Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Pada Posisi Menuju Positif
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal I-2021 menunjukan adanya pemulihan. Di mana ekonomi domestik pada periode Januari-Maret 2021 tercatat minus 0,74 persen.
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal I-2021 menunjukan adanya pemulihan. Di mana ekonomi domestik pada periode Januari-Maret 2021 tercatat minus 0,74 persen.
Dia mengatakan, pemulihan ekonomi sebetulnya sudah terlihat sejak kuartal ke III-2020. Di mana ekonomi domestik berangsur mengalami perbaikan dari sebelumnya minus pada kuartal II-2020 sebesar 5,32 persen menjadi 3,49 persen di kuartal III-2020.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Siapa yang bertemu dengan Airlangga Hartarto saat membahas investasi di Indonesia? Delegasi kongres Amerika Serikat yang terdiri Jonathan Jackson, Young Kim, Andy Barr, dan Jasmine Crockett, bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta di Jakarta, Senin (28/8).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
Kemudian kembali mengalami perbaikan pada kuartal IV-2020 yang tercatat minus 2,19 persen. Dengan demikian, jika dilihat berdasarkan pergerakannya maka akan terlihat berbentuk V seperti pemulihan terjadi pada negara-negara di dunia.
"Kalau kita lihat berdasarkan berbagai data, kita lihat pemulihan ekonominya terlihat dan conform kita pada posisi yang menuju positif dan ini adalah kurvanya adalah kurva V seperti di berbagai negara lain," jelasnya dalam konferensi pers, Rabu (5/5).
Airlangga menambahkan, jika dilihat pada harga konstan kuartal I-2021 memiliki PDB sebesar Rp2.703 triiun. Angka ini hampir setara atau mendekati posisi kuartal I-2020.
Kemudian kalau dilihat dari sisi demand berbagai indikator menunjukkan positif atau proyeksi yang membaik di tahun 2021. Mulai dari konsumsi rumah tangga, meskipun minus 2,23 namun angka ini lebih baik dari pada kuartal IV-2020.
"Demikian juga peran pemerintah juga tinggi dimana konsumsi pemerintah di kuartal satu ini terbukti daripada apa yang dilakukan pemerintah menghasilkan presentasi yang lebih baik yaitu 2,96 persen. Kemudian jika dilihat dari pembentukan modal tetap bruto kita juga melihat bahwa di Kuartal I terjadi perbaikan yaitu minus 0,23 persen," tandasnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2021 terkontraksi minus 0,74 persen secara year-on-year (yoy). Pertumbuhan tersebut jauh lebih buruk jika dibandingkan kuartal I-2020 yang tumbuh positif sebesar 2,97 persen.
Sementara jika dibandingkan kuartal IV-2020, pertumbuhan ekonomi kuartal I-2021 masih lebih baik. Di mana ekonomi pada periode Oktober sampai dengan Desember 2020 kemarin tercatat lebih besar yakni minus 2,19 persen.
"Maka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan 1 2021 ini masih mengalami kontraksi sebesar 0,74 persen, sementara secara kuartal per kuartal mengalami kontraksi sebesar 0,96 peren," kata Kepala BPS, Suhariyanto dalam rilis BPS, di Kantornya, Jakarta, Rabu (5/5).
Dia menyatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal I-2021 yang dicapai ini menunjukkan perbaikan yang cukup signifikan. Di mana di kuartal II-2020 ekonomi mengalami kontraksi yang sangat dalam yang minus 5,32 persen kemudian terjadi perbaikan di kuartal III-2020 minus 3,49 persen dan triwulan ke IV-2020 masih kontraksi minus, 2,9 persen.
"Ini menunjukan bahwa tanda-tanda pemulihan ekonomi akan semakin nyata, tentu kita berharap ke depan pemulihan ekonomi akan terjadi di 2021 betul-betul bisa terwujud," jelasnya.
(mdk/azz)