Ada Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran, Kementan Siapkan Strategi Swasembada Daging dan Susu Sapi
Kementan telah menyiapkan strategi menghitung kebutuhan indukan sapi yang dibutuhkan untuk merealisasikan swasembada daging.
Kementerian Pertanian (Kementan) menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan mempercepat Kementerian Pertanian mencapai swasembada susu sapi. Mengingat susu menjadi salah satu komponen yang ada di dalam program besutan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Untuk itu, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan seluruh langkah perlu dipersiapkan secara matang agar nantinya lumbung pangan dan makan bergizi gratis berjalan sesuai rencana.
- FAO Lihat Ada Potensi Besar dari Program Makan Bergizi Gratis Besutan Prabowo-Gibran
- Ada Program Makan Bergizi Gratis, tapi Anggaran Kementan dan Luas Tanam Padi Terus Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Berpotensi Peluang Keran Impor Pangan Terbuka Lebar, Begini Penjelasannya
- Demi Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran, Anggaran Bapanas dan Kementerian Pertanian di 2025 Dipangkas
"Ini harus siap dari sekarang sudah dibahas, poinnya, kapan ada, kalau belum ada bagaimana, kalau kurang seperti. Jadi detailnya mulai dari sekarang," kata Sudaryono seperti dilansir dari Antara, Selasa (6/8).
Saat ini, Kementan telah menyiapkan strategi menghitung kebutuhan indukan sapi yang dibutuhkan untuk merealisasikan swasembada daging. Hal ini sebagai upaya mewujudkan target Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2045.
Butuh 1,2 Juta Indukan Sapi untuk Mencapai Swasembada
Sudaryono mengatakan kebutuhan indukan sapi dalam negeri mencapai 1,2 juta ekor, baik itu jenis sapi pedaging maupun sapi perah.
"Kalau sapi perah 600 ribu ekor, sisanya 600 ribu. Jadi 1,2 juta ekor kalau betul-betul ingin maksimal dan siap semua," kata Sudaryono.
Dia menyatakan jumlah kebutuhan untuk mendatangkan sapi indukan, akan disinkronkan dengan upaya pemerintah menekan secara perlahan daging sapi impor yang masuk ke Indonesia.
Kendati demikian, Sudaryono menyatakan kebijakan mendatangkan indukan sapi pedaging dan perah membutuhkan beragam kesiapan. Mulai dari menyiapkan lahan, infrastruktur jalan dan pelabuhan, serta kesiapan tata niaganya.
Sudaryono menambahkan untuk sisi teknologi sudah dipersiapkan secara matang. Termasuk soal inseminasi buatan di Malang dan Lembang, Jawa Barat yang tak mengalami kendala apa pun.
"Kalau ingin bagus dibagi betul sperma itu yang untuk lahir jantan dan betina, kromosom XY dan XX-nya ini sudah berhasil kami sudah ada teknologinya. Kalau bisa dilaksanakan enak, lahir sebanyak mungkin indukan jadi sebisa mungkin yang lahir betina," kata Sudaryono.
- Mantan Bupati Bogor Iwan Setiawan Turun Gunung jadi Bantu Pemenangan Rudy-Jaro
- Manusia Purba Gunakan Anak Panah Beracun Saat Berburu 54.000 Tahun Lalu, Mangsa Lebih Mudah Dilumpuhkan
- Mengenal Janis Rosalita Suprianto, Atlet Selam Kebanggaan Jawa Timur yang Dijuluki The Golden Mermaid
- Laparoskopi Bisa Jadi Pilihan untuk Atasi Masalah GERD
- Momen Bahagia Ifan Seventen saat Jenguk Anak Gadisnya yang Mondok di Pesantren: Rasanya Kayak Ngecharge Hati
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024