Airlangga: Bakal Ada Investasi Baru Masuk di Batam senilai USD17,6 Triliun
"Perusahaan-perusahaan tersebut terutama bergerak pada sektor renewable energy
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, menghadiri peresmian Wiraraja Green Renewable Energy and Smart-Eco Industrial Park (GESEIP) di Kawasan Industri Wiraraja Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Kawasan Wiraraja merupakan lokasi dari delapan perusahaan yang diresmikan dalam grand launching tersebut.
"Perusahaan-perusahaan tersebut terutama bergerak pada sektor renewable energy seperti manufaktur solar modul, sodium-ion battery, hingga semikonduktor," kata Airlangga di Batam, Senin (28/8/2024).
- Airlangga Pastikan Program B40 di 2024 Bisa Hemat Devisa hingga Rp404 Triliun
- Airlangga Minta Investor Tidak Panik Meski IHSG Anjlok 4 Persen
- Airlangga Targetkan 41 Program Strategis Nasional Selesai Tahun Ini
- Airlangga Tinjau PSN Pelabuhan Patimban: Ditargetkan Rampung 2029 & Habiskan Investasi Rp40 Triliun
Lebih lanjut, perusahaan-perusahaan tersebut akan menambah nilai investasi baru sebesar USD17,6 triliun yang berasal dari Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN) maupun dari Penanaman Modal Asing (PMA) dari Amerika Serikat, Jerman, Taiwan, dan Singapura. Selain itu, melalui penambahan investasi tersebut juga akan menyerap tenaga kerja sebanyak 36.150 orang.
Kontribusi kawasan industri Wiraraja
Dalam kesempatan yang sama, Menko Airlangga juga menyaksikan secara langsung penandatangan perjanjian kerja sama pasokan gas alam dan pembangunan infrastruktur di dalam Kawasan Industri Wiraraja.
“Di era digitalisasi, semikonduktor menjadi sangat penting dan dari Pemerintah Pusat kita mempersiapkan Sumber Daya Manusia-nya. Ada start-up di Bandung yang sudah menjadi value chain dari pada industri semikonduktor di Amerika Serikat dalam hal chip design,” ujar Menko Airlangga.
Menurutnya, kawasan Industri Wiraraja telah berperan aktif terhadap kemajuan industri di Batam dan turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Riau yang pada triwulan II 2024 ini mampu tumbuh stabil mencapai 4,9% (yoy). Sektor industri pengolahan sendiri memberikan share sebesar 41% terhadap PDRB Kepulauan Riau.
“Jadi, spektrumnya luas dan karena situasinya dalam Kawasan Ekonomi Khusus dan free trade zone, saya berharap bahwa Kepri ini bisa menonjol di kawasan regional. Kita berani bersaing dengan Johor di Malaysia,” pungkas Menko Airlangga.