Airlangga Ungkap Rahasia Ekonomi RI Kuartal II-2023 Tumbuh di Atas 5 Persen
BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Menko Airlangga mengungkapkan rahasia utama penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2023 mencapai 5,17 persen.
Airlangga Ungkap Rahasia Ekonomi RI Kuartal II-2023 Tumbuh di Atas 5 Persen
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pertumbuhan ekonomi tinggi ini disebabkan libur panjang pada perayaan Idulfitri dan Iduladha 2023 yang menggerakkan konsumsi rumah tangga 5,23 persen.
- Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Turun Tipis di Kuartal III-2023, Ternyata Ini Biang Keroknya
- Ekonom Tak Yakin Ganjar-Mahfud Bisa Tepati Janji Ekonomi Tumbuh 7 Persen, Begini Analisanya
- Ganjar: Pertumbuhan Ekonomi Bisa Menghentak ke 7% di Tangan-Tangan Pemuda Indonesia
- Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Saja Tak Cukup Buat Indonesia Jadi Negara Maju di 2045, Apa Hal Lainnya?
"Ini tentu membuktikan kebijakan yang diambil Indonesia menjelang hari raya Idulfitri dan Idul kurban kita ada libur yang cukup panjang dan ini mendorong sektor konsumsi," kata Menko Airlangga dalam konferensi pers di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (7/8).
Merdeka.com
Selain libur panjang, penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia juga ditopang oleh neraca dagang yang masih mencatatkan surplus.
Hal ini berkat masih tingginya penerimaan dari sisi ekspor ketimbang impor di tengah tren penurunan harga komoditas andalan ekspor Indonesia.
"Artinya walaupun harga (komoditas) turun, volume (ekspor) tidak turun tentu ini sangat membantu pertumbuhan kita ke depan," ucapnya.
Meski begitu, dia mengakui kontribusi belanja pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi nasional masih relatif kecil di Kuartal II-2023.
Menurutnya, belanja pemerintah baru akan terkerek pada saat memasuki Kuartal III-2023 hingga memasuki akhir tahun.
"Tentu kita harap biasanya di kuartal III-2023 itu kita masih bisa dorong pertumbuhan ekonomi dan yang menjadi prasyarat salah satunya kita genjot belanja pemerintah," ujarnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
"Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen," kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin (7/8).
Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy). Meski begitu, Edy mengatakan pertumbuhan ekonomi RI secara tahunan konsisten berada di atas 5 persen. Bahkan hal ini sudha berlangsung selama 7 kuartala atau hampir 2 tahun berturut-turut.
Bahkan kondisi ini terjadi ketika perekonomian global yang melambat dan tren ekspor komoditas unggulan menurun. Namun ekonomi RI tetap tumbuh solid di angka 5,17 persen. Edy menjelaskan pada kuartal II-2023, ekonomi Indonesia tumbuh 3,86 persen (qtq). Angka ini lebih tinggi dari ekonomi di kuartal I-2023 yang hanya tumbuh 3,73 persen (qtq).