 Pulau di Batam Berpotensi Tarik Investasi Miliaran Dolar
Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Edy Putra Irawady, mengatakan potensi investasi di Pulau Batam masih cukup besar. Daerah tersebut, menurutnya, masih menyimpan 7 pulau lain yang bisa menyerap investasi senilai miliaran dolar. Namun permasalahannya para investor ingin masuk jika 7 pulau tersebut berstatus KEK.
Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Edy Putra Irawady, mengatakan potensi investasi di Pulau Batam masih cukup besar. Daerah tersebut, menurutnya, masih menyimpan 7 pulau lain yang bisa menyerap investasi senilai miliaran dolar.
"Pengembangan investasi sebenarnya selama ini terpusat di Batam. Sekarang ini ada 8 pulau tapi hanya di Batam yang sangat maju, padahal 7 pulau lagi masih ada," ujar Edy saat berbincang dengan wartawan di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (1/5).
-
Apa yang dilakukan oleh BPH Migas di Batam? Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melakukan kunjungan ke Stasiun Gas Panaran PT Transportasi Gas Indonesia (PT TGI), Batam, Kepulauan Riau.
-
Siapa yang bertanggung jawab dalam pengembangan Batam untuk menjadi "Singapura"-nya Indonesia? Agar cita-cita itu tercapai, pemerintah melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 41 Tahun 1973, pembangunan Batam didukung dan dipercayakan kepada lembaga pemerintah yang bernama Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam atau dikenal dengan Badan Pengusahaan Batam (BP Batam).
-
Apa yang ditemukan di Kawasan Industri Batang? Pada tahun 2019, seorang arkeolog asal Prancis bernama Veronique de Groot menemukan sebuah situs diduga candi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Batang.
-
Mengapa Kawasan Industri Batang dianggap sebagai tawaran investasi yang menjanjikan? Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) disebut sebagai tawaran investasi yang menjanjikan bagi perusahaan besar.
-
Kapan Kota Batam mulai mengalami perkembangan yang pesat? Tahun 1980, wajah pulau ini semakin berubah dan berkembang dengan pesat.
-
Apa itu Surat Batak? Aksara Batak ini biasa disebut dengan Surat Batak atau Surat na Sampulu Sia yang artinya kesembilan belas huruf atau bisa juga disebut Si Sia-sia.
Ketujuh pulau tersebut, kata Edy, memiliki infrastruktur dan akses keluar masuk pulau yang cukup menarik bagi investasi. Namun permasalahannya adalah, para investor ingin masuk jika 7 pulau tersebut berstatus Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
"Investor di luar-luar Batam, bertanya Batam KEK tidak? Selama ini seperti kita tahu Batam itu FTZ (Free Trade Zone) kan fasilitasnya custom bukan spesialisasi ekonomi, padahal yang dibutuhkan lokasi yang diberikan fasilitas KEK kan begitu," jelasnya.
KEK lebih diminati investor karena memberikan banyak keuntungan. Pertama Daftar Negatif Investasi (DNI) tidak berlaku. Kedua, bebas tata niaga serta ketiga KEK menjamin para investor mendapat fasilitas tax holiday dengan batas nilai investasi tertentu.
"Lalu, kalau FTZ seperti sekarang ini kan tidak bisa asing 100 persen dan digerogoti juga dengan tata niaga," kata Edy.
Edy merinci, jenis investasi yang dapat dilakukan antara lain pelabuhan, pergudangan, rumah sakit, universitas, bandara dan pusat keuangan. "Contohnya rumah sakit berapa banyak yang berobat keluar selama ini, universitas juga perlu mereka banyak uang tentu harus didukung ilmu," jelasnya.
Adapun 7 pulau yang mampu menyerap investasi miliaran tersebut adalah Pulau Kelapajernih, Pulau Bulan, Pulau Sugi, Pulau Citlim, Pulau Rempang, Pulau Galang, Pulau Galangbaru. Infrastruktur, Sumber Daya Manusia (SDM) dan luas lahan pulau-pulau itu sangat potensial untuk dimanfaatkan.
Baca juga:
3 Jam Dibuka, Pemungutan Suara Ulang di TPS 43 Batam Sepi Pemilih
Batam Siap Kembangkan Homestay di Pulau-pulau Penyangga
Ini Deretan Musisi yang Bakal Tampil di Border Stage Red-White Festival 2019
Kepri Bidik Wisman di Border Stage Red-White Festival 2019
RAN Bakal Mengguncang Panggung Border Stage Red-White Festival 2019
Tampil di VITO Annual Meeting, Menpar Ingatkan Pentingnya Hot Deals dan Tourism Hub
Edisi 1 Batam Trail Run 5K Naikkan Suhu Crossborder Kepri