Adopsi dari luar negeri, Menteri Hanif bakal ubah branding BLK
Masyarakat dinilai hanya mengenal BLK sebagai tempat latihan untuk reparasi televisi hitam-putih.
Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri bakal merombak Balai Latihan Kerja (BLK) guna mendorong transformasi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) kurang terlatih (unskill) menjadi Tenaga Profesional Indonesia (TPI).
Menurut dia, BLK saat ini masih kuno. Masyarakat dinilai hanya mengenal BLK sebagai tempat latihan untuk reparasi televisi hitam-putih.
-
Siapa KH Ahmad Hanafiah? KH Ahmad Hanafiah menjadi salah satu sosok paling berpengaruh di Kota Lampung yang juga seorang ulama berpengaruh di sana.
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
-
Kapan Mohammad Nazir Datuk Pamoentjak wafat? Ia wafat di Bern, Swiss pada tanggal 10 Juli 1965 di usianya yang sudah 68 tahun.
-
Kapan Habib Muhammad bin Idrus Al Habsyi meninggal? Makam Habib Muhammad meninggal di Kota Surabaya pada tahun 1917 Masehi.
-
Apa yang dilakukan KH Ahmad Hanafiah untuk bangsa? Ketika Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, berita ini baru tiba di Lampung pada tanggal 24 Agustus 1945. Saat itu juga mulailah dibentuk ragam organisasi atau badan perjuangan untuk mempertahankan Indonesia. KH Ahmad Hanafiah pun terpilih untuk menjabat sebagai Ketua Laskar Hizbullah di Sukadana setelah kemerdekaan.
-
Di mana Mochammad Afifuddin lahir? Dikutip dari situs KPU, Mochammad Afifuddin biasa disapa Afif, lahir pada 1 Februari 1980 di Sidoarjo, Jawa Timur.
"Kalau ditanya, tahu tidak BLK? Tahu. Ketika disebut BLK, apa yang terlintas di kepala anda? TV hitam putih. Nah, kita mau lakukan rebranding ini sehingga semua BLK itu istilahnya menjadi BLK Professional, jadi ya istilah kita BLK-Pro," kata Hanif di Kantor Menko Kemaritiman, Jakarta, Selasa (19/4).
Hanif menegaskan, konsep BLK-Pro tersebut nantinya akan mengadopsi sistem BLK yang diterapkan di sejumlah negara Eropa.
"Itu kita belajar dari pengalaman sejumlah negara juga di Eropa, maupun negara-negara di Skandinavia yang memang untuk profesional trainingnya baik," kata Hanif.
Dengan rebranding BLK ini, lanjut dia, diharapkan bisa menciptakan tenaga kerja profesional untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja di dalam dan di luar nageri.
"Untuk konteks itu karena profesional training kebetulan itu ada di bawah Kementerian Ketenagakerjaan, dimana kita juga sudah BLK-BLK yang kita kelola sendiri, ada yang kita kerja sama dengan swasta, ada yang kita kerja sama dengan sejumlah negara. Ini tentunya bisa menjadi modal dasar kita untuk mentransformasikan TKI menjadi TPI," pungkas dia.
Baca juga:
Sejak 2010, investasi Jerman serap 38.382 tenaga kerja Indonesia
Lebaran tahun ini, karyawan satu bulan kerja berhak dapat THR
Genjot SDM lokal, Menko Rizal minta tiru sistem pendidikan Jerman
Indonesia diserbu PRT asal Filipina, KEIN sebut hanya rumor
Tak perjuangkan RUU PRT, Jokowi diminta reshuffle Menteri Hanif