Agustus 2016, nilai impor Indonesia naik 36,84 persen
Jika dibandingkan dengan Agustus 2015, angka ini menurun 0,49 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada Agustus 2016 mencapai USD 12,34 miliar, meningkat 36,84 persen dibandingkan Juli 2016. Namun, jika dibandingkan dengan Agustus 2015, angka ini menurun 0,49 persen.
Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, nilai ini dipengaruhi oleh impor non migas sebesar USD 10,58 miliar, meningkat 40,9 persen dibandingkan Juli 2016. Demikian pula dengan Agustus 2015, angka ini juga meningkat 2,84 persen.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kenapa ekspor telur ke Singapura bisa menjadi bukti keberhasilan Indonesia di pasar dunia? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Kenapa bisnis baju bekas impor dilarang di Indonesia? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
"Untuk impor migas mencapai USD 1,76 miliar, naik 16,55 persen dibanding Juli 2016. Dibanding tahun lalu, angka ini justru turun 16,71 persen," kata Sasmito di gedung BPS, Jakarta, Kamis (15/9).
Secara kumulatif nilai impor Januari-Agustus 2016 mencapai USD 87,35 miliar, menurun 9,42 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Di mana impor migas sebesar USD 11,96 miliar dan impor non migas sebesar USD 75,39 miliar.
Dia menambahkan share terbesar impor non migas terbesar di bulan ini adalah golongan mesin dan peralatan mekanik sebesar USD 559,7 juta.
"Sedangkan penurunan impor terbesar terdapat pada golongan kapal laut dan bangunan terapung sebesar USD 37,2 juta," imbuhnya.
Baca juga:
Industri manufaktur dan pertambangan masih dominasi ekspor Indonesia
Amerika Serikat jadi negara tujuan ekspor terbesar Indonesia
Hotman Paris bongkar cara konglomerat amankan harta dari pajak
Dari target Jokowi 2.000, baru ada 173 desa Indonesia kategori emas
Ikut Tax Amnesty, Tommy Soeharto sebut mudahkan pengembangan bisnis